Kamis, 30 Desember 2010
Sahabat Bola
ini cerpen ketiga ku, dibuat dengan alasana karena ada PR dari kak Debby. selamat menikmati kawan Bola seindonesia :D
Sahabat bola
Disebuah kampung terlihat banyak sekali orang orang ramai memakai pakaian kesebelasan sepak bola tim Indonesia. Yang identik dengan warna merah. Memang, bulan ini ada pertandingan Piala AFF 2010. Dan saat ini Indonesia dapat mencapai final. Beberapa hari lagi Indonesia akan pertanding melawan Malaysia. Seluruh masyarakat sangat antusias untuk menanti pertandingan ini. Kesana kemari orang orang memburu tiket dan tak lupa dengan pernak-pernik untuk mendukung kesebelasan itu. Aku juga tidak mau ketinggalan. Aku adalah seorang gadis remaja berumur 13 tahun. Aku sangat menyukai bola sejak aku kecil.
Siang hari, aku pergi untuk untuk melihat pernak-pernik untuk mendukung tim kesebelasan idamanku. Aku sangat ingin memiliki salah satu baju Timnas dengan nomer 9, yaitu Christian Gonzales idolaku. Tapi apa mau dikata, aku hanya dapat memandang baju baju itu berjejer dipasar. Karena aku bukan orang yan berkecukupan untuk membeli hal semacam itu. Masih sangat banyak sekali hal yang lebih penting untuk kehidupa keluargaku dibandingkan sebuah baju. Untuk makan saja keluargaku haru terunta-lunta kesana kemari. Yaa itulah keluargaku.
Ketika ingin pulang kerumah, aku melihat seorang gadis yang tak jauh usianya denganku sedang kesulitan membawa 4 kotak kue besar.
“ mau aku bantu?” aku bertanya
“memannya tidak apa-apa?” ia menjawab
“iya, gak apa-apa. Sini ku bantu” sambil membawakan beberapa kotak kue tersebut. “ini dibawa kemana?” tambahku
“kesana, itu mobilku” menunjukkan mobilnya
“maaf non, tadi saya ada telpon dari ayah nona” sambut Pak Kumis, sebutan supir gadis ini
“iya, tidak apa-apa kok. Tolong ini dibawa ke dalam yaa Pak” sahutnya. “terima kasih banyak yaa, aku Inka” ucapnya sambil menjulurkan tangan kanannya kepadaku
“iya sama-sama, aku Dema” menjabat tangannya
Setelah itu, kami berbincang-bincang disebuah warung sambil menunggu ibu Inka kembali. Inka orang yang sangat baik, meski aku baru mengenalnya ia terlihat tidak sombong meski dia adalah orang kaya. Dan ternyata rumahnya tak jauh dari sini. Inkapu terliat sangat nyaman berada didekat ku. Ia menceritakan tentang keluarganya. Ia ternyata anak satu-satunya dari ayah keturunan Malaysia dan Ibu asliIndonesia. Lalu aku juga menceritakan keadaan keuargaku. Dan tak lupa dengan hobbyku dengan bola. Ternyata Inka juga suka dengan bola, meski ia tidak sesuka aku.
“kamu tadi dari mana Dema?” tanyanya
“tadi aku abis liat-liat bajunya Gonzales” jawabku
“terus ketemu?” tanyanya lagi
“beh, banyak banget deh Ka. Yaa tapi aku mah gak punya uang buat beli begituan, buat makan aja susah kan” jawabku santai
“ohh gitu yaa” ucapnya degan suara pelan. “itu Ibuku. Ibu, ini teman baruku namanya Dema dia tinggal dikampung sebelah sana Bu, tadi dia membantu aku. Dema ini ibuku” ujarnya
“hallo, terima kasih yaa sudah membantu Inka” sahutnya lembut
“iya Ibu sama sama, gak apa-apa kok” jawabku
Lalu aku diantar pulang oleh keluarga Inka menggunakan mobil. Tadinya aku menolak, tapi Ibunya memaksakan.
“terima kasih yaa Ka, mau masuk?” tanyaku
“sama-sama Dema. Tidak, terima kasih lain kali saja yaa. Aku harus puang kerumah. Kapan-kapan aku boleh main kerumah kamu kan Dema? Tanyanya
“boleh banget lah, Ka. Oh gitu, ati-ati yaa” jawabku
Setelah Inka pergi, aku masuk kedalam rumah dan menceritakan kejadian yang baru saja aku alami kepada Umiku. Umiku terlihat senang, karena aku dapat membantu orang dan akhirnya aku mendapatkan teman baru yang sangat baik.
“itulah balasan yang kamu dapatkan karena kamu udah ngebantu orang yang sedang kesusahan. Seorang teman baru. Dan itu lebih berharga dari apapun, Nak. Maka, bersikap baiklah kepada setiap orang dan saling tolong menolong” pesan Ibuku
Dua hari kemudian, Inka datang kerumahku membawakan sepasang baju bola yang aku idam-idamkan.
“ini bagus banget Ka. Makasih yaa” aku memeluknya
“iya, sama-sama. Aku juga punya, dengan nomer 17. Nanti kita nonton bola bareng yaa dirumahku. Jangan lupa, kita juga haru menggunakan baju ini oke!” jelas Inka
“Irfan Bachdim?. Ohh hahaha, kamu suk dia yaa. tapi kalo aku dijinin sama Ibu yaa” jawabku
“boleh kok, tapi pulangnya jangan malem-malem yaa” tiba-tiba terdengar suara ibu menghampiri kami didepan rumah
“nanti aku antar pulang kok Bu, sama Pak Kumis juga. Terimaksih yaa Bu” ujar Inka kepada Ibu
Sesampainya dirumah Inka, aku terkaget-kaget rumah Inka begitu besar dan bagus sekali. Iniseperti istana. Lalu aku dan Inka menonton TV dikamar Inka, menunggu pertandingan bola dimulai sambil asyik memakan cemilan.
“Ka, kamu kenapa dukung Indonesia? Kan Ayah kamu orang Malaysia” tanyaku
“aku lahir di Indonesia, ibuku orang Indonesia asli, darahku darah Indonesia, aku cinta Indonesia” jawabnya dengan penuh percaya diri
“waaaah, bagus bagus bagus. Ehh udah mulai nih, ayo deh nonton” sahutku
Mereka menonton pertandingan dengan sangat serius tak lupa sorak sorai mendukung Indonesia dilengkapi juga dengan baju kesebelasan idola mereka. Meski mereka menonton hanya berdua, tapi suara sorak sorai mereka dapat terdengar oleh Pak Kumis dan Mbok Ana yang sedang menonton dibawah.
“Aku berharap persabatanku dengan Inka tidak akan pernah putus meski dengan berbagai perbedaan. Perbedaan itu indah, dengan perbedaan kami akan selalu dapat saling mengisi satu sama lain” ucapku dalam hati.
Sahabat bola
Disebuah kampung terlihat banyak sekali orang orang ramai memakai pakaian kesebelasan sepak bola tim Indonesia. Yang identik dengan warna merah. Memang, bulan ini ada pertandingan Piala AFF 2010. Dan saat ini Indonesia dapat mencapai final. Beberapa hari lagi Indonesia akan pertanding melawan Malaysia. Seluruh masyarakat sangat antusias untuk menanti pertandingan ini. Kesana kemari orang orang memburu tiket dan tak lupa dengan pernak-pernik untuk mendukung kesebelasan itu. Aku juga tidak mau ketinggalan. Aku adalah seorang gadis remaja berumur 13 tahun. Aku sangat menyukai bola sejak aku kecil.
Siang hari, aku pergi untuk untuk melihat pernak-pernik untuk mendukung tim kesebelasan idamanku. Aku sangat ingin memiliki salah satu baju Timnas dengan nomer 9, yaitu Christian Gonzales idolaku. Tapi apa mau dikata, aku hanya dapat memandang baju baju itu berjejer dipasar. Karena aku bukan orang yan berkecukupan untuk membeli hal semacam itu. Masih sangat banyak sekali hal yang lebih penting untuk kehidupa keluargaku dibandingkan sebuah baju. Untuk makan saja keluargaku haru terunta-lunta kesana kemari. Yaa itulah keluargaku.
Ketika ingin pulang kerumah, aku melihat seorang gadis yang tak jauh usianya denganku sedang kesulitan membawa 4 kotak kue besar.
“ mau aku bantu?” aku bertanya
“memannya tidak apa-apa?” ia menjawab
“iya, gak apa-apa. Sini ku bantu” sambil membawakan beberapa kotak kue tersebut. “ini dibawa kemana?” tambahku
“kesana, itu mobilku” menunjukkan mobilnya
“maaf non, tadi saya ada telpon dari ayah nona” sambut Pak Kumis, sebutan supir gadis ini
“iya, tidak apa-apa kok. Tolong ini dibawa ke dalam yaa Pak” sahutnya. “terima kasih banyak yaa, aku Inka” ucapnya sambil menjulurkan tangan kanannya kepadaku
“iya sama-sama, aku Dema” menjabat tangannya
Setelah itu, kami berbincang-bincang disebuah warung sambil menunggu ibu Inka kembali. Inka orang yang sangat baik, meski aku baru mengenalnya ia terlihat tidak sombong meski dia adalah orang kaya. Dan ternyata rumahnya tak jauh dari sini. Inkapu terliat sangat nyaman berada didekat ku. Ia menceritakan tentang keluarganya. Ia ternyata anak satu-satunya dari ayah keturunan Malaysia dan Ibu asliIndonesia. Lalu aku juga menceritakan keadaan keuargaku. Dan tak lupa dengan hobbyku dengan bola. Ternyata Inka juga suka dengan bola, meski ia tidak sesuka aku.
“kamu tadi dari mana Dema?” tanyanya
“tadi aku abis liat-liat bajunya Gonzales” jawabku
“terus ketemu?” tanyanya lagi
“beh, banyak banget deh Ka. Yaa tapi aku mah gak punya uang buat beli begituan, buat makan aja susah kan” jawabku santai
“ohh gitu yaa” ucapnya degan suara pelan. “itu Ibuku. Ibu, ini teman baruku namanya Dema dia tinggal dikampung sebelah sana Bu, tadi dia membantu aku. Dema ini ibuku” ujarnya
“hallo, terima kasih yaa sudah membantu Inka” sahutnya lembut
“iya Ibu sama sama, gak apa-apa kok” jawabku
Lalu aku diantar pulang oleh keluarga Inka menggunakan mobil. Tadinya aku menolak, tapi Ibunya memaksakan.
“terima kasih yaa Ka, mau masuk?” tanyaku
“sama-sama Dema. Tidak, terima kasih lain kali saja yaa. Aku harus puang kerumah. Kapan-kapan aku boleh main kerumah kamu kan Dema? Tanyanya
“boleh banget lah, Ka. Oh gitu, ati-ati yaa” jawabku
Setelah Inka pergi, aku masuk kedalam rumah dan menceritakan kejadian yang baru saja aku alami kepada Umiku. Umiku terlihat senang, karena aku dapat membantu orang dan akhirnya aku mendapatkan teman baru yang sangat baik.
“itulah balasan yang kamu dapatkan karena kamu udah ngebantu orang yang sedang kesusahan. Seorang teman baru. Dan itu lebih berharga dari apapun, Nak. Maka, bersikap baiklah kepada setiap orang dan saling tolong menolong” pesan Ibuku
Dua hari kemudian, Inka datang kerumahku membawakan sepasang baju bola yang aku idam-idamkan.
“ini bagus banget Ka. Makasih yaa” aku memeluknya
“iya, sama-sama. Aku juga punya, dengan nomer 17. Nanti kita nonton bola bareng yaa dirumahku. Jangan lupa, kita juga haru menggunakan baju ini oke!” jelas Inka
“Irfan Bachdim?. Ohh hahaha, kamu suk dia yaa. tapi kalo aku dijinin sama Ibu yaa” jawabku
“boleh kok, tapi pulangnya jangan malem-malem yaa” tiba-tiba terdengar suara ibu menghampiri kami didepan rumah
“nanti aku antar pulang kok Bu, sama Pak Kumis juga. Terimaksih yaa Bu” ujar Inka kepada Ibu
Sesampainya dirumah Inka, aku terkaget-kaget rumah Inka begitu besar dan bagus sekali. Iniseperti istana. Lalu aku dan Inka menonton TV dikamar Inka, menunggu pertandingan bola dimulai sambil asyik memakan cemilan.
“Ka, kamu kenapa dukung Indonesia? Kan Ayah kamu orang Malaysia” tanyaku
“aku lahir di Indonesia, ibuku orang Indonesia asli, darahku darah Indonesia, aku cinta Indonesia” jawabnya dengan penuh percaya diri
“waaaah, bagus bagus bagus. Ehh udah mulai nih, ayo deh nonton” sahutku
Mereka menonton pertandingan dengan sangat serius tak lupa sorak sorai mendukung Indonesia dilengkapi juga dengan baju kesebelasan idola mereka. Meski mereka menonton hanya berdua, tapi suara sorak sorai mereka dapat terdengar oleh Pak Kumis dan Mbok Ana yang sedang menonton dibawah.
“Aku berharap persabatanku dengan Inka tidak akan pernah putus meski dengan berbagai perbedaan. Perbedaan itu indah, dengan perbedaan kami akan selalu dapat saling mengisi satu sama lain” ucapku dalam hati.
Rabu, 29 Desember 2010
Segelas Lemon Tea
ciyee, sekarang ricka mau sok-sokan lagi buat cerpen ihiiiiiiiiiy. gapapalah yaa, kan enggak dosa. yaa jadi deh nih cerpen kedua. selamat menikmati Segelas Lemon Tea
Senja hari, terlihat Echa seorang gadis remaja yang sedang duduk sendirian di taman. Ia asyik melihat pemandangan indah yang ada di taman. Sekeliling taman itu dihiasi berbagai macam bunga dengan berbagai macam warna. Keadaan itu terlihat sangat indah sekali. Tiba-tiba terlihat seorang pria menghampirinya. Pria itu membawa segelas lemon tea. Lalu, pria itu duduk disebelahnya dan menyapanya.
“Hai, Riko” pria itu berkata lalu menjulurkan tangan kanannya kepada Echa
“Hai, Echa” Echa menjawab dan menjabat tangan Riko
“Udah lama ada disini Cha?” tanya Riko
“Iya Ko,kenapa?” jawabnya
“Ohh, enggak apa-apa kok” sahut Riko
Mereka berdua dapat akrab satu sama lain dalam sekejap. Tak ada rasa canggung yang terlihat antara mereka. Seperti melihat seseorang yang sudah berteman lama, namun baru saja bertemu disaat itu. Riko terlihat nyaman bersama Echa, begitupun sebaliknya. Tiba-tiba Riko memberikan lemon tea yang sejak tadi hanya digenggamnya kepada Echa.
“Cha, mau lemon tea?” tanya Riko
“Terus kamu gimana?” Echa balik bertanya
“Enggak apa-apa, ini emang khusus buat kamu kok. Nih ambil!” suruhnya
“Ohh gitu, makasih yaa Ko” sahut Echa
“Iya Cha, sama-sama. Gimana rasanya?” tanyanya lagi
“Hmm, ini enak banget Ko. Terasa beda sama lemon tea yang biasa aku pernah minum. Rasanya manis tapi juga ada asemnya” jawabnya
“ Ohh yaa? Aku seneng kamu suka lemon tea dari aku” sahut Riko
Echa meminum itu dengan perlahan-lahan. Karena ia ingin menikmati rasa dari lemon tea tersebut. Dan terasa seperti tidak akan pernah habis lemon tea dari Riko tersebut. Echa juga mulai merasa, kini Ia mencintai lemon tea. Mungkin akan menjadi salah satu minuman favoritnya. Namun, tiba-tiba saat Echa sedang asyik menikmati lemon tea, Riko pergi meninggalkan Echa. Tanpa berkata sedikitpun. Echa tak tahu saat Riko telah beranjak dari sebelahnya, karena Echa sedang menikmati lemon tea yang diberikan oleh Riko.
Echa terlihat sedih, karena ia masih ingin banyak berbincang-bincang dengan Riko. Ia berharap, suatu saat Ia dapat bertemu kembali dengan Riko. Echa benar-benar menyukai lemon tea tersebut. Dan ia juga ingin memberikan lemon tea khusus kepada Riko saat nanti mereka dapat bertemu lkembali. Lalu dengan rasa kecewa, Echa melanjutkan lagi meminum lemon tea yang telah diberikan untuknya. Menikmati rasa manis dan asamnya segelas lemon tea darinya.
Senja hari, terlihat Echa seorang gadis remaja yang sedang duduk sendirian di taman. Ia asyik melihat pemandangan indah yang ada di taman. Sekeliling taman itu dihiasi berbagai macam bunga dengan berbagai macam warna. Keadaan itu terlihat sangat indah sekali. Tiba-tiba terlihat seorang pria menghampirinya. Pria itu membawa segelas lemon tea. Lalu, pria itu duduk disebelahnya dan menyapanya.
“Hai, Riko” pria itu berkata lalu menjulurkan tangan kanannya kepada Echa
“Hai, Echa” Echa menjawab dan menjabat tangan Riko
“Udah lama ada disini Cha?” tanya Riko
“Iya Ko,kenapa?” jawabnya
“Ohh, enggak apa-apa kok” sahut Riko
Mereka berdua dapat akrab satu sama lain dalam sekejap. Tak ada rasa canggung yang terlihat antara mereka. Seperti melihat seseorang yang sudah berteman lama, namun baru saja bertemu disaat itu. Riko terlihat nyaman bersama Echa, begitupun sebaliknya. Tiba-tiba Riko memberikan lemon tea yang sejak tadi hanya digenggamnya kepada Echa.
“Cha, mau lemon tea?” tanya Riko
“Terus kamu gimana?” Echa balik bertanya
“Enggak apa-apa, ini emang khusus buat kamu kok. Nih ambil!” suruhnya
“Ohh gitu, makasih yaa Ko” sahut Echa
“Iya Cha, sama-sama. Gimana rasanya?” tanyanya lagi
“Hmm, ini enak banget Ko. Terasa beda sama lemon tea yang biasa aku pernah minum. Rasanya manis tapi juga ada asemnya” jawabnya
“ Ohh yaa? Aku seneng kamu suka lemon tea dari aku” sahut Riko
Echa meminum itu dengan perlahan-lahan. Karena ia ingin menikmati rasa dari lemon tea tersebut. Dan terasa seperti tidak akan pernah habis lemon tea dari Riko tersebut. Echa juga mulai merasa, kini Ia mencintai lemon tea. Mungkin akan menjadi salah satu minuman favoritnya. Namun, tiba-tiba saat Echa sedang asyik menikmati lemon tea, Riko pergi meninggalkan Echa. Tanpa berkata sedikitpun. Echa tak tahu saat Riko telah beranjak dari sebelahnya, karena Echa sedang menikmati lemon tea yang diberikan oleh Riko.
Echa terlihat sedih, karena ia masih ingin banyak berbincang-bincang dengan Riko. Ia berharap, suatu saat Ia dapat bertemu kembali dengan Riko. Echa benar-benar menyukai lemon tea tersebut. Dan ia juga ingin memberikan lemon tea khusus kepada Riko saat nanti mereka dapat bertemu lkembali. Lalu dengan rasa kecewa, Echa melanjutkan lagi meminum lemon tea yang telah diberikan untuknya. Menikmati rasa manis dan asamnya segelas lemon tea darinya.
Senin, 27 Desember 2010
tengokkan sebuah nyata
menysuri kerasnya kerikil jalanan
dihiasi teriknya matahari
lihatlah, ini rumah kita!
dengan keadaan yang tidak cukup bagus untuk saat ini
ku tengokkan kepalaku ke sebelah kanan,
orang-orang yang berada disini tetap merasa nyaman berada didalamnya
merasakan ketulusan cinta, kasih sayang, pengorbanan, yang dilingkupi juga dengan air mata
ku tengokkan kepalaku ke sebelah kiri,
terlihat beberapa orang yang sedang melangkahkan kaki setapak demi setapak pergi meninggalkan rumah ini
disana terlihat wajah sedih, senang, kecewa, bahkan sampai bahagia
disebelah kananku, terlihat beberapa sosok yang bersusah payah untuk mendirikan atap rumah agar tetap layak disebut sebagai rumah
namun kenyataan, seberapa besarpun usaha mereka yang ada didalam rumah tak akan dapat mengembalikan keceriaan, ketulusan cinta,kasih sayang, pengerbonan, serta air mata seperti kisah terdahulu
orang-orang terdahulu, kini seperti ingin pergi meninggalkan kenangannya
dan takut untuk menikmati kenangan itu kembali
ada apa dengan mereka?
mengapa mereka bertindak seperti itu?
siapa yang menyebabkan semua ini?
atau mungkin kalian yang berada didalam rumah?
yang membuat mereka merasa tidak nyaman, membuat mereka tidak seperti berada didalam rumah sendiri, merasa seperti bukan bagian dari sebuah keluarga besar?
atau ini salah diri kalian sendiri?
yang ingin pergi meninggalkan rumah, jenuh dengan keadaan sekitar?
bicaralah!
mengapa kalian hanya berdiam diri!
tidak memberikan alasan jelas sedikitpun!
hei, kalian yang sedang berada dipertengahan!
coba bantu selesaikan ini semua!
jangan hanya berdiam diri disana!
ada apa dengan ini semua?
tidak adakah kasih sayang yang tulus diantara kalian?
tidak adakah cinta diantara kalian?
tidak adakah keinginan perjuangan yang disertia air mata bersama untuk kesekian kalinya?
atau kalian hanya ingin mengikuti jejak udang berjalan menyusuri tanah ke sebuah batu besar?
lalu, apakah yang akan terjadi dengan rumah kalian?
akan tetapkah pada keadaan seperti ini?
tengoklah, rasa yang sebenarnya ada didalam hati kalian sendiri!
pergunakan akal kalian untuk membangun kembali citra rumah terbaik kalian ini!
saat keegoisan mulai bicara, akankah sebuah cinta masih memiliki arti?
dihiasi teriknya matahari
lihatlah, ini rumah kita!
dengan keadaan yang tidak cukup bagus untuk saat ini
ku tengokkan kepalaku ke sebelah kanan,
orang-orang yang berada disini tetap merasa nyaman berada didalamnya
merasakan ketulusan cinta, kasih sayang, pengorbanan, yang dilingkupi juga dengan air mata
ku tengokkan kepalaku ke sebelah kiri,
terlihat beberapa orang yang sedang melangkahkan kaki setapak demi setapak pergi meninggalkan rumah ini
disana terlihat wajah sedih, senang, kecewa, bahkan sampai bahagia
disebelah kananku, terlihat beberapa sosok yang bersusah payah untuk mendirikan atap rumah agar tetap layak disebut sebagai rumah
namun kenyataan, seberapa besarpun usaha mereka yang ada didalam rumah tak akan dapat mengembalikan keceriaan, ketulusan cinta,kasih sayang, pengerbonan, serta air mata seperti kisah terdahulu
orang-orang terdahulu, kini seperti ingin pergi meninggalkan kenangannya
dan takut untuk menikmati kenangan itu kembali
ada apa dengan mereka?
mengapa mereka bertindak seperti itu?
siapa yang menyebabkan semua ini?
atau mungkin kalian yang berada didalam rumah?
yang membuat mereka merasa tidak nyaman, membuat mereka tidak seperti berada didalam rumah sendiri, merasa seperti bukan bagian dari sebuah keluarga besar?
atau ini salah diri kalian sendiri?
yang ingin pergi meninggalkan rumah, jenuh dengan keadaan sekitar?
bicaralah!
mengapa kalian hanya berdiam diri!
tidak memberikan alasan jelas sedikitpun!
hei, kalian yang sedang berada dipertengahan!
coba bantu selesaikan ini semua!
jangan hanya berdiam diri disana!
ada apa dengan ini semua?
tidak adakah kasih sayang yang tulus diantara kalian?
tidak adakah cinta diantara kalian?
tidak adakah keinginan perjuangan yang disertia air mata bersama untuk kesekian kalinya?
atau kalian hanya ingin mengikuti jejak udang berjalan menyusuri tanah ke sebuah batu besar?
lalu, apakah yang akan terjadi dengan rumah kalian?
akan tetapkah pada keadaan seperti ini?
tengoklah, rasa yang sebenarnya ada didalam hati kalian sendiri!
pergunakan akal kalian untuk membangun kembali citra rumah terbaik kalian ini!
saat keegoisan mulai bicara, akankah sebuah cinta masih memiliki arti?
senyumanku
aku melihat sekelilingku,
melihat mereka dengan segala rasa kebahagiaan yang mereka rasakan
melihat mereka indah dengan cerita yang mereka ukir
melihat mereka dengan senyuman
aku disini, tersenyum
tersenyum untuk indahnya dunia
tersenyum untuk mereka
tersenyum untuk diriku sendiri
semuanya keindahan menjadi nyata
didalam kehidupan yang hanya sementara
terima kasih kalian telah dapat tersenyum
terima kasih kalian telah tersenyum kepadaku
terima kasih kalian telah membuatku tersenyum
aku tersenyum, dengan senyuman yang terasa tidak akan pernah ada habisnya
melihat mereka dengan segala rasa kebahagiaan yang mereka rasakan
melihat mereka indah dengan cerita yang mereka ukir
melihat mereka dengan senyuman
aku disini, tersenyum
tersenyum untuk indahnya dunia
tersenyum untuk mereka
tersenyum untuk diriku sendiri
semuanya keindahan menjadi nyata
didalam kehidupan yang hanya sementara
terima kasih kalian telah dapat tersenyum
terima kasih kalian telah tersenyum kepadaku
terima kasih kalian telah membuatku tersenyum
aku tersenyum, dengan senyuman yang terasa tidak akan pernah ada habisnya
Selasa, 21 Desember 2010
wanita cantik
ini dapet dari orang, yang biasanya selalu jadi sebuah jaringan dari orang ini ke orang itu terus dan terus akhirnya nyangkut dah ini kata kata ke inbox gue. gue sih setuju kok, meski sepertinya saya belom seperti apa yg diharapkan kata kata itu hahaha. tapi tetep selalu berusaha untuk mencerminkan itu semua dong dong dong. mau tau gak isinya apa? baca baik baik yaa, gue sih berharap kalian adalah salah satunya ahaaaaay amin deh amin. doain gue juga yaa kawan :D
Wanita cantik itu :
- tetap tertawa walau sebenarnya ia ingin menangis
- tetap tersenyum walau sebenarnya ia kecewa
- tetap kuat walau sebenarnya ia sudah tidak sanggup lagi
- tetap semangat walau tertekan oleh berbagai macam masalah
- tetap sabar dan memandang segalanya baik baik saja walau ia sebenarnya sudah terluka
lebay yaaaa? hahahah maklum yang ngirim juga anak anak ABG Labil gimana gitu kan. jadi, sekarang saatnya bercermin apakah kalian kalian ini sudah merasa cantik? tidak perlu dijawab kepada saya, cukup diri anda sendiri aja deh yang tau hehehehe
Wanita cantik itu :
- tetap tertawa walau sebenarnya ia ingin menangis
- tetap tersenyum walau sebenarnya ia kecewa
- tetap kuat walau sebenarnya ia sudah tidak sanggup lagi
- tetap semangat walau tertekan oleh berbagai macam masalah
- tetap sabar dan memandang segalanya baik baik saja walau ia sebenarnya sudah terluka
lebay yaaaa? hahahah maklum yang ngirim juga anak anak ABG Labil gimana gitu kan. jadi, sekarang saatnya bercermin apakah kalian kalian ini sudah merasa cantik? tidak perlu dijawab kepada saya, cukup diri anda sendiri aja deh yang tau hehehehe
30 menit
30 menit pagi itu,
terbangun dari mimpi yang indah
dan, memasukikenyataan yang menyedihkan
pertama kali dirasakan
sungguh terasa menyakitkan
hingga tak sedikitpun tetesan air mata dapat ku tumpahkan
berdiripun terasa begitu sulit
maka, tangan inilah yang menjdai tumpuan
aku sungguh tak sanggup lagi
aku tidak tahu harus bebuat apa
karena, aku baru saja mengenali keadaan ini
aku bertanya,
mengapa ini semua terjadi?
aku tidak sedikitpun melanggar janji
hingga 30 menit,
dalam kekuatan yang tersisa
telungkuplah aku akan rasa baru itu
terbangun dari mimpi yang indah
dan, memasukikenyataan yang menyedihkan
pertama kali dirasakan
sungguh terasa menyakitkan
hingga tak sedikitpun tetesan air mata dapat ku tumpahkan
berdiripun terasa begitu sulit
maka, tangan inilah yang menjdai tumpuan
aku sungguh tak sanggup lagi
aku tidak tahu harus bebuat apa
karena, aku baru saja mengenali keadaan ini
aku bertanya,
mengapa ini semua terjadi?
aku tidak sedikitpun melanggar janji
hingga 30 menit,
dalam kekuatan yang tersisa
telungkuplah aku akan rasa baru itu
Rabu, 15 Desember 2010
saat itu datang
saat itu,
terselip sebuah makna, dari sekian rangkaian kata yang terbuat hanya untukku
ungkapan rasa melalui banyaknya katamu
namun, tetap tak dapat mengubah aku
janganlah menungguku
sungguh,
saat ini tak sedikitpun ada ruang hampa untuk kau singgahi
sosok akan aku, teramat jauh dari adanya harapanmu
berhentilah mengikuti langkah jejak bayanganku
semakin jauh kau mengikutiku
maka,semakin tahulah kau sosok akan aku
dan mungkin, akan semakin getir rasa yang kau rasakan
yang aku tak inginkan
tahanlah dirimu akan apa yang telah lama tidak kau ucapkan kembali
karena sampai detik ini, aku tak dapat membalas semua itu
dan, hanya kata terima kasih dari hati yang terdalam yang dapat aku ucapkan kepada Mu
wahai, kisah lamaku
terselip sebuah makna, dari sekian rangkaian kata yang terbuat hanya untukku
ungkapan rasa melalui banyaknya katamu
namun, tetap tak dapat mengubah aku
janganlah menungguku
sungguh,
saat ini tak sedikitpun ada ruang hampa untuk kau singgahi
sosok akan aku, teramat jauh dari adanya harapanmu
berhentilah mengikuti langkah jejak bayanganku
semakin jauh kau mengikutiku
maka,semakin tahulah kau sosok akan aku
dan mungkin, akan semakin getir rasa yang kau rasakan
yang aku tak inginkan
tahanlah dirimu akan apa yang telah lama tidak kau ucapkan kembali
karena sampai detik ini, aku tak dapat membalas semua itu
dan, hanya kata terima kasih dari hati yang terdalam yang dapat aku ucapkan kepada Mu
wahai, kisah lamaku
Selasa, 14 Desember 2010
sang matahari
hening,
aku berdiri di satu titik dengan pancaranmu
ku tengok kanan kiri, mereka terlihat indah dengan sinarmu
kau sungguh begitu jauh dariku
hingga aku tak sanggup untuk menggapaimu
namun aku tahu,
bahwa kau selalu menemaniku
selalu ada disampingku
dan selalu menyinariku, matahariku
entah, saat sinarmu memancarkan panas yang teramat panas
hingga aku merasa tak sanggup untuk berhadapan langsung denganmu
dan aku harus berteduh sejenak di bawah rindangnya pepohonan
atau juga, saat kau memancarkan sinar terindahmu kepadaku
hingga aku merasa tak ingin ketika duniaku berubah sejenak menjadi malam
tetapi di saat itulah, aku selalu membutuhkanmu
saat kau tertutup oleh awan gelap yang akan menurunkan rintik rintik atau mungkin deras air hujannya kepadaku
engkau tetap berusaha untuk menyinariku
tetap berusaha hadir untuk diriku
berusaha menikmati rintikan bahkan derasnya hujan bersamaku
dan berusaha mengembalikan semua keadaan seperti semula,
seindah yang aku harapkan
itulah matahariku
yang selalu menemani kehidupanku
berada disampingku
mengiri langkahku
engkaulah Matahariku
aku berdiri di satu titik dengan pancaranmu
ku tengok kanan kiri, mereka terlihat indah dengan sinarmu
kau sungguh begitu jauh dariku
hingga aku tak sanggup untuk menggapaimu
namun aku tahu,
bahwa kau selalu menemaniku
selalu ada disampingku
dan selalu menyinariku, matahariku
entah, saat sinarmu memancarkan panas yang teramat panas
hingga aku merasa tak sanggup untuk berhadapan langsung denganmu
dan aku harus berteduh sejenak di bawah rindangnya pepohonan
atau juga, saat kau memancarkan sinar terindahmu kepadaku
hingga aku merasa tak ingin ketika duniaku berubah sejenak menjadi malam
tetapi di saat itulah, aku selalu membutuhkanmu
saat kau tertutup oleh awan gelap yang akan menurunkan rintik rintik atau mungkin deras air hujannya kepadaku
engkau tetap berusaha untuk menyinariku
tetap berusaha hadir untuk diriku
berusaha menikmati rintikan bahkan derasnya hujan bersamaku
dan berusaha mengembalikan semua keadaan seperti semula,
seindah yang aku harapkan
itulah matahariku
yang selalu menemani kehidupanku
berada disampingku
mengiri langkahku
engkaulah Matahariku
Senin, 13 Desember 2010
terapung aku
ku awali kisah cintaku dengan indah
terbuai dalam segala alunan cintanya
hingga ku tak ingin sedikitpun membuatnya kecewa
berusaha selalu menjadi yang terbaik dihadapannya
seiring berjalannya waktu
semua keadaan sontak terasa berubah dan berbeda
kisah cinta yang indah kini tak lagi memancarkan sinarnya
aku seperti terapung ditengah luasnya lautan
yang sama sekali tak ada tempat untuk aku menepi
aku merasa sendirian
aku merasa sedih
dan aku merasa ketakutan
aku ingin kau hadir disisiku
hempaskan semua yang sedang ku rasakan
terus ku tunggu dirimu hingga kau menghampiriku
tapi ternyata, tak sedikitpun kakimu melangkah untukku
aku tenggelam dalam keterapunganku
sedalam-dalamnya lautan cintaku
terbuai dalam segala alunan cintanya
hingga ku tak ingin sedikitpun membuatnya kecewa
berusaha selalu menjadi yang terbaik dihadapannya
seiring berjalannya waktu
semua keadaan sontak terasa berubah dan berbeda
kisah cinta yang indah kini tak lagi memancarkan sinarnya
aku seperti terapung ditengah luasnya lautan
yang sama sekali tak ada tempat untuk aku menepi
aku merasa sendirian
aku merasa sedih
dan aku merasa ketakutan
aku ingin kau hadir disisiku
hempaskan semua yang sedang ku rasakan
terus ku tunggu dirimu hingga kau menghampiriku
tapi ternyata, tak sedikitpun kakimu melangkah untukku
aku tenggelam dalam keterapunganku
sedalam-dalamnya lautan cintaku
Sabtu, 04 Desember 2010
CERPEN apa CERPEN?
ada tugas dari Bu Flora, tapi Bu Fauna gak ikutan nyuruh buat kok hahahaha. di suruh buat cerpen karangan sendiri sama dia, buat nuntasin utang utang nilai kita sebagai pelajar SMA. yaa biasalah hobbynya para guru kan emang kayak gitu. jadi deh ini, cerpen pertama ricka. yang mungkin gak jelas, gak bagus, gak rapi, tapi bagi ricka ini udah yg terbaik dari ricka untuk saat ini. buat para pembaca harap maklum, masih dalam proses. kita sama sama belajar yaa. boleh kok ngasih kritik dan saran, gak dipungut biaya sepersenpun. selamat menikmat :D
Cerita dalam Alunan Sebuah Lagu
Matahari sedang terik teriknya. Memancarkan cahaya yang cukup menyengat diluar sana. Murid murid SMA masih dalam keadaan mencari ilmu didalam kelas. Kecuali, 2 siswi yang sedang asik berbincang bincang didalam kelas. Mereka adalah Natha dan Setia. Natha adalah sorang gadis remaja yang terbilang biasa biasa saja. Dan ia sangat jail kepada setiap temannya. Sementara ia mempunyai sahabat bernama Setia, yang tidak kalah jailnya dengan Natha. Adanya mereka berdua seakan akan menghancurkan dunia dengan kehobahan mereka sendiri. Natha mulai berhenti bernyanyi dan menulis.
Ia berkata “Tia, pengen deh dibuatin lagu sama seseorang. haduuuuh pasti ngena banget deh. makanya dari kemarin kemarin nyanyi Lagu Rindu mulu nih hahahahah.”
“Iya yaa, apa lagi kalo lagunya di nyanyiin live, pake gitar.” serunya
“Bangeeeeet Ti, mau deh dibuatin.” Ujar Natha
Setia hanya tersenyum, lalu berkata "udah ada kok yg bikinin."
"Hah? Siapa? Masa iya? Boooooong?” jawabnya
“Enggak, beneran deh” sahutnya
“Yaudah, terus siapa?” paksanya
“Ada deeeeh hahahaha” ledek Setia
Tanpa sadar, tenyata mereka telah menjadi pusat perhatian semua orang yang sedang berada di dalam kelas. Terlihat wajah Pak Corus yang sedang menatap tajam kepada mereka.
“Hey, kalian ini sedang membicarakan apa? Tidak memperhatikan saya?” tanyanya dengan nada marah
“Jawab lo Tia” bisik Natha
“Ahelah lo, lo juga yang ngajak ngobrol” jawabnya sebal
“Ayo jawab!” ujar Pak Corus
“Iya, pak maaf tadi kita lagi ngebahas teman yang lagi sakit Pak. Maaf yaa pak” sahut Natha
Lalu terdengar bel istirahat berbunyi,
“Kalian beruntung hari ini, kalian jadi tidak perlu lagi menyanyi sambil berjogetdi depan kelas” sahut Pak Corus. Dan anak anak yang lain hanya tertawa dengan terbahak bahak.
“Alhamdulillah” ujar Natha dan Setia secara bersamaan, alu mereka berdua ikut tertawa.
Sesampainya Natha di rumah, ia teringat perkataan Setia sewaktu di sekolah. Ia semakin penasaran, siapa yang telah membuatkan ia sebuah lagu. Di dalam hatinya, ia sedikit senang karena harapannya ada sesorang yan membuatkannya sebuah lagu ternyata nyata adanya. Rahasia itu membuat dia, menghayal dalam kebisuan. Sampai sampai terbawanya ke dalam mimpinya. Tanpa tahu siapa seseorang itu. Entah laki laki ataupun perempuan.
Keesokan harinya disekolah, saat bel istiahat. Natha langsung bertanya kepada Setia dan berharap rasa penasarannya itu terjawablah sudah nantinya.
“Tia, yang kemarin siapa sih? Kasih tau kenapa deh, yayaya?” tanyanya dengan nada manja, berharap Setia akan member tahunya dengan cara seperti itu.
“Ihh penasaran yaa? Mau kasih gue apa lo? Beliin gue jam yaa? Hahahahaha.” Jawabnya dengan bercanda
“Ehh gila kali, kagak punya duit gue Ti. Ayok lah kasih tau, sama temen sendiri gitu. Ampun deh.” Sahutnya kesal
“Unyuu unyuu, ngambek deh. Iya dikasih tau deh. Udah siap dengernya?” tanyanya
“Iya, udah dari lebaran kemarin. Cepetan deh, siapa? Siapa?” jawabnya dengan penasaran
“Azam. waktu lagi perpisahan tadinya dia mau nyanyiin lagu buatan dia ke lo, tapi gak jadi.
Abis ceritaya kan udah beda. Akhirnya dia nyanyiin lagu yang lo suka aja deh." jawab Setia
“Hah? Ehh emang bener dia buatin lagu? Kok tauan lo yaa dari pada gue?" tanya Natha
“Taulah, sumber gue kan banyak. Lagian dia kalo ada apa apa juga ceritany sama gue” jawabnya dengan penuh yakin
“Idih sok iye lu Cumi” elak Natha
“Ciyeeeee, seneng tuh” seru Setia
Natha hanya diam, ia tidak mau Setia tau akan apa yang ia rasakan saat ini. Karena saat ini ia merasa bahagia, ternyata orang yang dulu pernah janji kepada dirinya sebenarnya sudah membayar janjinya. Meski Natha sendiriun tidak tahu. Azam adalah seseorang yang pertama kali yang telah mengisi kisah percintaan di dalam kehidupan Natha. Namun dengan berjalanya waktu, cerita kisah percintaan itu harus behenti dipertengahan. Meninggalkan sejuta cerita indah dan juga diliputi kesedihan yang mendalam.
Satu minggu kemudian, tiba tiba Setia mengajaknya jalan jalan ke suatu taman dengan alasan ia ingin menceritakan sesuatu hal. Namun ternyata, Setia mengajak Natha pergi ke taman untuk menemui Azam yang sudah siap dengan gitar dan setangkai bunga. Ternyata setelah perbincangannya satu minggu yang lalu, Setia langsung menceritakannya kepada Azam. Di dukung cerita itu, Azam memberanikan diri untuk menyanyikan lagu secara langsung kepada Natha. Karena, saat itupun rasa sayangnya terhadap Natha belum pernah pudar. Dengan rasa bercampur aduk antara bingung, kaget, senang, sedih ia mengikuti jalannya cerita pada hari itu tanpa Setia. Ia telah melarikan diri setelah membawa Natha kehadapan Azam.
Dihadapan Natha, dipetiknya alunan gitar diiringi suara langsung yang seakan terdengar langsung dari hatinya. Dan keadaan ini membuat Natha terharu dengan berkaca kaca. Lalu, selesailah alunan lagu itu.
“Natha, hari ini aku membayar janjiku. Gimana? Maaf yaa kalau jelek atau ga sesuai harapan kamu” ujarnya
“Terima kasih, ini semua sudah lebih dari cukup , Zam” jawab Natha
“Sama sama yaa. Natha ini buat kamu” sambil mengeluarkan setangkai bunga mawar putih.
“Terima kasih, jadi terharu lagi hahahaha” sahutnya dengan nada bercanda
“Hahaha, kamu deh dasar. Inget kata kata aku yang terakhir?” tanya Azam
“ Yang mana?” jawabnya
“Aku akan tetap nunggu kamu sampai kamu berubah pikiran. Kalo kamu udah siap, kamu bilang aku” jelasnya
Natha hanya tersenyum, ia tidak bisa berbicara ataupun bertindak, karena didalam hatinya rasa pada saat berakhirnya cerita terdahulu masih sama sampai saat itu. Belum ada satupun yang berubah. Meski Natha terharu dengan semua perlakuan Azam saat itu, namun hatinya tetap pada satu harapan yang jauh sudah ia mulai terlebih dahulu. Bercampur aduklah rasa dihati Natha.
Dalam kebisuan cerita indah saat itu pun berakhir di saat itu juga, yang tetap meninggalkan sebuah kenangan indah, namun dengan cerita yang berbeda.
Cerita dalam Alunan Sebuah Lagu
Matahari sedang terik teriknya. Memancarkan cahaya yang cukup menyengat diluar sana. Murid murid SMA masih dalam keadaan mencari ilmu didalam kelas. Kecuali, 2 siswi yang sedang asik berbincang bincang didalam kelas. Mereka adalah Natha dan Setia. Natha adalah sorang gadis remaja yang terbilang biasa biasa saja. Dan ia sangat jail kepada setiap temannya. Sementara ia mempunyai sahabat bernama Setia, yang tidak kalah jailnya dengan Natha. Adanya mereka berdua seakan akan menghancurkan dunia dengan kehobahan mereka sendiri. Natha mulai berhenti bernyanyi dan menulis.
Ia berkata “Tia, pengen deh dibuatin lagu sama seseorang. haduuuuh pasti ngena banget deh. makanya dari kemarin kemarin nyanyi Lagu Rindu mulu nih hahahahah.”
“Iya yaa, apa lagi kalo lagunya di nyanyiin live, pake gitar.” serunya
“Bangeeeeet Ti, mau deh dibuatin.” Ujar Natha
Setia hanya tersenyum, lalu berkata "udah ada kok yg bikinin."
"Hah? Siapa? Masa iya? Boooooong?” jawabnya
“Enggak, beneran deh” sahutnya
“Yaudah, terus siapa?” paksanya
“Ada deeeeh hahahaha” ledek Setia
Tanpa sadar, tenyata mereka telah menjadi pusat perhatian semua orang yang sedang berada di dalam kelas. Terlihat wajah Pak Corus yang sedang menatap tajam kepada mereka.
“Hey, kalian ini sedang membicarakan apa? Tidak memperhatikan saya?” tanyanya dengan nada marah
“Jawab lo Tia” bisik Natha
“Ahelah lo, lo juga yang ngajak ngobrol” jawabnya sebal
“Ayo jawab!” ujar Pak Corus
“Iya, pak maaf tadi kita lagi ngebahas teman yang lagi sakit Pak. Maaf yaa pak” sahut Natha
Lalu terdengar bel istirahat berbunyi,
“Kalian beruntung hari ini, kalian jadi tidak perlu lagi menyanyi sambil berjogetdi depan kelas” sahut Pak Corus. Dan anak anak yang lain hanya tertawa dengan terbahak bahak.
“Alhamdulillah” ujar Natha dan Setia secara bersamaan, alu mereka berdua ikut tertawa.
Sesampainya Natha di rumah, ia teringat perkataan Setia sewaktu di sekolah. Ia semakin penasaran, siapa yang telah membuatkan ia sebuah lagu. Di dalam hatinya, ia sedikit senang karena harapannya ada sesorang yan membuatkannya sebuah lagu ternyata nyata adanya. Rahasia itu membuat dia, menghayal dalam kebisuan. Sampai sampai terbawanya ke dalam mimpinya. Tanpa tahu siapa seseorang itu. Entah laki laki ataupun perempuan.
Keesokan harinya disekolah, saat bel istiahat. Natha langsung bertanya kepada Setia dan berharap rasa penasarannya itu terjawablah sudah nantinya.
“Tia, yang kemarin siapa sih? Kasih tau kenapa deh, yayaya?” tanyanya dengan nada manja, berharap Setia akan member tahunya dengan cara seperti itu.
“Ihh penasaran yaa? Mau kasih gue apa lo? Beliin gue jam yaa? Hahahahaha.” Jawabnya dengan bercanda
“Ehh gila kali, kagak punya duit gue Ti. Ayok lah kasih tau, sama temen sendiri gitu. Ampun deh.” Sahutnya kesal
“Unyuu unyuu, ngambek deh. Iya dikasih tau deh. Udah siap dengernya?” tanyanya
“Iya, udah dari lebaran kemarin. Cepetan deh, siapa? Siapa?” jawabnya dengan penasaran
“Azam. waktu lagi perpisahan tadinya dia mau nyanyiin lagu buatan dia ke lo, tapi gak jadi.
Abis ceritaya kan udah beda. Akhirnya dia nyanyiin lagu yang lo suka aja deh." jawab Setia
“Hah? Ehh emang bener dia buatin lagu? Kok tauan lo yaa dari pada gue?" tanya Natha
“Taulah, sumber gue kan banyak. Lagian dia kalo ada apa apa juga ceritany sama gue” jawabnya dengan penuh yakin
“Idih sok iye lu Cumi” elak Natha
“Ciyeeeee, seneng tuh” seru Setia
Natha hanya diam, ia tidak mau Setia tau akan apa yang ia rasakan saat ini. Karena saat ini ia merasa bahagia, ternyata orang yang dulu pernah janji kepada dirinya sebenarnya sudah membayar janjinya. Meski Natha sendiriun tidak tahu. Azam adalah seseorang yang pertama kali yang telah mengisi kisah percintaan di dalam kehidupan Natha. Namun dengan berjalanya waktu, cerita kisah percintaan itu harus behenti dipertengahan. Meninggalkan sejuta cerita indah dan juga diliputi kesedihan yang mendalam.
Satu minggu kemudian, tiba tiba Setia mengajaknya jalan jalan ke suatu taman dengan alasan ia ingin menceritakan sesuatu hal. Namun ternyata, Setia mengajak Natha pergi ke taman untuk menemui Azam yang sudah siap dengan gitar dan setangkai bunga. Ternyata setelah perbincangannya satu minggu yang lalu, Setia langsung menceritakannya kepada Azam. Di dukung cerita itu, Azam memberanikan diri untuk menyanyikan lagu secara langsung kepada Natha. Karena, saat itupun rasa sayangnya terhadap Natha belum pernah pudar. Dengan rasa bercampur aduk antara bingung, kaget, senang, sedih ia mengikuti jalannya cerita pada hari itu tanpa Setia. Ia telah melarikan diri setelah membawa Natha kehadapan Azam.
Dihadapan Natha, dipetiknya alunan gitar diiringi suara langsung yang seakan terdengar langsung dari hatinya. Dan keadaan ini membuat Natha terharu dengan berkaca kaca. Lalu, selesailah alunan lagu itu.
“Natha, hari ini aku membayar janjiku. Gimana? Maaf yaa kalau jelek atau ga sesuai harapan kamu” ujarnya
“Terima kasih, ini semua sudah lebih dari cukup , Zam” jawab Natha
“Sama sama yaa. Natha ini buat kamu” sambil mengeluarkan setangkai bunga mawar putih.
“Terima kasih, jadi terharu lagi hahahaha” sahutnya dengan nada bercanda
“Hahaha, kamu deh dasar. Inget kata kata aku yang terakhir?” tanya Azam
“ Yang mana?” jawabnya
“Aku akan tetap nunggu kamu sampai kamu berubah pikiran. Kalo kamu udah siap, kamu bilang aku” jelasnya
Natha hanya tersenyum, ia tidak bisa berbicara ataupun bertindak, karena didalam hatinya rasa pada saat berakhirnya cerita terdahulu masih sama sampai saat itu. Belum ada satupun yang berubah. Meski Natha terharu dengan semua perlakuan Azam saat itu, namun hatinya tetap pada satu harapan yang jauh sudah ia mulai terlebih dahulu. Bercampur aduklah rasa dihati Natha.
Dalam kebisuan cerita indah saat itu pun berakhir di saat itu juga, yang tetap meninggalkan sebuah kenangan indah, namun dengan cerita yang berbeda.
Jumat, 03 Desember 2010
Hari Ini
Hari ini,
aku merasakannya lagi
rasa yang tidak aku inginkan
rasa yang sangat membuatku tidak nyaman
Hari ini,
aku berjuang sendirian akan apa yang aku rasa
dengan sepenuh jiwa berusaha mengontrolnya
tak ingin mereka tau
tak ingin mereka bertanya
Hari ini,
aku berhasil mengontrol itu semua
aku terbebas dari rasa yang tidak ku inginkan itu
dan aku berharap ini tak akan terulang
untuk kesekian kalinya
aku memohon kepada-Mu
aku merasakannya lagi
rasa yang tidak aku inginkan
rasa yang sangat membuatku tidak nyaman
Hari ini,
aku berjuang sendirian akan apa yang aku rasa
dengan sepenuh jiwa berusaha mengontrolnya
tak ingin mereka tau
tak ingin mereka bertanya
Hari ini,
aku berhasil mengontrol itu semua
aku terbebas dari rasa yang tidak ku inginkan itu
dan aku berharap ini tak akan terulang
untuk kesekian kalinya
aku memohon kepada-Mu
Kamis, 02 Desember 2010
dilema
mau nulis cerpen yess asiiiiiik. udah didepan komputer, tangan siap menari nari di atas keyboard. judulnya? apa ya? hmmm Rasa bukan Kata aja deh. gak tau kenapa ngarep banget judul itu bisa jadi sebuah naskah, syukur syukur cerpen dulu gitu. okee mulai, jerengjerengjereeeeeeeeeeng. tengnong $#@!$&??
apaan yaa? gimana yaa? aduh! mulainya gimana yaa? haa namanya dulu deh siapa yaa? hmm siapa deh? weeeets liar status fb, bagus tuh Mutiara. oke, Mutiara. yess dapet nama tokohnya. lanjuuuuuuut!
eyaaaa loooh, gimana ceritanya deh? oke diem dulu. berfikir berfikir berfikir. egila susah! mesti keramasan dulu kali nih biar dingin ini otak.
haduuuuh sumpah susah! ahhh yaa allah tolong!
wahwahwah, dapet ide dapet ide. oke deh nulis. tiktaktiktuk,*berenti lah lah lah?
kok ceritanya malah jadi gini, wahwahwah bisa di sidang ke meja ijo nih kalo begini. gak boleh gak boleh. oke apuuuuuuus!
muali lagi dengan yg baru, zzzzzz??? ampun, gak bisa! gimana deh nih!
huaaaaaaa, panik panik panik!!! pemadam kebakaran HELP!! pak polisi COME HERE!!!! *jungkir balik bagbugduargubraakterengdooor#$^#@
apaan yaa? gimana yaa? aduh! mulainya gimana yaa? haa namanya dulu deh siapa yaa? hmm siapa deh? weeeets liar status fb, bagus tuh Mutiara. oke, Mutiara. yess dapet nama tokohnya. lanjuuuuuuut!
eyaaaa loooh, gimana ceritanya deh? oke diem dulu. berfikir berfikir berfikir. egila susah! mesti keramasan dulu kali nih biar dingin ini otak.
haduuuuh sumpah susah! ahhh yaa allah tolong!
wahwahwah, dapet ide dapet ide. oke deh nulis. tiktaktiktuk,*berenti lah lah lah?
kok ceritanya malah jadi gini, wahwahwah bisa di sidang ke meja ijo nih kalo begini. gak boleh gak boleh. oke apuuuuuuus!
muali lagi dengan yg baru, zzzzzz??? ampun, gak bisa! gimana deh nih!
huaaaaaaa, panik panik panik!!! pemadam kebakaran HELP!! pak polisi COME HERE!!!! *jungkir balik bagbugduargubraakterengdooor#$^#@
Minggu, 28 November 2010
.........
Aku terpaku, tersenyum melihatnya
Semuanya begitu indah untuk dirasakan
Semua terasa sangat tulus
Tapi mengapa itu semua berakhir?
Aku terlalu takut untuk melangkah
Akan semua yang ku lihat saat ini
Jauh jauh jauh dan sangat jauh berbeda
Aku takut untuk menerima sebuah cerita baru
Yang jauh dari yang ku angankan
Aku tak tahu harus berbuat apa
Aku, terkapar dalam sebuah kebingungan dan ketakutan
Jumat, 26 November 2010
KAMU
Kamu tak sepintar Dia ?. Mungkin
Kamu tak sehebat Dia ?. Mungkin
Tak lebih cerdas dari Dia ?. Mungkin
Belajar, berproses disaat tersedia begitu banyak warna,
Itulah kamu
Memindahkan posisi kepala lebih rendah dari hati,
Itulah kamu
Kamu, dan untuk orang-orang di sekitar
Melihatmu, berjuta cahaya terpancar di sana
Tentang cinta, kasih dan warna dunia
{ (seseorang disana) : tunjuk satu bintang, Kejora itu bernama Ricka Winatha }
*melihatnya, seakan cermin memantulkan bayangan 17 tahun yang lalu !.
Jkt : 26112010:05:52
Oleh : Seseorang disana
Untuk : Aku
Kamu tak sehebat Dia ?. Mungkin
Tak lebih cerdas dari Dia ?. Mungkin
Belajar, berproses disaat tersedia begitu banyak warna,
Itulah kamu
Memindahkan posisi kepala lebih rendah dari hati,
Itulah kamu
Kamu, dan untuk orang-orang di sekitar
Melihatmu, berjuta cahaya terpancar di sana
Tentang cinta, kasih dan warna dunia
{ (seseorang disana) : tunjuk satu bintang, Kejora itu bernama Ricka Winatha }
*melihatnya, seakan cermin memantulkan bayangan 17 tahun yang lalu !.
Jkt : 26112010:05:52
Oleh : Seseorang disana
Untuk : Aku
Kamis, 25 November 2010
rasa sayang?
rasa sayang itu seperti apa sih?
ditunjukkinya bagaimana?
ciri ciri sayang apa aja?
yang dirasain gimana?
munculnya dari mana?
kok bisa yaa?
kenapa orang mesti punya rasa sayang?
kalo kita gak punya rasa sayang gimana?
rasa sayang sampe kapan adanya?
buat nunjukin rasa sayang gimana?
yang ditimbulin dari rasa sayang apa aja?
indah gak?
ditunjukkinya bagaimana?
ciri ciri sayang apa aja?
yang dirasain gimana?
munculnya dari mana?
kok bisa yaa?
kenapa orang mesti punya rasa sayang?
kalo kita gak punya rasa sayang gimana?
rasa sayang sampe kapan adanya?
buat nunjukin rasa sayang gimana?
yang ditimbulin dari rasa sayang apa aja?
indah gak?
AKU
mungkin aku tak sepintar Dia
mungkin aku tak sehebat Dia
mungkin aku tak secerdas Dia
aku disini sedang belajar
menuntut ilmu
menjalani proses
berusaha mencari hasil semaksimal mungkin
mencari hasil yang terbaik
untuk diriku,
terutama untuk orang lain
inilah Aku, Ricka Winatha :D
mungkin aku tak sehebat Dia
mungkin aku tak secerdas Dia
aku disini sedang belajar
menuntut ilmu
menjalani proses
berusaha mencari hasil semaksimal mungkin
mencari hasil yang terbaik
untuk diriku,
terutama untuk orang lain
inilah Aku, Ricka Winatha :D
Lagu 17
kini, aku sedang mendengarkan lagu
lagu yang indah sekali
lagu dari dalam hati
terus dan terus aku mengikuti alunan lagu ini
dengan berbagai nada dan rasa
dengan tempo dipercepat
terkadang juga diperlambat
yang tetap ku nikmati dengan hati
namun, saat ini lagu itu seakan terhenti
ada apa ini?
aku masih harus mendengarkan 8 lagu lagi
apa yang harus ku lakukan?!
aku mulai berfikir,
aku tidak ingin terus berdiam diri
aku harus mendengarkan lagu selanjutnya
ku ambil beberapa alat
untuk membetulkan kaset yang sedang kusut ini
berjuang dan terus berjuang
ya! aku berhasil!
dengan keringat bercucuran dimana-mana
ku dengarkan kembali lagu ini
meski, saat ini terdengar tidak seindah dahulu
tapi aku yakin,
aku akan merasa sangat bahagia mendengarkannya
hingga lagu terakhir
lagu 17.
lagu yang indah sekali
lagu dari dalam hati
terus dan terus aku mengikuti alunan lagu ini
dengan berbagai nada dan rasa
dengan tempo dipercepat
terkadang juga diperlambat
yang tetap ku nikmati dengan hati
namun, saat ini lagu itu seakan terhenti
ada apa ini?
aku masih harus mendengarkan 8 lagu lagi
apa yang harus ku lakukan?!
aku mulai berfikir,
aku tidak ingin terus berdiam diri
aku harus mendengarkan lagu selanjutnya
ku ambil beberapa alat
untuk membetulkan kaset yang sedang kusut ini
berjuang dan terus berjuang
ya! aku berhasil!
dengan keringat bercucuran dimana-mana
ku dengarkan kembali lagu ini
meski, saat ini terdengar tidak seindah dahulu
tapi aku yakin,
aku akan merasa sangat bahagia mendengarkannya
hingga lagu terakhir
lagu 17.
hati berbisik
"matahari bersinar cerah
seolah tersenyum senang
walau badai menyerang
kami tetap gembira."
dari kata ke sebuah rasa yang diinginkan
dari kata ke sebuah rasa yang diharapkan
dari kata kesebuah rasa yang dibutuhkan
lihatlah! matahari tersenyum padamu
berikanlah ia senyuman balik!
senyum tulus hatimu
tengoklah keadaan sekitar!
apapun yang terjadi mereka tetap gembira
tertawa lepas tanpa beban
hingga seakan,
pohon-pohon itu pun berbisik kepadamu
ayo, bergembira!
tunjukkan senyummu pada seluruh dunia!
senyumlah!
senyumlah
senyumlah!
dan tersenyumlah untuk dirimu sendiri!
seolah tersenyum senang
walau badai menyerang
kami tetap gembira."
dari kata ke sebuah rasa yang diinginkan
dari kata ke sebuah rasa yang diharapkan
dari kata kesebuah rasa yang dibutuhkan
lihatlah! matahari tersenyum padamu
berikanlah ia senyuman balik!
senyum tulus hatimu
tengoklah keadaan sekitar!
apapun yang terjadi mereka tetap gembira
tertawa lepas tanpa beban
hingga seakan,
pohon-pohon itu pun berbisik kepadamu
ayo, bergembira!
tunjukkan senyummu pada seluruh dunia!
senyumlah!
senyumlah
senyumlah!
dan tersenyumlah untuk dirimu sendiri!
Kamis, 18 November 2010
Rahasia Kata
Dia yang entah dimana
Dia yang entah bersama siapa
Dia yang entah sedang bebuat apa
Dia yang mengukir kata-kata indah
Aku menatapnya,
Merasakan susunan kata-kata itu aku
Aku tersenyum bahkan tertawa
Aku mengungkapkan tanda tanya
Dia menjawab tanda seru tanpa makna
Kembali ku tersenyum
Tetap berada dalam suatu pemikiran
Seakan yakin itu aku
Kata indah yang dirahasiakan
Dengan kata penegasan tanpa makna
Dia yang entah bersama siapa
Dia yang entah sedang bebuat apa
Dia yang mengukir kata-kata indah
Aku menatapnya,
Merasakan susunan kata-kata itu aku
Aku tersenyum bahkan tertawa
Aku mengungkapkan tanda tanya
Dia menjawab tanda seru tanpa makna
Kembali ku tersenyum
Tetap berada dalam suatu pemikiran
Seakan yakin itu aku
Kata indah yang dirahasiakan
Dengan kata penegasan tanpa makna
Senin, 15 November 2010
bukalah kedua telapak tanganmu
hei kalian,
adakah diantara kalian yg bersedia membukakan telapak tangannya kepadaku?
tapi, apa batin kalian kuat?
aku sungguh tak bisa berdiri sendiri
aku ingin membagikan ini
tapi mungkin hanya kepada seseorang
diantara kalian ada yang bersedia?
tetapi berjanjilah,
janganlah kau merasakan ini sendiri
aku membaginya untukmu karena aku tak sanggup menelannya sendiri
maka, mari kita rasakan pahitnya sama sama
jika kamu bersedia,
buka lah kedua telapak tanganmu
rasakan apa yg telah ku berikan
tunggu!
genggam erat tanganku
aku tak ingin kau merasakan sendiri
ingatlah akan janji!
adakah diantara kalian yg bersedia membukakan telapak tangannya kepadaku?
tapi, apa batin kalian kuat?
aku sungguh tak bisa berdiri sendiri
aku ingin membagikan ini
tapi mungkin hanya kepada seseorang
diantara kalian ada yang bersedia?
tetapi berjanjilah,
janganlah kau merasakan ini sendiri
aku membaginya untukmu karena aku tak sanggup menelannya sendiri
maka, mari kita rasakan pahitnya sama sama
jika kamu bersedia,
buka lah kedua telapak tanganmu
rasakan apa yg telah ku berikan
tunggu!
genggam erat tanganku
aku tak ingin kau merasakan sendiri
ingatlah akan janji!
indahnya CINTA
aku tersenyum
sungguh, senyum ikhlas
tulus dari dalam hati
aku tersenyum melihat keadaan ini saat ini
bertebar penuh cinta
cinta antara dia, mereka, kamu, kami, dan aku
cinta yang sangat sulit untuk di interprestasikan
aku tersenyum, hatiku bergejolak melihat keadaan ini
keadaan ini hidup
aku tidak kecewa, ini sungguh indah
indah sekali, hingga aku sulit berucap
aku juga berkaca kaca
ini baru dapat dibilang hidup, aku sungguh senang
senang sekali
terimakasih Tuhan,
kau telah tunjukkan kisah cinta yg terukir dengan sangat indah saat ini
mungkin harus menunggu waktu yang tepat
tapi aku yakin, cinta itu dapat menunggu
semoga terukir dengan akhir yang indah
sungguh, senyum ikhlas
tulus dari dalam hati
aku tersenyum melihat keadaan ini saat ini
bertebar penuh cinta
cinta antara dia, mereka, kamu, kami, dan aku
cinta yang sangat sulit untuk di interprestasikan
aku tersenyum, hatiku bergejolak melihat keadaan ini
keadaan ini hidup
aku tidak kecewa, ini sungguh indah
indah sekali, hingga aku sulit berucap
aku juga berkaca kaca
ini baru dapat dibilang hidup, aku sungguh senang
senang sekali
terimakasih Tuhan,
kau telah tunjukkan kisah cinta yg terukir dengan sangat indah saat ini
mungkin harus menunggu waktu yang tepat
tapi aku yakin, cinta itu dapat menunggu
semoga terukir dengan akhir yang indah
bisakah ku mendapatkannya?
Bintang malam katakan padanya
Aku ingin melukis sinarmu di hatinya
Embun pagi sampaikan padanya
Biar ku dekap erat waktu dingin membelenggunya
Reff:
Tahukah engkau wahai langit
Aku ingin bertemu membelai wajahnya
Kan ku pasang hiasan angkasa yang terindah
Hanya untuk dirinya
Lagu rindu ini kuciptakan
Hanya untuk bidadari hatiku tercinta
Walau hanya nada sederhana
Ijinkan ku ungkap segenap rasa dan kerinduan
Aku ingin melukis sinarmu di hatinya
Embun pagi sampaikan padanya
Biar ku dekap erat waktu dingin membelenggunya
Reff:
Tahukah engkau wahai langit
Aku ingin bertemu membelai wajahnya
Kan ku pasang hiasan angkasa yang terindah
Hanya untuk dirinya
Lagu rindu ini kuciptakan
Hanya untuk bidadari hatiku tercinta
Walau hanya nada sederhana
Ijinkan ku ungkap segenap rasa dan kerinduan
Cumi Goreng dan Rebus
di suatu siang, disekolah, tepatnya di kelas XII.IA.2 aku berhenti bernyanyi dan menulis. aku berkata "Mi, pengen deh dibuatin lagu sama seseorang. haduuuuh pasti ngena banget deh. makanya dari kemarin marin nyanyi Lagu Rindu mulu nih hahahahah."
"iya yaa, apa lagi kalo lagunya di nyanyiin live, pake gitar." serunya
"bangeeeeet Mi, mau deh dibuatin." ujarku
Cumi Goreng tersenyum, lalu berkata "udah ada kok yg bikinin."
"siapa?" jawabku.
"Hamzah. waktu lagi perpisahan tadinya dia mau nyanyiin lagu buatan dia ke lo, tapi gak jadi. akhirnya dia nyanyiin lagu yg lo suka aja deh." jawab Cumi Goreng.
aku langsung menutup tulisan yg baru saja ku buat sambil bernyanyi tadi. tapi Cumi Goreng memaksa melihat. lalu dibukanya, jerengjereeeeeeeeng "Tercipa Untukku"
"hahahahahahahah" dia tertawa.
"ehh emang bener dia buatin lagu? kok tauan lo yaa dari pada gue?" tanyaku
"taulah, sumber gue kan banyak" jawabnya dengan penuh yakin
"haduuuuh, tau gak Nah. dulu gue pernah bikin note di FB kata katanya gini "ingin sebuah lagu, petikan gitar dan setangkai bunga" hahahahahah aduh mauuuuuuuuuuu!" seruku
namun, Cumi Goreng hanya tersenyum.
"iya yaa, apa lagi kalo lagunya di nyanyiin live, pake gitar." serunya
"bangeeeeet Mi, mau deh dibuatin." ujarku
Cumi Goreng tersenyum, lalu berkata "udah ada kok yg bikinin."
"siapa?" jawabku.
"Hamzah. waktu lagi perpisahan tadinya dia mau nyanyiin lagu buatan dia ke lo, tapi gak jadi. akhirnya dia nyanyiin lagu yg lo suka aja deh." jawab Cumi Goreng.
aku langsung menutup tulisan yg baru saja ku buat sambil bernyanyi tadi. tapi Cumi Goreng memaksa melihat. lalu dibukanya, jerengjereeeeeeeeng "Tercipa Untukku"
"hahahahahahahah" dia tertawa.
"ehh emang bener dia buatin lagu? kok tauan lo yaa dari pada gue?" tanyaku
"taulah, sumber gue kan banyak" jawabnya dengan penuh yakin
"haduuuuh, tau gak Nah. dulu gue pernah bikin note di FB kata katanya gini "ingin sebuah lagu, petikan gitar dan setangkai bunga" hahahahahah aduh mauuuuuuuuuuu!" seruku
namun, Cumi Goreng hanya tersenyum.
Rabu, 10 November 2010
menanti senyummu
ternyata aku salah
aku tak menyadarinya
aku tak tahu ini semua
maafkanlah
aku menyesal,
aku akan bertanggung jawab
tak akan ku biarkan hatimu bersedih
tak akan ku biarkan kau merintih tersakiti
akan ku buatkan garis gari senyuman untukmu
akan ku kubur rasa sedihmu
aku berada disampingmu
aku ada untukmu
tersenyumlah untukku
aku tak menyadarinya
aku tak tahu ini semua
maafkanlah
aku menyesal,
aku akan bertanggung jawab
tak akan ku biarkan hatimu bersedih
tak akan ku biarkan kau merintih tersakiti
akan ku buatkan garis gari senyuman untukmu
akan ku kubur rasa sedihmu
aku berada disampingmu
aku ada untukmu
tersenyumlah untukku
Selasa, 09 November 2010
pelajaran dari kakakku
aku menemukan pelajaran baru
pelajaran yang membuatku sadar akan diriku sendiri
pelajaran yang membenarkan apa yang sedang aku rasakan
pelajaran yang membuatku tumpahkan sisa air mata ini
hanya dengan beberapa kalimat
kalimat yang sangat menyentuh
kalimat yang sangat bermakna
kalimat yang aku rasakan
karena kalimat itu = aku
"bukan kami yang harus membuktikan, tapi kamu. karena bukan kami yang meninggalkan, tapi kamu. aku bukan ingin menyakiti, tapi sedang merintih tersakiti. biar bagaimanapun aku saudaramu, aku tetap menyayangimu. datang dan lihatlah keadaanku. lihat dan rasakan perasaanku"
pelajaran yang membuatku sadar akan diriku sendiri
pelajaran yang membenarkan apa yang sedang aku rasakan
pelajaran yang membuatku tumpahkan sisa air mata ini
hanya dengan beberapa kalimat
kalimat yang sangat menyentuh
kalimat yang sangat bermakna
kalimat yang aku rasakan
karena kalimat itu = aku
"bukan kami yang harus membuktikan, tapi kamu. karena bukan kami yang meninggalkan, tapi kamu. aku bukan ingin menyakiti, tapi sedang merintih tersakiti. biar bagaimanapun aku saudaramu, aku tetap menyayangimu. datang dan lihatlah keadaanku. lihat dan rasakan perasaanku"
cermin hatiku
kini aku terdiam
kini aku terpaku
aku tak tahu siapa diriku
aku tak tahu dimana aku berada
aku berlari mencari cermin
aku membutuhkan cermin
dan aku ingin sekali bercermin
aku ingin melihat apa yang aku lihat
aku ingin melihat apa yang aku rasakan
tapi, aku tidak ingin semua orang lihat apa yang ada dalam cermin itu
cukup aku saja
hanya aku
namun,
cermin itu sedang bersembunyi
atau mungkin hilang tanpa jejak
ku cari kesana kemari
tapi aku tak menemukannya
aku bertanya,
siapa yang menyembunyikannya?
kalian? mereka? kita? atau jangan jangan kamu?
tapi tetap saja aku tak menemukan jawabannya
kini aku terpaku
aku tak tahu siapa diriku
aku tak tahu dimana aku berada
aku berlari mencari cermin
aku membutuhkan cermin
dan aku ingin sekali bercermin
aku ingin melihat apa yang aku lihat
aku ingin melihat apa yang aku rasakan
tapi, aku tidak ingin semua orang lihat apa yang ada dalam cermin itu
cukup aku saja
hanya aku
namun,
cermin itu sedang bersembunyi
atau mungkin hilang tanpa jejak
ku cari kesana kemari
tapi aku tak menemukannya
aku bertanya,
siapa yang menyembunyikannya?
kalian? mereka? kita? atau jangan jangan kamu?
tapi tetap saja aku tak menemukan jawabannya
mataku membeku
mataku telah membeku
membeku karena cinta
membeku karena sayang
membeku dari hati
aku tak ingin
aku tak mau
tapi, ia membeku dengan sendirinya
aku jatuh,
aku lemah,
aku tersakiti,
pagi hari, ku buka mataku
mataku telah membeku
aku malu
malu ku menatap matahari
malu ku menatap indahnya dunia
malu ku menatap kamu, dia, mereka, bahkan diriku sendiri
aku berjalan menundukkan kepala
aku cukup malu
aku sangat malu
membeku karena cinta
membeku karena sayang
membeku dari hati
aku tak ingin
aku tak mau
tapi, ia membeku dengan sendirinya
aku jatuh,
aku lemah,
aku tersakiti,
pagi hari, ku buka mataku
mataku telah membeku
aku malu
malu ku menatap matahari
malu ku menatap indahnya dunia
malu ku menatap kamu, dia, mereka, bahkan diriku sendiri
aku berjalan menundukkan kepala
aku cukup malu
aku sangat malu
Senin, 08 November 2010
kami sama bukan?
pernah kamu berfikir betapa sayangnya aku sama kamu?
pernah kamu sadar betapa perhatiannya aku sama kamu?
pernah kamu berfikir susahnya aku harus ngomong ke kamu untuk ngewakilin semuanya?
pernah kamu berfikir betapa susahnya aku ngeyakinin kamu?
pernah kamu ngerasa untuk ada di posisi kami, dan pribadi aku?
pernah kamu berfikir apa perasaan aku kamu giniin?
pernah kamu ngerasa kalo kita sama sekali gak sayang kamu?
pernah kamu ngerasa rumah ini hanya rumah ku dan mereka?
pernah kamu berfikir susahnya aku membuat dirimu nyaman disisi kami? terutama aku
pernah kamu berfikir kami sangat bersusah payah untuk mengemablikan jati dirimu di rumah ini? terutama aku
pernah kamu berfikir betapa bersalahnya kami sama kamu? terutama aku
pernah kamu berfikir kami sedih dengan kejadian ini semua? terutama aku?
pernah kamu bayangin kalo akhirnya aku berani ngungkapin ini semua?
apa kamu pernah berfikir kenapa kamu bisa ngerasa kayak gini?
apa kamu pernah berfikir apa ada yg salah dengan diri kamu sendiri?
ketemu jawabannya? masih banyak pertanyaan. itu emang susah buat kita sadarin.
pernah kamu sadar betapa perhatiannya aku sama kamu?
pernah kamu berfikir susahnya aku harus ngomong ke kamu untuk ngewakilin semuanya?
pernah kamu berfikir betapa susahnya aku ngeyakinin kamu?
pernah kamu ngerasa untuk ada di posisi kami, dan pribadi aku?
pernah kamu berfikir apa perasaan aku kamu giniin?
pernah kamu ngerasa kalo kita sama sekali gak sayang kamu?
pernah kamu ngerasa rumah ini hanya rumah ku dan mereka?
pernah kamu berfikir susahnya aku membuat dirimu nyaman disisi kami? terutama aku
pernah kamu berfikir kami sangat bersusah payah untuk mengemablikan jati dirimu di rumah ini? terutama aku
pernah kamu berfikir betapa bersalahnya kami sama kamu? terutama aku
pernah kamu berfikir kami sedih dengan kejadian ini semua? terutama aku?
pernah kamu bayangin kalo akhirnya aku berani ngungkapin ini semua?
apa kamu pernah berfikir kenapa kamu bisa ngerasa kayak gini?
apa kamu pernah berfikir apa ada yg salah dengan diri kamu sendiri?
ketemu jawabannya? masih banyak pertanyaan. itu emang susah buat kita sadarin.
Sabtu, 06 November 2010
well, devilish trick's game will begin
yaa seperti terlihat di judulnya. menyeramkan bukan? jahat bukan? tentu saja. yaa aku akan masuk ke dalam permaianan tersebut. dan berperan sebagai sang antagonis, yang berbuat jahat kepada orang yang tak berdosa. yaa aku jahat disini. apa aku menyadarinya? tentu saja. lalu mengapa? karena aku egois. yaa cukup egois. kenapa? kalian tidak menyukainya?
aku jahat hanya kepada seorang tak berdosa itu. meski begitu aku tahu aku salah. tapi mungkin itu yg terbaik bukan? "............................................"
aku jahat hanya kepada seorang tak berdosa itu. meski begitu aku tahu aku salah. tapi mungkin itu yg terbaik bukan? "............................................"
Kamis, 04 November 2010
di balik aku
ku sembunyikan semuanya dihadapan kalian
ku usahakan agar tubuh ini tidak akan pernah jatuh
berdiri dan terus berdiri
namun, aku seperti tidak memiliki tulang sebagai tumpuan
sulit, sulit sekali
hampir ku teteskan semua kesedihanku
tapi aku haru selalu ingat dan ingat
maka, aku tidak akan menunjukkannya
sedikit ku tundukan kepala ini
karena aku sudah terlalu lelah
cukup lelah
tak ada tempat untuk ku bersandar
namun, dia seakan berbicara
aku pasti bisa! yaa, aku pasti bisa! bisa! bisa!
hingga akhirnya ku berdiri, tersenyum, ceria, mungkin juga bahagia
namun hanya di balik saja
ku usahakan agar tubuh ini tidak akan pernah jatuh
berdiri dan terus berdiri
namun, aku seperti tidak memiliki tulang sebagai tumpuan
sulit, sulit sekali
hampir ku teteskan semua kesedihanku
tapi aku haru selalu ingat dan ingat
maka, aku tidak akan menunjukkannya
sedikit ku tundukan kepala ini
karena aku sudah terlalu lelah
cukup lelah
tak ada tempat untuk ku bersandar
namun, dia seakan berbicara
aku pasti bisa! yaa, aku pasti bisa! bisa! bisa!
hingga akhirnya ku berdiri, tersenyum, ceria, mungkin juga bahagia
namun hanya di balik saja
Selasa, 02 November 2010
DIAM
terlihat sudah di depan mata. tak cukup sekali. berulang ulang kulihat. semakin dan semakin terenyuh. yaa, aku merasakan. bukan hanya merasai. DIAM. itulah yang ku lakukan. tak bisa ku gerakan bibir ini. mengucap sepatah katapun begitu sulit. tubuh ini serasa mati. namun hatiku takkan pernah mati.
diam, dan terus ku pandangi. hingga sampai saat ini, aku masih memandanginya. tapi tak dapat berbuat apa apa. kata tak bisa, hal pun tak bisa. terpendam segalanya dalam tanah. hampir ku tumpahkan. namun aku tetap kuat menjaganya. yaa, aku kuat. tak ingin terumbar semuanya. cukup hanya aku yang mengetahuinya.
dan sampai saat ini pula aku bisa merasakannya, mungkin hanya sebagian kecil. tapi aku cukup bisa untuk merasakannya. namun aku tetap DIAM.
diam, dan terus ku pandangi. hingga sampai saat ini, aku masih memandanginya. tapi tak dapat berbuat apa apa. kata tak bisa, hal pun tak bisa. terpendam segalanya dalam tanah. hampir ku tumpahkan. namun aku tetap kuat menjaganya. yaa, aku kuat. tak ingin terumbar semuanya. cukup hanya aku yang mengetahuinya.
dan sampai saat ini pula aku bisa merasakannya, mungkin hanya sebagian kecil. tapi aku cukup bisa untuk merasakannya. namun aku tetap DIAM.
Senin, 01 November 2010
langkah membuat naskah drama
1. pilih ide cerita yang mau diangkat
2. tentuin latar belakang dan konsep naskah
3. pemilihan tokoh yang akan di masukan dalam naskah
4. buat dialog cerita
2. tentuin latar belakang dan konsep naskah
3. pemilihan tokoh yang akan di masukan dalam naskah
4. buat dialog cerita
Minggu, 31 Oktober 2010
Darinya Untukku
Kehilanganmu sungguh membuatku gila
Gila dengan cintamu
Tapi aku tak tahu
Apa itu yang disebut cinta
Tapi, Cinta bagiku adalah segalanya
Jika aku kehilangan cinta
Mungkin aku tak dapat lagi hidup
Apa lagi aku harus kehilangan cinta darimu
Seseorang yang sangat aku sayangi
Hari demi hari ku lalui tanpamu di sisiku
Membuat hidupku bagai tak bernyawa
Dulu,
Kau selalu menemani di setiap langkahku
Dulu,
Kau selalu menghiburku di saat aku bersedih
Betapa bahagianya diriku saat itu
Tapi kini kebahagiaan itu telah hilang
Bagaikan debu yang ditiup angin
Hilang tanpa bekas sedikitpun di hatimu
Sering ku melihatmu dari kejauhan
Ku lihat senyum riangmu bersama sahabatmu
Ingin sekali ku bersamamu saat itu
Menikmati kebahagiaan berdua
Adakah kesempatan kedua untukku
Untuk bersama dengan dirimu lagi
Ku harap kau tahu
Betapa besar rasa sayangku ini terhadapmu
Betapa putih dan sucinya perasaanku ini terhadapmu
Hingga saat ini
Ku masih tetap menunggumu
Menunggu hingga kau mau kembali menjadi kekasihku lagi
Gila dengan cintamu
Tapi aku tak tahu
Apa itu yang disebut cinta
Tapi, Cinta bagiku adalah segalanya
Jika aku kehilangan cinta
Mungkin aku tak dapat lagi hidup
Apa lagi aku harus kehilangan cinta darimu
Seseorang yang sangat aku sayangi
Hari demi hari ku lalui tanpamu di sisiku
Membuat hidupku bagai tak bernyawa
Dulu,
Kau selalu menemani di setiap langkahku
Dulu,
Kau selalu menghiburku di saat aku bersedih
Betapa bahagianya diriku saat itu
Tapi kini kebahagiaan itu telah hilang
Bagaikan debu yang ditiup angin
Hilang tanpa bekas sedikitpun di hatimu
Sering ku melihatmu dari kejauhan
Ku lihat senyum riangmu bersama sahabatmu
Ingin sekali ku bersamamu saat itu
Menikmati kebahagiaan berdua
Adakah kesempatan kedua untukku
Untuk bersama dengan dirimu lagi
Ku harap kau tahu
Betapa besar rasa sayangku ini terhadapmu
Betapa putih dan sucinya perasaanku ini terhadapmu
Hingga saat ini
Ku masih tetap menunggumu
Menunggu hingga kau mau kembali menjadi kekasihku lagi
bisakah?
kami bagiakan tanah , kalian bagaikan butiran-butiran bibit bunga
kalian tumbuh dibawah nanungan kami
kami yang bertanggung jawab akan perkembangan kalian
tanah yang akan terus menjaga bibit ini hingga tumbuh menjadi bunga yang cantik dan indah di taman
tak lupa dengan bantuan air dan pupuk
kalian akan dapat di pandang oleh semua orang jika kalian menjadi bunga yang cantik, tanpa melihat tanah tanah di sekeliling kalian
namun, jika kalian mati siapa yang ingin disalahkan?
apakah kesalahan tanah?
apakah kesalahan air?
apakah pupuk?
ataukah kalian sendiri sebagai bunga yang tak ingin terus berada di dalam tanah?
tak ada yang dapat disalahkan
namun tanah akan terus berupaya untuk menjaga pertumbuhan bunganyaa
bisakah?
kalian tumbuh dibawah nanungan kami
kami yang bertanggung jawab akan perkembangan kalian
tanah yang akan terus menjaga bibit ini hingga tumbuh menjadi bunga yang cantik dan indah di taman
tak lupa dengan bantuan air dan pupuk
kalian akan dapat di pandang oleh semua orang jika kalian menjadi bunga yang cantik, tanpa melihat tanah tanah di sekeliling kalian
namun, jika kalian mati siapa yang ingin disalahkan?
apakah kesalahan tanah?
apakah kesalahan air?
apakah pupuk?
ataukah kalian sendiri sebagai bunga yang tak ingin terus berada di dalam tanah?
tak ada yang dapat disalahkan
namun tanah akan terus berupaya untuk menjaga pertumbuhan bunganyaa
bisakah?
SAHABAT
sahabatku,
sedihmu sedihku
senangmu senangku
sukamu sukaku
dukamu dukaku
senyummu pun senyumku
selalu ku sediakan pundakku sebagai sandaranmu
selalu ku sediakan senyumku sebagai penghiburmu
selalu ada untukmu disaat kau membutuhkanku
disampingmu dan selalu disisimu
untuk selamanya
Cinta dan Kasihmu
Cinta dan Kasihmu
bersandar aku pada dirimu
menopang dengan sepenuh jiwa raga
kau bagaikan pondasi hidupku
menjaga dan merawat dengan sepenuh hati
keringat membasahi wajah pasi
tanpa keluh kesah
air mata tak kau biarkan menetes di kedua pipimu
ibu, indahnya dirimu
kau korbankan seluruh hidupmu
hanya untuk ku seorang
cinta dan kasih sayangmu tulus kepadaku
saat ku menangis
kau hapus air mata ini
dengan senyum terindahmu
kini, yang dapat aku berikan
hanya sebuah doa
dari malaikatmu tercinta
Nb: ini adalah kata kata pertama yang aku buat, dan ini special buat mamaku. dan ini juga proyek pertamaku buat ngebuat kata kata ini menjadi sebuah lagu bersama Muhammad Gufron Rasyidi. terima kasih untuk bantuannya yaa :)
Rasa bukan Kata
sebuah kalimat yang mungkin setiap orang pernah alami. di suatu masa, dimana kita tidak bisa mengungkapkan segala rasa dengan kata kata. namun bisa melakukan sesuatu karena adanya rasa tersebut. aku disini membisu. saat aku berada dirahimpun aku membisu. tak bisa ungkapkan segala rasa. orang yang paling ku sayangi pun tak dapat merasakan rasaku itu. iya hanya ingin mendengar sebuah kata dari bibir mungilku. kata yg belum tentu dapat mereka rasakan.
saat aku berusa mengungkapkan rasa dalam dada, dengan tanpa rekayasa. semua orang menuntutku untuk ungkapkan dengan kata. namun aku tak bisa. aku tak bisa, aku takbisa, dan aku tak bisa!!! tersutlah aku disebuah pinggir pintu. teman sedari kecil hingga saat ini ku beranjak remaja. curahkan segala rasa dengannya. benda yg tak dapat merasakan apapun dan juga berkata.
namun, aku merasa lega dan nyaman berada disisinya. terasa hanya dia lah temanku bahkan menjadi orang tuaku. mungkin aku gila melakukan ini semua. tapi aku cukup sadar untuk melakukannya. dan tak ada satu orangpun yang memahaminya.
inilah aku. diam. membisu. tak berkata. namun, inilah aku. merasakan. dan terus berusaha mengungkapkan.
mataku berusaha berbicara, berbicara sebuah kata, kata akan rasa. rasa dari hati.
saat aku berusa mengungkapkan rasa dalam dada, dengan tanpa rekayasa. semua orang menuntutku untuk ungkapkan dengan kata. namun aku tak bisa. aku tak bisa, aku takbisa, dan aku tak bisa!!! tersutlah aku disebuah pinggir pintu. teman sedari kecil hingga saat ini ku beranjak remaja. curahkan segala rasa dengannya. benda yg tak dapat merasakan apapun dan juga berkata.
namun, aku merasa lega dan nyaman berada disisinya. terasa hanya dia lah temanku bahkan menjadi orang tuaku. mungkin aku gila melakukan ini semua. tapi aku cukup sadar untuk melakukannya. dan tak ada satu orangpun yang memahaminya.
inilah aku. diam. membisu. tak berkata. namun, inilah aku. merasakan. dan terus berusaha mengungkapkan.
mataku berusaha berbicara, berbicara sebuah kata, kata akan rasa. rasa dari hati.
mimpi yang indah bukan, nak?
di malam hari di dongengkan kisah 1001 malam oleh sosok seorang ibu. menit ke menit, terbawalah para HOM PIM PAA kedalam mimpi. dan masuklah para HOM PIM PAA ke dalam cerita dongeng tersebut. dimualailah dari awal sebuah cerita ini, indah sekali. terus dan terus para hom pim paa terbawa ke dalam cerita dongeng. alur ke alur para HOM PIM PAA jalani, tanpa rasa kecewa dan sedih. para HOM PIM PAA telah meninggalkan beberapa kisah yg dulu sempat para HOM PIM PAA lalui dan di kisah itu para HOM PIM PAA mendapatkan sesuatu yg membuat kami bangga.
namun, para HOM PIM PAA tidak patah semangat. dibangunnya rasa semangat itu oleh para PAHLAWAN MULIA di balik para HOM PIM PAA. menyanyikan beberapa lagu, dan mengantarkan para HOM PIM PAA ke dalam cerita yang jauh jauh dan jauh membuat para HOM PIM PAA bahagia, semangat, dan ceria. dan akhirnya para HOM PIM PAA mendapatkan kisah yang indah, meski tak dapat memebawakan simbol itu. tapi cap itu telah membuat para HOM PIM PAA merasa bangga bangga dan teramat bangga dengan rasa ini.
mendekati akhir cerita dongeng yang ibu ceritakan, para HOM PIM PAA meraih dan terus meraih. suatau pagi, terbangunlah para HOM PIM PAA dalam mimpi indah dengan senyum bangga menggunakan sepasang baju tidur.
"bagaimana dengan mimpimu semalam nak? aku yakin, apapun yang terjadi kalian telah mengukir sebuah cerita dongeng dengan akhir yang indah dan bahagia."
"HOM PIM PAA"
namun, para HOM PIM PAA tidak patah semangat. dibangunnya rasa semangat itu oleh para PAHLAWAN MULIA di balik para HOM PIM PAA. menyanyikan beberapa lagu, dan mengantarkan para HOM PIM PAA ke dalam cerita yang jauh jauh dan jauh membuat para HOM PIM PAA bahagia, semangat, dan ceria. dan akhirnya para HOM PIM PAA mendapatkan kisah yang indah, meski tak dapat memebawakan simbol itu. tapi cap itu telah membuat para HOM PIM PAA merasa bangga bangga dan teramat bangga dengan rasa ini.
mendekati akhir cerita dongeng yang ibu ceritakan, para HOM PIM PAA meraih dan terus meraih. suatau pagi, terbangunlah para HOM PIM PAA dalam mimpi indah dengan senyum bangga menggunakan sepasang baju tidur.
"bagaimana dengan mimpimu semalam nak? aku yakin, apapun yang terjadi kalian telah mengukir sebuah cerita dongeng dengan akhir yang indah dan bahagia."
"HOM PIM PAA"
Kamis, 28 Oktober 2010
MIRIS
gue tau jaman sekarang udah semakin modern dan canggih. pergaulan udah semakin bebas, sering kali malah gak ada batesnya. yg gede gede udah terlanjur terdoktrin biarlah, tapi usahain ada perubahan yg jauh lebih baik. tapi jangan sampe juga dong, para generasi muda kita malah ikut ancur gini. anak kecil udah gampang banget ngomong kata kata kasar, jorok, udah mulai ngerokok, ini, itu, blablabla. ada yg salah? banyak banget. semuanya terkesan akan ikut salah. dari mulai orang tuanya, guru di sekolahnya, teman sepermainanya, bahkan kita pun yg hanya mendengarkan tapi gak berani untuk negor, itu pun suatu kesalahan. akan terus seperti ini negeri tercinta kita? manusia yg telah termakan jaman?
mulai dari dini, benaki semua anggota keluarga untuk bertingkah laku sewajarnya, sesuai dengan umurnya, bertindak baik, juga sopan. benahi model model manusia jaman sekarang. dunia mulai rusak, diri kita mulai rusak! ayoo bertindak, jangan hanyut dalam kerusakan ini semua!!!!! MIRIS, satu kata yg pantas kita ucapkan untuk keadaan negeri yg semakin hancur ini
Minggu, 24 Oktober 2010
jerih payah kami
dari bulan ke bulan, minggu ke minggu, hari ke hari, latihan kami jalani. keringat yang kian bercucuran, masalah silih berganti menerjang, lelah, letih bersama telah kami lalui. buah hasil dari kebersamaan ini adalah sebuah pementasan yang tepat berlangsung di tanggal 16 oktober 2010 pukul 15.30 wib kami memmentaskan sebuah naskah karya/sutradara Dwi Hadianto Aswad yang berjudul "HOM PIM PAA" di auditorium grjs bulungan, jakarta selatan. kami kerahkan seluruh kemampuan kami di pementasan tersebut. dan sekarang tiba saatnya menanti sebuah cap. yang ditahun lalu telah kami dapatkan, namun akankah kami bisa meraihnya kembali? entah kami akan bisa melahkahkan kaki, berjalan ditempat, atau sama sekali tidak dapat berjalan. namun, apapun yang terjadi kami tetap akan kembali kepada slogan kami yaitu "Tidak mengharapkan juara! Kami hanya ingin melakukan yang terbaik! SEMANGAT."
Kamis, 07 Oktober 2010
Sanggar Bunga Bangsa mempersembahkan "Hom Pim Paa"
Kamis, 12 Agustus 2010
liburan tak bermakna
Rabu, 28 Juli 2010
Karnaval SBB
Selasa, 27 Juli 2010
demam upin ipin
upin ipin tolong dong keluar lagi dvd terbarunya. udah ta,mat nih semua upin ipinnya, dari yang upin & ipin, upin & ipin setahun kemudian, upin & ipin dan kawan kawan, upin & ipin ramadahan, dan terakhir upin & ipin geng. dari background twitterpun upin ipin haha. ringtone hp juga. haduuuuh, waktu ultah berharap banget ada yg ngasih boneka upin ipin dengan ukuran sebenarnya, tapi gak ada ternyata :'( sediiiiih saya. semoga ada yg mau ngasih gitu. kalo bisa langsung dari malaysianya haha. minta beliin macik ku, gak enak. suka sama apapun lagi pula gak boleh terlalu fanatik ahh, gak baik buat kesehatan dan duit haha :P
Karnaval SBB
Inilah hasil latihan H -3. Karnaval ini dibuat untuk demo ekskul dari Sanggar Bunga Bangsa.
Koreografer : Juannato A. Caesar Musik : Bastian Adi Pratama
Diramaikan oleh para alumni alumni sbb dan anggota sbb itu sendiri. karnaval ini dapat merekrut calon anggota baru sebanyak 80-an. perjuangan pun tak hanya terhenti disini. persiapan menuju SPAB pun dimulai. berusaha mempertahankan para calon anggota dengan sekuat tenaga yang dibantu oleh para alumni.kami berharap, seluruh caang dapat tetap bertahan di sbb tanpa berkurang satu orang pun amin. kami ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dan kamu atas berpartisipasinya dalam karnaval SBB ini. semangat terus untuk kita, jangan pernah berhenti untuk bekreasi!!!
Selasa, 06 Juli 2010
cinta dan kasihmu
bersandar aku pada dirimu
menopang dengan sepenuh jiwa raga
kau bagaikan pondasi hidupku
menjaga dan merawat dengan sepenuh hati
keringat membasahi wajah pasi
tanpa keluh kesah
air mata tak kau biarkan menetes di kedua pipimu
ibu, indahnya dirimu
kau korbankan seluruh hidupmu
hanya untuk ku seorang
cinta dan kasih sayangmu tulus kepadaku
saat ku menangis
kau hapus air mata ini
dengan senyum terindahmu
kini, yang dapat aku berikan
hanya sebuah doa
dari malaikatmu tercinta
for my lovely mom
menopang dengan sepenuh jiwa raga
kau bagaikan pondasi hidupku
menjaga dan merawat dengan sepenuh hati
keringat membasahi wajah pasi
tanpa keluh kesah
air mata tak kau biarkan menetes di kedua pipimu
ibu, indahnya dirimu
kau korbankan seluruh hidupmu
hanya untuk ku seorang
cinta dan kasih sayangmu tulus kepadaku
saat ku menangis
kau hapus air mata ini
dengan senyum terindahmu
kini, yang dapat aku berikan
hanya sebuah doa
dari malaikatmu tercinta
for my lovely mom
Senin, 05 Juli 2010
nama nama ilmiah tumbuhan
No | Nama Umum | Nama Latin |
1 | Abei | Fragaria |
2 | Abrosia | Abrosia spp |
3 | Abutilon | Abutilon spp |
4 | Acer | Acer palmatum |
5 | Adas | Foeniculum vulgare |
6 | Adas Sowa | Aqethum grave |
7 | Adas-adasan | Gomphrena globosa |
8 | Aechmea | Aechmea |
9 | Aesculus | Aesculus hippocastanum |
10 | Ageratum | Ageratum |
11 | Aglaonema | Aglaonema sp |
12 | Aglaonema Silver | Aglaonema commutatum |
13 | Aglaonema Treubi | Aglaonema treubi |
14 | Agropiron | Agropiron |
15 | Akalifa | Acalypha sp |
16 | Akalifa (Ekor tupai) | Acalypha wilkesiana |
17 | Akar Gomet | Pericamphylus glaucus |
18 | Akar Kelimpar | Embalia ribes Burm |
19 | Akar Kepayang | Hodgsonia macrocarpa |
20 | Akar Kucing | Toddalisa asiatica |
21 | Akar Naga | Poliypodium feei |
22 | Akar Rumput | Alternanthera sessilis |
23 | Akar Sambang | Merremia peltata |
24 | Akar Slemang | Merremia umbellata |
25 | Akar Wangi | Andropogon zizanioides |
26 | Akasia | Cassia sp |
27 | Alamanda | Alamanda chatartica |
28 | Alang-alang | Imperata cylindrica |
29 | Alba Rosa | Cordyline terminalis |
30 | Aleander | Nerium oleamder |
31 | Almond | Prunus dulcis |
32 | Alpukat | Persea americana |
33 | Alstroemeria | Alstroemeria |
34 | Aluminium kadri | Pilea cadierei |
35 | Alvalva | Medicago sativa |
36 | Alvalva Kuning | Medicago falcata |
37 | Ambong-ambong | Bidens |
38 | Ambong-ambong (Ketul) | Bidens pilosa |
39 | Ambra | Pelargonium radula |
40 | Andevi | Chicorium endivia |
41 | Andong | Rhadamnia cinerea |
42 | Anemon Korona | Annemon coronaria |
43 | Anggrek | Orcidaceae |
44 | Anggrek Bulan | Phalaenopsis amabilis |
45 | Anggrek Buntut Bajing | Rhinchostylis retusa |
46 | Anggrek Dendro | Dedrobium sp |
47 | Anggrek Dendro Larat | Dendrobium phalaenopsis |
48 | Anggrek Dendro Merpati | Dendrobium crumenatum |
49 | Anggrek Dendro Rusa | Dendrobium veratroides |
50 | Anggrek Dendro Sumba | Dendrobium purpureum |
51 | Anggrek Ekor Tupai | Rhinchostylis retusa |
52 | Anggrek Eria Kancil | Eria javanica |
53 | Anggrek Eria Konde | Eria albido tomentosa |
54 | Anggrek Eria Lili | Eria hyachintoides |
55 | Anggrek Eria Lily | Eria hyachintoides |
56 | Anggrek Eria Mawar | Eria flvascen |
57 | Anggrek Eria Rotan | Eria compressa |
58 | Anggrek Hitam | Coelogyne pandurata |
59 | Anggrek Kalajengking | Arachnis flos-aeris |
60 | Anggrek Kasut | Paphiopedilum sp |
61 | Anggrek Kasut Belang | Paphiopedilum lowii |
62 | Anggrek Kasut Berbulu | Paphiopedilum glaucophyllum |
63 | Anggrek Kasut Hijau | Paphiopedilum javanicum |
64 | Anggrek Kasut Kumis | Cypripedium chamberlalianum |
65 | Anggrek Kasut Pita | Paphiopedilum tonsum |
66 | Anggrek Kepang | Pholidota imbricata |
67 | Anggrek Macan | Gramatophyllum sp |
68 | Anggrek Mata Sapi | Dendrobium anosum |
69 | Anggrek Oncidium | Oncidium sp |
70 | Anggrek Tanah | Spathoglottis aurea |
71 | Anggrek Tanah Apuy | Phajus tankervilliae |
72 | Anggrek Tanah Coklat | Phajus callosus |
73 | Anggrek Tanah Kuning | Phajus flavus |
74 | Anggrek Tebu | Gramatophyllum speciosum |
75 | Anggrek Vanda | Vanda |
76 | Anggrung | Irema orientalis |
77 | Anggur | Vitis vinifera |
78 | Anggur Amerika Selatan | Vitis labrusca |
79 | Anggur Bali | Alphonso lavalle |
80 | Anggur Merah | Vitis vinifera |
81 | Angsana | Pterocarpus indica |
82 | Annemon | Annemon |
83 | Anthurium | Anthurium sp |
84 | Anthurium Flamingo | Anthurium adreanum |
85 | Anthurium Keris | Anthurium reneissance |
86 | Anthurium Kuping gajah | Anthurium crystallinum |
87 | Anting Putri | Wrightia religiosa |
88 | Anting-anting | Fuchsia |
89 | Anyang-anyang | Elaeocarpus glandiflorus |
90 | Anyelir | Dianthus caryophyllus |
91 | Apel | Malus silveltris |
92 | Apisditra | Apisditra elatior |
93 | Aprikot | Prunus mume |
94 | Apung | Azzola pinnata |
95 | Ara | Ficus pumnila |
96 | Aren | Arenga pinnata |
97 | Areuy kawao | Milletia sericea |
98 | Areuy ki asahan | Tetracera indica Merr |
99 | Articoke | Cynara scolimus |
100 | Asam Gelugur | Garcinia atroviridis |
101 | Asam Jawa | Tamarindus indica |
102 | Asam Londo | Pithecolobium dulce |
103 | Asam Selong | Eugenia uniflora |
104 | Asiri | Laurus nobilis |
105 | Asparagus | Asparague officinalis |
106 | Asparagus | Vigna sesquipedalis |
107 | Aster | Aster novae-angeliae |
108 | Awar awar | Ficus septica |
109 | Azela (rumput azela) | Rhododendrum sp |
110 | Babydoll | Cordyline terminalis |
111 | Bacang | Mangifera foetida |
112 | Bakau | Bruguiera conyugata |
113 | Bakung | Crinum asiaticum |
114 | Balam | Palaquium qutta |
115 | Balam Merah | Mallotus paniculate |
116 | Balam Merah | Palaquium rostratum |
117 | Bambu Apus | Gigantochloa apus |
118 | Bambu Ater | Gigantochloa atter |
119 | Bambu Ater | Gigantochloa atter |
120 | Bambu Bangkok | Schizostachym caudatum |
121 | Bambu Batu | Dendrocalamus strictus |
122 | Bambu Betung | Dendrocalamus asper |
123 | Bambu Botol | Schizostachyum zollingeri |
124 | Bambu Cangkoreh | Dinochloa scandens |
125 | Bambu Cendani | Phyllostachys sp |
126 | Bambu Duri | Bambusa spinosa |
127 | Bambu Embong | Bambusa horsfieldii |
128 | Bambu Gading | Bambusa vulgaris |
129 | Bambu Gedang | Bambusa ventricosa |
130 | Bambu Gombong | Gigantochloa verticillata |
131 | Bambu Jepang Variegata | Arandinaria japonica/Sasa fortunei |
132 | Bambu Kuning | Bambusa vulgaris |
133 | Bambu Kuning | Phyllostachys sulphurea |
134 | Bambu Ori | Bambusa arundinacea |
135 | Bambu Pagar | Bambusa glaucescens |
136 | Bambu Rejeki | Dracaena |
137 | Bambu Suling | Schizostachyum silicatum/Bambusa jacobsii |
138 | Bambu Tamiang | Schizostachyum blumei |
139 | Bambu Telur | Schizostachyum zollingeri |
140 | Bambu Wuluh | Schizostachyum mosum |
141 | Bambu Wulung | Phyllostachys puberuka |
142 | Bandotan | Ageratum conyzoides |
143 | Baru Laut | Thespesia populnea |
144 | Basia | Bassia latifplia |
145 | Batu | Chaetocarpus castaneicarpus |
146 | Bawang Bombay | Allium cepa |
147 | Bawang Daun | Allium fistulosum |
148 | Bawang Lokio | Allium schoenoprasum |
149 | Bawang Merah | Allium ascalonicum |
150 | Bawang Prei | Allium porrum |
151 | Bawang Putih | Allium sativum |
152 | Bawang-bawangan | Zephyranthes spp |
153 | Bay | Laurus nobilis |
154 | Bayam | Amaranthus sp |
155 | Bayam Cabut | Amaranthus tricolor |
156 | Bayam Duri | Amaranthus spinosus |
157 | Bayam Eropa | Spnacia oleracea |
158 | Bayam Kakap | Amaranthus hybridus |
159 | Bayam Merah | Celosia argentea |
160 | Bayam Raja | Amaranthus hybridus |
161 | Bayam Selandia Baru | Tetragonia expansa |
162 | Bayam Srilangka | Basella alba |
163 | Bayas | Oncosperma horidum |
164 | Bayur | Pterospermum javanicum |
165 | Begonia | Begonia glabra |
166 | Begonia Florens | Begonia semperflorens |
167 | Belian Wangi | Palaquium obovatum |
168 | Belimbing manis | Averrhoa carambola |
169 | Belimbing wuluh | Averrhoa bilimbi |
170 | Belis | Bellis |
171 | Beluchus | Cratoxylon linguistrinum |
172 | Beluntas | Pluchea indica |
173 | Benalu | Dendrophthoe sp |
174 | Benalu The/The Hijau | Dendrophthoe patandra |
175 | Benda | Artocarpus elasticus |
176 | Bengkak | Hernandia ovigera |
177 | Bengkirai | Dryobalanops |
178 | Bengkuang | Pachyrrhizus erosus |
179 | Bengle | Zingiber cassummunar / Z. Montanum |
180 | Bengle Hantu | Zingiber ottensii |
181 | Bentoel Daun | Xanthosmoma sagittifolium |
182 | Benuang | Duabanga molucana |
183 | Berangan | Castanopsis inermis |
184 | Berangan Duri | Castanopsis argentea |
185 | Beras | Oriza sp |
186 | Berenuk | Crescentia cujete |
187 | Beriang | Ploiarum alterniflorum |
188 | Beringin | Ficus benyamina |
189 | Beringin Karet | Ficus retusa |
190 | Beringin Kimeng | Ficus microcarpa |
191 | Beringin Korea | Ficus coreana |
192 | Besi | Eusideroxylon zwageri |
193 | Beti Ayer | Flueggia virosa |
194 | Bidani | Quisqualis indica |
195 | Bidara | Zizypus jujuba |
196 | Bidara Laut | Ximenia americana |
197 | Bidara Upas | Merremia mammosa |
198 | Bidasari | Porarna volubilis |
199 | Bieng-biengan | Chenopodium |
200 | Biksa (Gelinggem) | Bixa orellana |
201 | Binjai | Mangifera caesia |
202 | Bintaro | Cerbera manghas |
203 | Bintaro | Codollam |
204 | Bira | Alocasia indica |
205 | Birch | Betula pendula |
206 | Bit | Beta vulgaris |
207 | Blencong | Commersonia bartramia |
208 | Blestru | Luffa cylindrica |
209 | Blewah | Cucumis melo var cantalupensis |
210 | Bligo | Benincasa hispida |
211 | Blueberry | Vaccinium spp |
212 | Bodi | Ficus religiosa |
213 | Bodi | Ficus rumphii |
214 | Bomaba | Bomabaceae |
215 | Bombax | Bombax buonopozense |
216 | Borage | Borrago officinalis |
217 | Bougenville | Bougenvilia spectabilis |
218 | Brokoli | Brassica oleracea var italica |
219 | Bromeliad (nanas hias) | Bromeliad sp |
220 | Bromus | Bromus inermis |
221 | Brotowali | Tinospora tuberculata |
222 | Bruas | Garcinia celebica |
223 | Brucea | Brucea javanica |
224 | Buah Ajaib | Synsepalum dulcificum |
225 | Buah Mentega | Diospyros phillippinensis |
226 | Buah Merah | Pandanus conoideus |
227 | Bulan bulan | Endospermum malaccense |
228 | Bulangan | Gmelina philiappensis |
229 | Bunga Bangkai | Amorphopalus titanum |
230 | Bunga Bokor | Hydrangea macrophylla |
231 | Bunga Bugang | Clerodendron calamitosum |
232 | Bunga Cangkak | Schima wallichii |
233 | Bunga embun | Drosera sp |
234 | Bunga Kertas | Zinia elegan |
235 | Bunga Kuning | Cassia surattensis |
236 | Bunga Kupu-Kupu | Bauhinia purpurea |
237 | Bunga Lampion Irian | Mucuna beneetti |
238 | Bunga Lilin | Hoya carnosa |
239 | Bunga Matahari | Helianthus anuus |
240 | Bunga Merak | Caesalpinia pulcherrima |
241 | Bunga Mulut Naga | Antirrhinum majus |
242 | Bunga Negro | Sinningia speciosa |
243 | Bunga Pagoda | Clerodendron paniculatum |
244 | Bunga Patma | Rafflesia patma |
245 | Bunga Pukul Empat | Mirabilis jalapa |
246 | Bunga Pulu (Cartamus) | Carthamus tinctorius |
247 | Bunga Saputangan | Maniltoa grandiflora |
248 | Bunga Sepatu | Hibiscus rosa sinensis |
249 | Bunga Susu | Ervatamia coronaria |
250 | Bunga Tahi Ayam | Lantana tamara |
251 | Bunga Tahi Ayam | Tagetes |
252 | Bunga tengah hari | Pentapetes phoenicea |
253 | Bungur Besar | Lagerstroemia indica |
254 | Bungur Jepang | Lagerstroemia |
255 | Buni | Antidesma bunius |
256 | Bunut | Ficus glabela |
257 | Burgundi | Ficus elastica |
258 | Buta | Excoecaria agalocha |
259 | Butun | Barringtonia asiatica |
260 | Buwah Susu | Passiflora laurifolia |
261 | Buxus | Buxus sempervirens |
262 | Cabai | Capsicum annum |
263 | Cabai Besar | Capsicum annuum var Grossum |
264 | Cabai Rawit | Capsicum frutescens |
265 | Cabe Jawa | Piper retrofractum |
266 | Cabe Puyang | Polygonum hidropiper |
267 | Cakar Ayam | Digitaria adscendens |
268 | Calathea (Pisang hias) | Calathea sp |
269 | Calathea Argentea | Calathea picturata |
270 | Calathea lurik | Calathea princeps |
271 | Calathea Makoyama | Calathea makoyama |
272 | Calathea Mawar | Calathea rosea-picta |
273 | Calathea zebrina | Calathea zebrina |
274 | Calendula | Calendula officinalis |
275 | Calincing | Oxalis corniculata |
276 | Calodendrum | Calodendrum capanse |
277 | Camomille | Anthemis nobilis |
278 | Candu | Papaver semmiferum |
279 | Cangkring | Erythrina fusca |
280 | Cantel | Sorghum halepense |
281 | Capayan | Desmodium umbellatum |
282 | Caragana | Caragana arborescen |
283 | Caria | Carya illinoinensis |
284 | Carissa | Carissa grandiflora |
285 | Cartamus ( Pulu) | Carthamus tinctorius |
286 | Cedrus | Cedrus |
287 | Cemara angin | Casuarina equisetifolia |
288 | Cemara Duri | Juniperus rigida |
289 | Cemara Embun | Casuarina equisetifolia |
290 | Cemara Kipas | Casuarina equisetifolia |
291 | Cemara Laut | Casuarina equisetifolia |
292 | Cemara Norfolk | Araucaria heterophylla |
293 | Cemara Pinus | Casuarina cunninghamiana |
294 | Cemara Pua Pua | Juniperus chinensis |
295 | Cemara Putih | Casuarina equisetifolia |
296 | Cemara Udang | Casuarina equisetifolia |
297 | Cempaka putih | Michelia alba |
298 | Cempedak | Artocarpus champeden |
299 | Cemplok | Abutilon indicum |
300 | Cendana | Santalum album |
301 | Cenela | Calceolaria |
302 | Cengkeh | Eugenia aromatica |
303 | Centuri | Centuarea |
304 | Ceplukan | Physalis minima / Phycalis peruviana |
305 | Cerakin | Croton triglium |
306 | Cerlang laut | Helitiera littoralis |
307 | Ceroton | Croton trigilum |
308 | Ceuri | Garcinia dioica |
309 | Chaya | Cnidoscolus aconitifolus |
310 | Chemperai | Chemperela manillana |
311 | Cherry | Prunus avium |
312 | Chesnut | Castanea dentata |
313 | Chicorium | Chicorium |
314 | Cincau | Cycles barbata |
315 | Circium | Circium sp |
316 | Coca jawa | Erythroxylon nova granatense |
317 | Cocor Bebek | Kalanchoe blossfeldiana |
318 | Coklat | Theobroma cacao |
319 | Cola | Cola acuminata |
320 | Coleus | Coleus blumei |
321 | Columnea | Columnea hirta |
322 | Concolida | Concolida ambigua |
323 | Congcorang | Desmodium triquetrum |
324 | Congkok | Curculigo orchioides |
325 | Cordyline | Cordyline sp |
326 | Cowehan | Ottelia alismoides |
327 | Cryptotenia | Cryptotenea canadensis |
328 | Cryptotenia Jepang | Cryptotenea jeponica |
329 | Cyclamen | Cyclamen |
330 | Dadap | Erythrina |
331 | Dadap Merah | Erythrina crista-galli |
332 | Dadap Serep | Erythrina lithosperma |
333 | Dadap Varigata | Erythrina variegata |
334 | Dahlia | Dahlia pinata |
335 | Dalu dalu | Salix tetrasperma |
336 | Damar | Agathis alba |
337 | Damar Laki | Araucaria canninghamii |
338 | Damar waja | Spergula arvensis |
339 | Dandang Gendis | Clinacanthus nutans |
340 | Daun ambra | Pelargonium radula |
341 | Daun Dewa | Gynura procumbens |
342 | Daun Kepala tupai | Drynaria quersifolia |
343 | Daun Lilin | Bauhinia scandens |
344 | Daun Pahit | Vernonia amygdalina |
345 | Daun Seribu | Achilea millefolium |
346 | Daun Setan | Leucas lavandulaefolia |
347 | Daun Ungu | Graptophylum pictum |
348 | Delima | Punica sp |
349 | Delima Merah | Punica nana |
350 | Delima Putih | Punica granatum |
351 | Delpinium | Delpinium sp |
352 | Dempul | Glochidion rubrum |
353 | Dempul lelet | Glochidion littoral |
354 | Demung | Pseuderanthemum diversifolium |
355 | Dendranthema | Dendranthema |
356 | Dewa | Gynura segetum |
357 | Diaffen Amuna | Diaffenbachia amoena |
358 | Diaffen Arvida | Diaffenbachia arvida |
359 | Diaffen Camilla | Diaffenbachia camilla |
360 | Diaffen Laut | Diaffenbachia marianne |
361 | Diaffen Maculata | Diaffenbachia maculata |
362 | Diaffen Tropis | Diaffenbachia tropic show |
363 | Diaffenbachia (Sri Rejeki) | Diaffenbachia |
364 | Dieng Abang | Chenopodium album |
365 | Digitalis | Digitalis purpurea |
366 | Dilem | Coleus |
367 | Dracaena | Dracaena sp |
368 | Dracaena Compacta | Dracaena compacta |
369 | Dracaena Florida | Dracaena godseffiana |
370 | Dracaena Fragrans (Hanjuang) | Dracaena fragrans |
371 | Dracaena Sanderiana | Dracaena sanderiana |
372 | Dracaena Surculosa | Dracaena surculosa |
373 | Dracaena Warneckii | Dracaena deremensis |
374 | Dragon Fruit | Hylocereus undatus |
375 | Dringo | Acorus calamus |
376 | Drosera (Bunga embun) | Drosera sp |
377 | Duku | Lansium domesticum |
378 | Dulang-dulang | Glochidion obscurum |
379 | Durian | Durio zibethinus |
380 | Durian Hutan | Durio kutejensis |
381 | Edelweis | Anaphalis sp |
382 | Ekor Keledai | Sedum spectabile |
383 | Ekor Kucing | Acalypha hispida |
384 | Ekor Kucing | Typha latifolia |
385 | Ekor Tupai (Akalifa) | Acalypha wilkesiana |
386 | Elder | Sambucus nigra |
387 | Eleagnus | Elaeagnus angustifolia |
388 | Elletaria | Elletaria cardamomum |
389 | Enceng gondok | Eichornia crassipes |
390 | Erbis | Passiflora quandrangularis |
391 | Erigeron | Erigeron |
392 | Erythrina subumbrans | Erythrina subumbrans |
393 | Euphorbia | Euphorbia |
394 | Eusttoma | Eustoma grandiflorum |
395 | Fagace | Fagaceae |
396 | Fistuca | Fistuca arundinaceae |
397 | Flamboyan | Delonix regia |
398 | Flax | Linum usitatissimum |
399 | Fraxinus | Fraxinus americana |
400 | Gadung | Dioscorea composita |
401 | Gadung | Dioscorea hispida |
402 | Gadung China | Smilax china |
403 | Gaharu | Aquilaria malaccensis |
404 | Gailardia | Gaillardia |
405 | Galing | Vitis trifolia |
406 | Galing Kerbau | Cissus adnata |
407 | Galinggem (Biksa) | Bixa orellana |
408 | Gamal | Glyricidia sepium |
409 | Gambas | Luffa acutangula |
410 | Gambir | Uncaria gambir |
411 | Gamet | Ipomoea pes-tigridis |
412 | Gandapura | Gaultheria leucocarpa |
413 | Gandaria | Bouea macrophylla |
414 | Gandarusa | Justicia gendarussa / Gendarusa vulgaris |
415 | Gandasuli | Hedychium coronarium |
416 | Gandola | Basella rubra |
417 | Gandu | Entada phaseoloides |
418 | Gandum | Triticum aestivum |
419 | Gandum hitam | Secale cereale |
420 | Ganja | Cannabis sativa |
421 | Ganoderma | Ganoderma lucidum |
422 | Ganyong Hutan (Kana) | Canna indica |
423 | Ganyong-ganyongan | Cordyline sp |
424 | Garut | Marantha arundacea |
425 | Garut-garutan | Maranta bicolor |
426 | Gasteria | Gasteria |
427 | Gatep | Samadera indica |
428 | Gayam | Inocarpus edulis |
429 | Gayana | Chloris gayana |
430 | Gazania | Gazania |
431 | Gebang | Curypha elata |
432 | Gedebong | Piper aduncun |
433 | Gedembah | Nauclea subdita |
434 | Gelang Laut | Sesuvium portulacastrum |
435 | Gembili | Dioscorea aculeata |
436 | Gembilina | Gmelina |
437 | Genjer | Limnocharis flava |
438 | Genjoran | Digitaria sanguinalis |
439 | Geraniacea | Geraniaceae |
440 | Geranium | Pelargonium graviolens |
441 | Gerbera | Gerbera jamesonii |
442 | Geronggang | Cratoxylon arborescens |
443 | Gewor | Commelia banghalensis |
444 | Gigil | Dichroa febrifuga |
445 | Ginje menir | Scoparia dulcis |
446 | Ginseng Korea | Panax ginseng |
447 | Ginseng Jawa/Talesom | Talinum triangulare |
448 | Girang | Leea rubra |
449 | Gladiol | Gladiol spp |
450 | Gladiol | Gladiolus gandavensis |
451 | Glagah | Saccharum officinarum |
452 | Gmelina | Gmelina arborea |
453 | Gom Arab | Acacia arabica |
454 | Gondang | Ficus variegata |
455 | Gondorukem | Colophonium sp |
456 | Gravillea | Gravillea robusta |
457 | Gypsophila | Gypsophila |
458 | Hampelas | Ficus ampelas |
459 | Handeuleum | Graptophylum pictum |
460 | Hanjuang | Cordyline sp |
461 | Hanjuang | Dracaena fragrans |
462 | Harendong | Melastoma affine |
463 | Hareneus | Rubus moluccanus |
464 | Haworthia | Haworthia sp |
465 | Hazelnut | Corylus americana |
466 | Helikonia | Heliconia psittacorum |
467 | Henep | Hibiscus canabinus |
468 | Hidrila | Hydrila verticillata |
469 | Hokian Tea | Eritia sp |
470 | Hop | Humulus lupulus |
471 | Hordeum | Hordeum vulgare |
472 | Horenzo | Spinacea oleracea |
473 | Hujan Panas | Breynia discigera |
474 | Hyacinthus | Hyacinthus sp |
475 | Iler | Coleus |
476 | Iles iles | Amorphopalus oncophyllus |
477 | Iles iles | Tacca palmata |
478 | Inai batang | Lansonia inermis |
479 | Ingu | Ruta angustifolia |
480 | Iris | Iris germanica |
481 | Ivy | Linaria |
482 | Jaba | Eluisine coracana |
483 | Jaboticaba | Myciarfa cauliflora |
484 | Jabung | Conyza angustifolia |
485 | Jacaranda | Jacaranda aculifolia |
486 | Jacquemontia tamnifolia | Jacquemontia tamnifolia |
487 | Jagung | Zea mays |
488 | Jahe | Croton argyratus |
489 | Jahe | Zingiber officinale |
490 | Jail | Coix lacryma-jobi |
491 | Jamblang putih | Eugenia cumini |
492 | Jambu Air | Syzygium aqueum |
493 | Jambu Air manis | Syzygium semarangense |
494 | Jambu arang | Eugenia claviflora |
495 | Jambu ayer | Eugenia aquea |
496 | Jambu Biji | Psidium guajava |
497 | Jambu biji kecil | Psidium pumilum |
498 | Jambu bol | Syzygium malasccense |
499 | Jambu klampoh | Eugenia densiflora |
500 | Jambu mawar | Eugenia jambos |
501 | Jambu Mete | Anacardium ocidentale |
502 | Jambu selong | Eugenia javanica |
503 | Jambu-jambuan | Myrtaceae |
504 | Jambul merak | Jacaranda filicifolia |
505 | Jampang (Rumput belulang) | Eleusine indica |
506 | Jamuju | Podocarpus imbricatus |
507 | Jamur Bulat | Calvatia gigantia |
508 | Jamur Champignon | Agaricus bisporus |
509 | Jamur Enokitake | Flammunila velutipes |
510 | Jamur Kancing | Agaricus brunescens |
511 | Jamur Kuping | Auricularia auricularia |
512 | Jamur Maitake | Grifola frondosa |
513 | Jamur Matsutake | Agrocybe aegerita |
514 | Jamur Merang | Volvariella volvacea |
515 | Jamur Paha Ayam | Coprinus comatus |
516 | Jamur Shiitake | Lentinus edodes |
517 | Jamur Tiram | Pleurotus ostreatus |
518 | Jangkang | Sterculia foetida |
519 | Jarak China (Kepyar) | Ricinus communis |
520 | Jarak landi | Jatropa gossypifolia |
521 | Jarak Pagar | Jatropa curcas |
522 | Jarak Pagar (Iri) | Jatropha multifida |
523 | Jaranan | Atropha curcas |
524 | Jaringan | Paspalum scrobiculatum |
525 | Jarong | Achyaranthes aspera |
526 | Jarongan | Stachytarpheta mutabilis |
527 | Jaruju | Argemone mexicana |
528 | Jarum-jarum | Pavetta subvelutina |
529 | Jati | Tectona grandis |
530 | Jati Belanda | Guazuma ulmifolia |
531 | Jawawut | Setaria italica |
532 | Jayanti | Sesbania sesban |
533 | Jebung | Sterculia urceolata |
534 | Jelita | Corchorus capsularis |
535 | Jelutung | Dyera costulata |
536 | Jengger Ayam | Celosia cristata |
537 | Jengkol | Pithecelobium jiringa |
538 | Jenitri | Elaeocarpus oxypyrena |
539 | Jepun | Nerium indicum |
540 | Jeruju | Acanthus ilicifolius |
541 | Jeruk | Citrus sp |
542 | Jeruk Bali | Citrus x paradisi |
543 | Jeruk Keprok | Citrus |
544 | Jeruk Kesturi | Citrus mitis |
545 | Jeruk Kingkit | Thriphasia aurantifolia |
546 | Jeruk Lemon | Citrus lemon |
547 | Jeruk Mandarin | Citrus deliciosa |
548 | Jeruk Manis | Citrus onshiu |
549 | Jeruk Manis | Citrus sinensis |
550 | Jeruk Nipis | Citrus aurantifolia |
551 | Jeruk Purut | Citrus hystrix |
552 | Jeruk Satsuma | Citrus unshiu |
553 | Jeruk Siem | Citrus nobilis var microcarpa |
554 | Jeruk Sukade | Citrus medica |
555 | Jerukan | Glycosmis cochin-chinensis |
556 | Jintan | Carus carvi |
557 | Jintan | Pimpinella anisum |
558 | Jintan | Plectranthus amboinicus |
559 | Jintan hitam | Nigella sativa |
560 | Jintan Putih | Cuminum cyminum |
561 | Johar | Cassia siamena |
562 | Jojoba | Simmundsia californica |
563 | Jombang | Cicoria |
564 | Jubut | Melochia umbellata |
565 | Jukut ibun | Drymaria cordata |
566 | Jukut Jurig | Themeda arguens |
567 | Jukut lokot mata | Artemisia vulgaris |
568 | Jukut Nyenyerean | Sporobolus barteroanus |
569 | Jukut saminggu (Mondreng) | Galinsoga parviflora |
570 | Julans | Julans spp |
571 | Juncus | Juncus |
572 | Jung Pandas | Rhus continus |
573 | Jungrahab | Backea frutescens |
574 | Jute | Corchorus olitorius |
575 | Kaca Piring | Gardenia jasminoides |
576 | Kacang | Vigna mungo |
577 | Kacang (Ginjal) Mesir | Lablab niger |
578 | Kacang Asu | Calopogonium mucunoides |
579 | Kacang Babi | Vicia faba |
580 | Kacang Bogor | Voandzeia subterranea |
581 | Kacang Bulu | Glycine soja |
582 | Kacang Buncis | Phaseolus vulgaris |
583 | Kacang Gude | Cajanus cajan |
584 | Kacang Hijau | Phaseolus aureus |
585 | Kacang Hijau | Vigna radiata |
586 | Kacang Hijau India | Phaseolus mungo |
587 | Kacang Jeriji | Dolichos lablab |
588 | Kacang Kapri | Pisum sativum |
589 | Kacang Kara benguk | Mucuna pruriens |
590 | Kacang Kara Kerupuk | Dollchos lablab |
591 | Kacang Kara Pedang | Canavalis ensiformis |
592 | Kacang Kate | Phaseolus trilobus |
593 | Kacang Katropang | Centrosema plumieri |
594 | Kacang Kayu Laut | Pongamia pinnata |
595 | Kacang Kedelai | Glycine max |
596 | Kacang Keker | Cicer arietinum |
597 | Kacang Koro | Phaseolus sp |
598 | Kacang Koro kratok | Phaseolus lunatus |
599 | Kacang Merah | Vigna umbellata |
600 | Kacang Panjang | Vigna sinensis |
601 | Kacang Parang | Canavalia gladiata |
602 | Kacang Roway | Phaseolus lunatus |
603 | Kacang Ruji | Phaseolus pubescens |
604 | Kacang Ruji | Pueraria phaseoloides |
605 | Kacang Tanah | Arachis hypogaea |
606 | Kacang Tunggak | Vigna unguiculata |
607 | Kacang-kacangan | Clitoria cajanifolia |
608 | Kacang-kacangan | Vigna sp |
609 | Kadaka | Asplenium nidus |
610 | Kadaka tanduk menjangan | Asplenium sp |
611 | Kakao | Thebroma cacao |
612 | Kaktus | Opuntia spp |
613 | Kalamenjana | Phalaris arundinacea |
614 | Kalamenta | Leersia hexandra |
615 | Kaliandra | Calliandra haematocephala |
616 | Kamboja Jepang | Adenium obesum |
617 | Kamboja Putih | Plumeria obtusa |
618 | Kamelia | Camellia japonica |
619 | Kamper | Cinnamomum camphora |
620 | Kana | Canna edulis |
621 | Kana (Ganyong hutan) | Canna indica |
622 | Kana Air | Thalia dealbata |
623 | Kandis | Garcinia dioica |
624 | Kandis Burung | Garcinia parvifolia |
625 | Kandis Gajah | Garcinia griffithii |
626 | Kangkung | Ipomoea aquatica |
627 | Kanitu | Chrysophyllum cainito |
628 | Kantan | Alkpinia speciosa |
629 | Kantil | Michelia champaca |
630 | Kantung Rezeki | Dischidia pectinoides |
631 | Kantung Semar | Nephentes sp |
632 | Kantung Semar Raflesia | Nephentes raflesia |
633 | Kantung Semar Reinwart | Nephentes reinwart |
634 | Kapalan | Hoya latifolia |
635 | Kapas | Gossypium hirsutum |
636 | Kapas-kapasan | Malva |
637 | Kapuk Randu | Ceiba petandra |
638 | Kapulaga | Amomum cardamomum |
639 | Kapulaga Sabrang | Elettaria cardomomum |
640 | Kapulasan | Nephelium mutabile |
641 | Kapundung | Baccaurca racemosa |
642 | Kapur | Dryobalanops camphora |
643 | Kapur Barus | Cinnamomum camphora |
644 | Karandan | Carissa carandas |
645 | Karet | Havea brasiliensis |
646 | Karet India | Ficus elastica |
647 | Karet Kebo | Ficus elastica |
648 | Karuk | Piper sarmentosum |
649 | Kasia | Cassia multijuga |
650 | Kasingsat | Cassia occidentalis |
651 | Kaso | Saccharum spontaneum |
652 | Kastuba | Euphorbia pulcherima |
653 | Kasturi | Abelmoschus moschatus |
654 | Katimaga | Kleinhovia hospita |
655 | Katuk | Sauropus androginus |
656 | Katumbul | Glochidion molle |
657 | Katumpangan | Pilea microphyla |
658 | Katuri | Garcinia bancana |
659 | Kawista | Feroniella elephantum |
660 | Kawista | Scinus molle |
661 | Kayu Apu | Pistia stratiotes |
662 | Kayu Hurip | Euphorbia tirucali |
663 | Kayu Jaran | Dolichandrone spathacea |
664 | Kayu Kancil | Anisophyllea disticha |
665 | Kayu Manis | Cinnamomum burmani |
666 | Kayu Manis | Cinnamomum verum |
667 | Kayu Manis | Cinnamomum zaylanicum |
668 | Kayu Manis | Glycynnhiza glabra |
669 | Kayu Palembang | Lannea grandis |
670 | Kayu Penawar | Sophora tomentosa |
671 | Kayu Putih | Eucalyptus globulus |
672 | Kayu Putih | Melaleuca leucadendron |
673 | Kayu Rah | Horsfieldia irya |
674 | Kayu Raja (Trangguli) | Cassia fistula |
675 | Kayu Rapet | Parameria laervigata |
676 | Kayu Santan | Kibatalia arborea |
677 | Kayu Simpai | Knema intermedia |
678 | Kayu Tahi | Celtis wightii |
679 | Kayu Ujan | Millettia atropurpurea |
680 | Kayu Ules | Helicteres isora |
681 | Kayumanis Cina | Cinnamomum cassia |
682 | Keben | Barringtonia asiatica |
683 | Kecapi | Sandoricum kcetjapie |
684 | Kecipir | Psophocarpus tetragonolobus |
685 | Kecombrang / Honje | Nicolaia speciosa |
686 | Kecombrangan | Pittosporum ferrugneum |
687 | Kecondang | Tacca leontopetaloides |
688 | Kecubung | Datura metel |
689 | Kedawung | Parkia roxburghii |
690 | Kedondong | Spandias mombin |
691 | Kedondong | Spandias pinnata |
692 | Kedondong Bangkok | Spondias dulcis |
693 | Kedondong Cina | Spondias purpurea |
694 | Kedondong laut | Polyscias fruticosa |
695 | Kejibeling | Sericocalyx crispus |
696 | Keladi | Caladium sp |
697 | Kelapa | Cocos nucifera |
698 | Kelapa Sawit | Elaeis guineensis |
699 | Kelempayang | Nauclea cadamba |
700 | Kelor | Moringa oleifera |
701 | Kemangi | Ocimum basilicum |
702 | Kemangi Besar | Ocimum gratissimum |
703 | Kemenyan | Styrax officinalis |
704 | Kemiren | Hernandia peltata |
705 | Kemiri | Aleurites moluccana |
706 | Kemiri Cina | Aleurites trisperma |
707 | Kemloko | Phyllanthus emblica |
708 | Kemukus | Piper cubeba |
709 | Kemuning | Murraya paniculata |
710 | Kenaf | Hibiscus cannabinus |
711 | Kenanga | Canangium odoratum |
712 | Kenari | Canarium commune / C. Avenue |
713 | Kencur | Kaempferia galanga |
714 | Kendal | Cordia dichotoma |
715 | Kenikir | Cosmos caudatus |
716 | Kenikir | Tagetes patula |
717 | Kentang | Solanum tuberosum |
718 | Kentang Jawa | Coleus tuberosus |
719 | Kepel | Stelechocarpus burahol |
720 | Kepuh | Sterculiafoetida |
721 | Keranji | Dialium indum |
722 | Kesambi | Scheichera oleosa |
723 | Kesambi | Scheichera trijuga |
724 | Kesemek | Diospyros kaki |
725 | Kesemek | Diospyros lotus |
726 | Ketapang | Terminalia catapa |
727 | Ketepeng | Cassia alata |
728 | Ketepeng Kebo | Cassia |
729 | Ketiau | Madhuca mottleyana |
730 | Ketul (Ambong-ambong) | Bidens pilosa |
731 | Ketumbar | Coriandrum sativum |
732 | Ketumbar Jawa | Eryngium foetidum |
733 | Ki pait | Tithonia diversifolia |
734 | Ki payung | Biophytum sensitivum |
735 | Ki semir | Hura crepitans |
736 | Kibesin | Centrosema pubescens |
737 | Kina | Cinchona pubeschens |
738 | Kismis | Muehlenbeckia platyclada |
739 | Kiwi | Actinidia chinensis |
740 | Klembak | Rheum sp |
741 | Klengkeng | Nephelium longanum / Dimocarpus longan |
742 | Kol Banda | Pisonia alba |
743 | Kol rabi | Brassica napus |
744 | Kola | Cola nitida |
745 | Kolesom | Talinum paniculatum |
746 | Kolokasia | Colocasia sp |
747 | Komfrey | Symphytum officinale |
748 | Komoi | Diospyros malabarica |
749 | Kongea | Congea velutina |
750 | Koo Chai | Allium tuberosum |
751 | Kopi | Coffea |
752 | Kopi Arabica | Coffea arabica |
753 | Kopi Hutan | Fagraea racenosa |
754 | Kopi Hutan | Foffea malayana |
755 | Kopi Utan | Canthium dicoccum |
756 | Kosar | Artocarpus rigida |
757 | Kotek | Cassia grandis |
758 | Kremah | Alternanthera sessilis |
759 | Krisan | Chrysanthemum morifolium |
760 | Krokot | Alternanthera ficoidea |
761 | Krokot | Portulaca oleracea |
762 | Kroton | Codiaeum variegatum |
763 | Kroton | Croton liglium |
764 | Kubis | Brassica oleraceae |
765 | Kubis Bunga | Brassica oleracea var botrys |
766 | Kubis Krop | Brassica oleracea var capitata |
767 | Kucai | Allium odorum |
768 | Kukurang | Picria fel-terrae |
769 | Kukuron | Gynotroches axillaris |
770 | Kumis Kucing | Orthosiphon aristatus |
771 | Kumis Kucing | Orthosiphon stamineus |
772 | Kumkwat | Eugenia dombeyi |
773 | Kumuning gajah | Murraya calocylon |
774 | Kunci Pepet | Kaempferia angustifolia |
775 | Kunyit | Curcuma domestica |
776 | Kupa | Syzygium polycephalim |
777 | Kuping Gajah (Anthurium) | Anthurium crystallinum |
778 | Kuping Macan | Sacifraga sarmentosa |
779 | Kupu putih | Syngonium |
780 | Kurma | Phoenix dactylifera |
781 | Kurma canary | Phoenix canariensis |
782 | Kursani | Vernonia anthelmintica |
783 | Kutum | Mitragyna speciosa |
784 | Kwini | Mangifera odorata |
785 | Labu | Cucurbita spp |
786 | Labu Botol | Lagenaria vulgaris |
787 | Labu Jepang | Cucurbita moschatta |
788 | Labu Kuning | Cucurbita pepo |
789 | Labu Manis | Cucurbita pepo |
790 | Labu Merah | Cucurbita moschata |
791 | Labu Putih | Lagenaria leucantha |
792 | Labu Siam | Sechium edule |
793 | Labu Sucini | Cucurbita pepo |
794 | Lada | Piper nigrum |
795 | Lada Panjang | Piper retrofractum |
796 | Lampenas | Lactuca indica |
797 | Lamtoro Gung | Leucaena leucephala |
798 | Langkap | Arenga obtusifolia |
799 | Langkuwas Malaka | Alpinia malaccensis |
800 | Lantana | Lantana camara |
801 | Lateng | Ocimum sanctum |
802 | Lathyrus | Lathyrus sativus |
803 | Lavender | Lavandula angustifolia |
804 | Lawang | Cinnamomum culilawan |
805 | Leci | Nephelium litchi / Lichi chinensis |
806 | Legatan | Spilanthes iabadicensis |
807 | Legundi | Vitex trifoliata |
808 | Lelet | Helicteres hirsuta |
809 | Lemo | Litsea cubeba |
810 | Lempuyang | Zingiber aromaticum |
811 | Lempuyang | Zingiber zerumbet |
812 | Lengkuas | Languas galanga |
813 | Lentil | Cullinaris |
814 | Lepidium | Lepidium sp |
815 | Lerak | Sapindus rarak |
816 | Lidah Ayam | Rubia cordifolia |
817 | Lidah Buaya | Aloe vera |
818 | Lily | Homerocallis sp |
819 | Lily Kradelbut | Rhoeo |
820 | Lily Paris | Chlorophytum |
821 | Limau Kasturi | Citrus microcarpa |
822 | Lintahan | Desmodium |
823 | Lobak | Raphanus sativus |
824 | Lobi-lobi | Palaquium lobbianum |
825 | Lokwat | Eriobotryya japonico |
826 | Lonicera | Lonicera tatarica |
827 | Lontar | Borassus flabelifer |
828 | Lotus | Nelumbo pentapetala |
829 | Lowa | Ficus racemosa |
830 | Lupin | Lupinus |
831 | Luwing | Ficus hispida |
832 | Lycium | Lycium |
833 | Lythrum salicaria | Lythrum salicaria |
834 | Macrotylama | Macrotyloma |
835 | Mahang | Macaranga javanica |
836 | Mahoni | Swietenia mahagoni |
837 | Maja | Aegle marmelos |
838 | Maja Keling | Terminalia citrina |
839 | Majakane | Quercus lusitanica |
840 | Makadamia | Macadamia antegrofolia |
841 | Malela | Brachiaria sp |
842 | Malpighia | Malpighia punicifolia |
843 | Maman | Cleome speciosa |
844 | Mangga | Mangifera indica |
845 | Manggis | Garcinia mangostama |
846 | Mangkokan | Nothopanax scutellarium |
847 | Manis Jangan | Cinnamomum burmani |
848 | Mara | Macaranga tanarius |
849 | Maranta (Garut hias) | Maranta |
850 | Maranta Merah | Maranta leuconeura |
851 | Markisa (Buah monyet) | Passiflora edulis |
852 | Markisa Pisang | Passiflora mollissima |
853 | Markisa Sayur | Passiflora quadrangularis |
854 | Mata ayam | Baccaurea brevipes |
855 | Mata Pelanduk | Ardisia irenata |
856 | Mawar | Rosa sp |
857 | Maya-maya | Sapium baccatum |
858 | Mayang Batu | Madhuca cuneata |
859 | Mayang Wangi | Palaquium obovatum |
860 | Medang Kurusi | Gironniera parviifolia |
861 | Medinilla | Medinilla magnifica |
862 | Melati | Jasminum sambac |
863 | Melati Carolina | Gelsemium sempervirens |
864 | Melinjo | Gnetum gnemon |
865 | Melon | Cucumis melo |
866 | Melur | Dacrydium elatum |
867 | Mempelam | Mangifera indica |
868 | Menarong | Trema virgata |
869 | Mengkelingan | Eugenia cymosa |
870 | Mengkudu | Morinda citrifolia |
871 | Meniran | Phyllanthus niruri |
872 | Mentalun | Terminalia pyrifolia |
873 | Mentimun | Cucumis sativus |
874 | Mentimun Jepang | Cucumis sativus var Japonese |
875 | Mentol | Mentha piperita |
876 | Meranti | Shorea sp |
877 | Merbau | Intsia amboinensis |
878 | Merliman | Streblus ilicifollus |
879 | Mesoyi | Massoia aromatica |
880 | Meyong | Mallotus philippinensis |
881 | Mimba | Azadirachta indica |
882 | Mindi | Melia azedarach |
883 | Mint | Mentha piperita |
884 | Miracle | Synsepalum dulcificum |
885 | Mirten | Malphigia coccifera |
886 | Mitshuba | Oenanthe linearis |
887 | Miyana | Iresine |
888 | Mochie | Adenium sp |
889 | Mondreng (Jukut saminggu) | Galinsoga parviflora |
890 | Monstera | Monstera deliciosa |
891 | Mosaik | Fittonia |
892 | Mundar | Garcinia forbesii |
893 | Mundu | Garcinia dulcis |
894 | Murbei | Morus alba |
895 | Mussaenda | Mussaenda phillipica |
896 | Mutoh | Erythroxylon cuneatum |
897 | Myoporum | Myoporum |
898 | Myosotis | Myosotis |
899 | Myrrha | Commiphora mirrha |
900 | Nagasari | Mesua nagassarium |
901 | Namnam | Nephelium sp |
902 | Nampis (Kampis) | Hernandia peltata |
903 | Nanas | Ananas comosus |
904 | Nanas Aechmae | Aechmae |
905 | Nanas Buah | Ananas comosus |
906 | Nanas Kuku jari merah | Noeregelia spectabilis |
907 | Nanas Kuning | Cryptanthus bivittatus |
908 | Nanas Lurik | Cryptanthus zonatus |
909 | Nanas Merah | Cryptanthus acaulis |
910 | Nanas Nerogelia | Neoregelia |
911 | Nanas Tricolour | Cryptanthus bromeliodes |
912 | Nanas Vriesea | Vriesea |
913 | Nanas Wangi | Salvia |
914 | Nanas zebra | Cryptanthus zonatus zebrinus |
915 | Nandina | Nandina domestica |
916 | Nandina | Nicandra physalodes |
917 | Nangka | Artocarpus heterophyllus |
918 | Nenas Belanda | Agave cantala |
919 | Nila | Indigofera hendecaphylla |
920 | Nilam | Pogostemon cablin |
921 | Nilam Aceh | Pogostemon cablin |
922 | Nilam Bunga | Pogostemon heyncanus |
923 | Nilam Jawa | Pogostemon hortensis |
924 | Nipah | Nipa fruticans |
925 | Nolina | Beaucarnea recurvata |
926 | Nona | Annona reticulata |
927 | Nona | Annona sp |
928 | Nona Makan Sirih | Clerodendron thomsonae |
929 | Nona Sabrang | Annona glabra |
930 | Nusa Indah (Musaenda) | Mussaenda phillipica |
931 | Nyamplung | Callophyllum inophyllum |
932 | Nyiur | Lodoicea maldivica |
933 | Oat | Avena sativa |
934 | Okra | Abelmoschus esculenthus |
935 | Oleaceae | Oleaceae |
936 | Opiopogon | Ophiopogon japonicus |
937 | Orang-aring | Maoutia diversifolia |
938 | Orok orok | Crotalaria |
939 | Orok-orok | Crotalaria ferruginea |
940 | Oyod Peron | Anamirta coculus |
941 | Pacar air | Impatiens balsamina |
942 | Pacar Air | Impatients walleriana |
943 | Pacar Cina | Aglaia odorata |
944 | Pacar Jawa | Lawsonia inermis |
945 | Pace | Bancudus latifolia |
946 | Pachira | Pachira aquatica |
947 | Padi | Oryza sativa |
948 | Padi Ketan | Oryza glutinosa |
949 | Padi-padian | Serealea |
950 | Pagagan | Centella asiatica |
951 | Pakis haji | Cycas rumphii |
952 | Pakis Rawa | Ceratoptaris thalictroides |
953 | Paku bening | Lindsaea scandens |
954 | Paku Ekor Kuda | Equisetum hyemale |
955 | Paku Pakis Kelabang | Nephrolepis exaltata |
956 | Paku Sarang burung | Asplenium nidus |
957 | Pala | Myristica fragrans |
958 | Palasa | Butea monosperma |
959 | Palem Ekor ikan | Caryota |
960 | Palem Gebang | Corypha spp |
961 | Palem Janggut | Coccothrinax crintia |
962 | Palem Jepang | Ptychosperma macarthurii |
963 | Palem Kipas | Livistona chinensis |
964 | Palem Kuning | Chrysalidocarpus |
965 | Palem Loreng | Licuala mattanensis |
966 | Palem Merah | Cyrtostachys lakka |
967 | Palem Parlor (salon) | Chamaedorea elegans |
968 | Palem Phoenix | Phoenix |
969 | Palem Senegal | Phoenix reclimata |
970 | Palem Weregu | Rhapis excelsa |
971 | Palma | Palmae |
972 | Palungpung | Phragmites karka |
973 | Pancar | Antiaris toxicaria |
974 | Pandan | Pandanus |
975 | Pandan Bali | Dracaena draco |
976 | Pandan Pudak | Pandanus tectorius |
977 | Pandan Wangi | Pandanus amaryllfolium |
978 | Panili | Vanilla planifolia |
979 | Paprika | Capsicum annuum var Grossum |
980 | Pare | Momordica charantia |
981 | Pare Ular | Trichosanthes cucumerina |
982 | Pare welut | Trichosanthes anguina |
983 | Parsley (Peterseli) | Petroselinum sativum |
984 | Parsnip | Pastinaca sativa |
985 | Parthenocissus | Parthenocissus spp |
986 | Pasak Bumi | Eurycoma longifolia |
987 | Pasang Iyang | Quercus conocarpa |
988 | Pasang Simpenu | Quercus cyclophora |
989 | Pasilan Kalapa | Drynaria rigidula |
990 | Pathenium argentatum | Parthenium argentatum |
991 | Patikan Kebo | Euphorbia hirta |
992 | Pecan | Corya illinoensis |
993 | Pecut Kuda | Stachitarpheta indica |
994 | Pedilantus | Pedilanthus |
995 | Pelargoni | Pelargonum domesticum |
996 | Pelong | Pentaspadon officinalis |
997 | Pena Nagasari | Mesua ferea |
998 | Pepaya | Carica papaya |
999 | Peperomia | Peperomia obtusifolia |
1000 | Peperomia ekor tikus | Peperomia elusiaefolia |
1001 | Perilla | Perilla frutescens |
1002 | Permot | Passiflora foetida |
1003 | Persik | Prunus persica |
1004 | Petai | Parkia speciosa |
1005 | Petai Cina | Leucaena leucephala |
1006 | Peterseli | Petroselinum crispum |
1007 | Petsai | Brassica chinensis |
1008 | Petunia | Petunia hybrid |
1009 | Phelum | Phelum pratense |
1010 | Philadelphus | Philadelphus |
1011 | Philo Daun Belah (Monesterea) | Monstera deliciosa |
1012 | Philo Daun Bolong | Monstera obliqua expilata |
1013 | Philo Lynette | Philodendron lynette |
1014 | Philo Redwing | Philodendron sp |
1015 | Philodendron | Phoilodendron sp |
1016 | Philodendron Rubrum | Philodendron rubrum |
1017 | Phlox | Phlox sp |
1018 | Picisan | Cyclophorus numularifolius |
1019 | Pilea | Pilea sp |
1020 | Pilin | Cassia nodosa |
1021 | Pinang | Areca catechu |
1022 | Pinang Hutan | Areca macrocalyx |
1023 | Pinang Punai | Elaeocarpus petiolatus |
1024 | Pinang Raja | Crytostachys lakka |
1025 | Pinus | Casuarina equisetifolia / Pinus longaeva/Pinus mercusii |
1026 | Pir | Pyrus communis |
1027 | Piretrum | Chrysanthemum cinerariaefolium |
1028 | Pisang | Musa paradisiaca |
1029 | Pisang | Musa spp |
1030 | Pisang Badak | Musa nana |
1031 | Pisang Kapok | Musa x paradisiaca |
1032 | Pisang Kipas | Ravenala madagascariensis |
1033 | Pisang Serat | Musa textilis |
1034 | Pisang Utan | Musa acuminta |
1035 | Pistachio | Pistacia vera |
1036 | Pittosporum | Pittosporum |
1037 | Plam | Prunus domesticum |
1038 | Plantago | Plantago sp |
1039 | Platycladus orientalis | Platycladus orientalis |
1040 | Plumbago | Plumbago |
1041 | Poa | Poa prasentis |
1042 | Pohon Bulan | Endospermum malaccense |
1043 | Pohon Kasuwari | Casuarina nodiflora |
1044 | Pohon Kupu kupu | Bauhinia acuminata |
1045 | Pohon kupu-kupu | Bauhinia |
1046 | Pokak | Solanum torvum |
1047 | Poko | Mentha arvensis |
1048 | Poko | Mentha spicata |
1049 | Poncosudo | Jasminum multiflorum |
1050 | Populus | Populus |
1051 | Portulaka | Portulaca grandiflora |
1052 | Prambos | Rubus spp |
1053 | Prasman | Eupatorium triplinerve |
1054 | Primula | Primula obconica |
1055 | Pring-pringan | Pogonantherum paniceum |
1056 | Procopis | Procopis juliflora |
1057 | Pronojiwo | Euchresta horsfieldii |
1058 | Prosopis | Procopis chilensis |
1059 | Pseudotsuga | Pseudotsuga menziesii |
1060 | Pudu | Artocarpus kemando |
1061 | Pulasan | Nephelium lappaceum |
1062 | Pule | Alstonia scholaris |
1063 | Pule Pandak | Rawvolfia serpentina |
1064 | Pulosari | Alyxia stellata |
1065 | Pulus | Laportea stimulans |
1066 | Puring | Codiaeum |
1067 | Puring | Codiaeum variegatum |
1068 | Purwoceng | Pimpinella alpina |
1069 | Putri Malu | Mimosa |
1070 | Putri Malu | Mimosa pudica |
1071 | Pyracantha | Pyracantha coccinea |
1072 | Pyrethrum | Pyrethrum spp |
1073 | Raflesia | Rafflesia arnoldi |
1074 | Rambutan | Nephelium lappaceum |
1075 | Rami | Boehmeria nivea |
1076 | Randa | Randia macrophylla |
1077 | Randu | Ceiba petandra |
1078 | Randu alas | Bombaxma labaricum |
1079 | Ranti | Solanum nigrum |
1080 | Rape | Brassica napus var. napus |
1081 | Rasamala | Altingia exelsa Norona |
1082 | Rebah Bangun | Mimosa invisa |
1083 | Remek Daging | Hemigraphis alternata |
1084 | Renghas | Gluta renghas |
1085 | Resam lumut | Cheilantes tennisfolia |
1086 | Rhododendron | Rohododendron |
1087 | Rhynchelytrum rapens | Rhynchelytrum rapens |
1088 | Ribes | Ribes |
1089 | Rollinia mucosa | Rollinia mucosa |
1090 | Rosela | Hibiscus sabdariffa |
1091 | Rotan Irit | Calamus trachycoleus |
1092 | Rotan Lilin | Calamus javensis |
1093 | Rotan Manan | Calamus manan |
1094 | Rotan Sega | Calamus caesius |
1095 | Rotan Tikus | Plectocomia elongata |
1096 | Rubi | Rubiaceae |
1097 | Rubra | Cordyline sp |
1098 | Rudbeckia laciniata | Rudbeckia laciniata |
1099 | Rukem | Flacourtia indica |
1100 | Ruku-ruku | Ocimum sanctum |
1101 | Rumbia | Metreoxylon rumphii |
1102 | Rumbut Balungan | Panicum repens |
1103 | Rumput air | Poa annua |
1104 | Rumput Angin | Spinifex littoreus |
1105 | Rumput Asinan | Paspalum vaginatum |
1106 | Rumput Australi | Paspalum dilatatum |
1107 | Rumput Babi | Leptaspis urceolata |
1108 | Rumput Bajra | Pennisetum glaucum |
1109 | Rumput Bajra | Pennisetum purpureum |
1110 | Rumput Bebek | Echinochloa sp |
1111 | Rumput Belang | Zebrina pendula |
1112 | Rumput Belulang (Jampang) | Eleusine indica |
1113 | Rumput Benggala | Panicum maximum |
1114 | Rumput Bulu Merak | Schizaea dichotoma |
1115 | Rumput Dum | Diaffenbachia |
1116 | Rumput Gajah | Penisetum purpureum |
1117 | Rumput Grinting | Cynodon dactylon |
1118 | Rumput Jampang | Artocarpus elasticus |
1119 | Rumput Jampang | Digitaria sp |
1120 | Rumput Jarum | Chrysopogon aciculata |
1121 | Rumput Jejarongan | Chloris barbata |
1122 | Rumput Kerbau | Paspalaum conyugatum |
1123 | Rumput Laut | gracilaria sp |
1124 | Rumput Malela (Malela) | Brachiaria sp |
1125 | Rumput Mutiara | Hedyotis corymbosa |
1126 | Rumput Natal | Rhynchelytrum roseum |
1127 | Rumput Pait | Axonopus compresus |
1128 | Rumput Panicum | Panicum maximum |
1129 | Rumput Paspalum | Paspalum |
1130 | Rumput Payung | Cyperus papyrus |
1131 | Rumput Peking | Zuysia matrela |
1132 | Rumput Pelargoni (Pelargoni) | Pelargonium |
1133 | Ruta | Ruta graviolens |
1134 | Sadu | Melia indica |
1135 | Saga Hutan | Adenanthera microsperma |
1136 | Saga Manis | Abrus precatorius |
1137 | Sagu | Metroxylon sago |
1138 | Salada Air | Nasturtium officinale |
1139 | Salak | Salacca edulis |
1140 | Salam | Eugenia aperculata |
1141 | Salamandar | Grevillea robusta |
1142 | Salangi | Samadera indica |
1143 | Salix | Salix sp |
1144 | Sambiloto | Andrographis paniculata |
1145 | San chang | Dillenia Pentagyna |
1146 | Sancang | Phemna microphylia |
1147 | Sangitan | Sambucus javanica |
1148 | Sangket | Basilicum polystachyon |
1149 | Sangketan | Heliotropium indicum |
1150 | Sangkir | Homonoia riparia |
1151 | Sansevieria Lidah mertua | Sansevieria trifasciata |
1152 | Sansevieria Silindris | Sansevieria cylindrica |
1153 | Santigi | Phempis acidula |
1154 | Sapratu | Sindora sumatrana |
1155 | Saraka | Saraca indica |
1156 | Sarang Semut | Myrmecodia sp |
1157 | Sarang Semut Irian | Myrmecodia tuberosa |
1158 | Saray | Caryota mitis |
1159 | Sawi Hijau | Brassica campestris |
1160 | Sawi Putih | Brassica juncea |
1161 | Sawi Tanah | Nasturtium indicum |
1162 | Sawo | Zapota |
1163 | Sawo Duren | Crateva religiosa |
1164 | Sawo hijau | Chrysophyllum |
1165 | Sawo Kecik | Manilkara kauki/ M. Achras |
1166 | Sawo Malaysia | Achras zapota |
1167 | Sawo Manila | Achras zapota var depressa |
1168 | Sawo Putih Pulu | Pisonia sylvestris |
1169 | Scabiosa | Scabiosa atropurpurea |
1170 | Sciadopitys | Sciadopitys verticillata |
1171 | Scorzonera hispanica | Scorzonera hispanica |
1172 | Secang | Caesalpinia sappan |
1173 | Sedap Malam | Polianthes tuberose |
1174 | Sedum | Sedum morgalnianum |
1175 | Selada | Lactuca sativa |
1176 | Selada Air | Pistia stratiotes |
1177 | Selar makan | Guettarda speciosa |
1178 | Selasihan | Cinnamomum parthenoxylon |
1179 | Seledri | Apium graviolens |
1180 | Semanggi | Hydrocotyle sibthorpioides |
1181 | Semangka | Citrulus vulgaris |
1182 | Sembukan | Paedaria foetida |
1183 | Sembung | Blumea balsamifera |
1184 | Sembung Gilang | Vernonia arborea |
1185 | Seminai | Madhuca utilis |
1186 | Sempur | Dillenia exelsa |
1187 | Sempur Cai | Dillenia indica |
1188 | Sena | Cassia angustifolia |
1189 | Sendokan | Palntago mayor |
1190 | Sendudok | Melastoma malabathricum |
1191 | Senecio | Senecio cruentus |
1192 | Senggugu | Clerodendron serratum |
1193 | Sengon Buto | Enterolobium cyclocarpum |
1194 | Sengon Laut | Albizia falcataria |
1195 | Senkam | Glochideon laevigatum |
1196 | Sente | Alocasia macrorhiza |
1197 | Sequen | Sequoia sempervirens |
1198 | Serai Wangi | Cymbopogon citratus |
1199 | Serei | Cymbopogon nardus |
1200 | Serisa | Serissa foetida |
1201 | Seruni | Chrysanthemum indicum |
1202 | Serut | Streblus asper |
1203 | Sesudu | Euphorbia antiquorum |
1204 | Seteria | Seteria qlaucea |
1205 | Sidaguri | Sida rhombifolia / S retusa |
1206 | Sikas | Cycas revoluta |
1207 | Simambu | Calamus scipionum |
1208 | Simbar Menjangan | Platicerium sp |
1209 | Sinapsis | Sinapsis alba |
1210 | Sindur | Sindora javanica |
1211 | Singkong Karet | Manihot glaziovii |
1212 | Sireh Ayer | Piper miniatum |
1213 | Sirih | Piper Betle |
1214 | Sirih Belanda | Scindapsus |
1215 | Sirih merah | Piper crocatum |
1216 | Sirsak | Annona muricata |
1217 | Sisal | Agave sisalana |
1218 | Sisik Betok | Desmodium triflorum |
1219 | Sisik Naga | Drymoglosum piloselloides |
1220 | Siur | Xanthophyllum lanceatum |
1221 | Skila | Scilla |
1222 | Slada Air | Rorripa nasturtium |
1223 | Soga | Pettophorum inerme |
1224 | Soka | Ixora paludosa |
1225 | Solidago | Solidago canadanensis |
1226 | Song of India | Pleomele |
1227 | Sono | Dalbergia latifolia |
1228 | Sono Keling | Dalbergia pinnata |
1229 | Sorbus | Sorbus americana |
1230 | Sorgum | Sorgum bicolor |
1231 | Sorgum | Sorgum halepense |
1232 | Sosor Bebek | Kalanchoe pinnata |
1233 | Spartium junceum | Spartium junceum |
1234 | Spathiphyllum | Spathiphylum sp |
1235 | Spinacia oleracea | Spinacia oleracea |
1236 | Spiraeae | Spiraeae vanhouttei |
1237 | Sri Rejeki | Diaffenbachia |
1238 | Srigading | Nyctanthes arbor-tristis |
1239 | Srikaya | Annona squamosa |
1240 | Srikaya Australia | Anonna atemoya |
1241 | Srikonta | Acacia farnesiana |
1242 | Stapelia | Stapelia |
1243 | Stefanot Putih | Stephanotis floribunda |
1244 | Stroberi | Fragaria vesca |
1245 | Subeng-subeng | Scaevolia frutescens |
1246 | Suji | Pleomele angustifolia |
1247 | Sukun | Artocarpus communis |
1248 | Sumatera Sentul | Enhalus acoroides |
1249 | Sungsang | Gloriosa superba |
1250 | Suplir | Adiatum sp |
1251 | Suren | Toona sureni |
1252 | Surveg | Amorphopalus bulbifer |
1253 | Suweg | Amorphopalus companulatus |
1254 | Taban | Baccaurea reticulata |
1255 | Tabat Barita | Ficus deltoidea |
1256 | Tagetes (telekan) | Tagetes erecta |
1257 | Talas | Colocasia esculenta |
1258 | Tali Kuning | Arcangelisca flava |
1259 | Tali Putri | Cassytha filiformis |
1260 | Talok | Muntingia calabura |
1261 | Tampang | Artocarpus bornensis |
1262 | Tangkalak | Litsea sebifera |
1263 | Tangkalak terindak | Isoptera borneensis |
1264 | Tanglin | Saraca thaipingensis |
1265 | Tanjung | Mimosops elengi |
1266 | Tapak Dara | Vinca rosea |
1267 | Tapak Hantu | Trevesia chelrantha |
1268 | Tapak Liman | Elephantopus scaber |
1269 | Tarum | Indigofera suffruticosa |
1270 | Tebu | Saccharum officinale |
1271 | Teh | Camellia sinensis |
1272 | Teh Kembang | Matricaria Chamomilla |
1273 | Teki | Cyperus roduntus |
1274 | Teki Laut | Cyperus longus |
1275 | Tekik | Albizzia lebbeck |
1276 | Telang | Clitoria ternatea |
1277 | Telekan (tagetes) | Tagetes patula |
1278 | Tembakau | Nicotiana tabacum |
1279 | Tempayang | Firmiana affinis |
1280 | Tempuyung | Sonchus arvensis |
1281 | Temu Giring | Curcuma heyneanae |
1282 | Temu Hitam | Curcuma aeruginosa |
1283 | Temu Kunci | Boesenbergia pandurata |
1284 | Temu Lawak | Curcuma xanthorrhizae |
1285 | Temu Putih | Kaempferia rotundra |
1286 | Tengkawang tungkil | Shorea stenoptera |
1287 | Teratai | Neliumbium nucifera |
1288 | Teratai Gunung | Gunnera macrophylla |
1289 | Teratai Raksasa | Victoria amazonia |
1290 | Terebak | Rhinacanthus nasutus |
1291 | Terong | Solanum melongenae |
1292 | Terong kuning | Solanum quitoense |
1293 | Terung Belanda | Cyphomandra betacea |
1294 | Terung Cina | Solanum macrocarpon |
1295 | Terung Jepang | Solanum melongena var Esculentum |
1296 | Terung Susu | Solanum mammosum |
1297 | Thyme | Thymus vulgaris |
1298 | Timun Tahil | Randia spinosa |
1299 | Tomat | Lycopersicon esculentum |
1300 | Tongkeng | Telosma cordata |
1301 | Trangguli (Kayu Raja) | Cassia fistula |
1302 | Trembesi | Samanea saman |
1303 | Trengguli | Cassia javanica |
1304 | Trenggulum | Protium javanicum |
1305 | Tuba | Derris eliptica |
1306 | Tulip | Spathodea campanulata |
1307 | Turi | Sesbania grandiflora |
1308 | Turnip | Brassica rapa |
1309 | Ubi Jalar | Ipomoea batata |
1310 | Ubi Kayu | Manihot esculenta |
1311 | Ubi Kayu | Manihot utilisima |
1312 | Ubi kelapa | Dioscorea alata |
1313 | Urang-aring | Eclipta alba |
1314 | Violet | Violces |
1315 | Violet (Bunga) | Viola odorata |
1316 | Walisongo | Schefflera actinophylla |
1317 | Walisongo varigata | Schefflera variegata |
1318 | Walnut | Juglans |
1319 | Walnut Aquatica | Juglans aquatica |
1320 | Walnut Cinerea | Juglans cinerea |
1321 | Walnut Hitam | Juglans nigra |
1322 | Walnut Inggris | Juglans regia |
1323 | Walnut Mayor | Juglans major |
1324 | Wareng | Gmelina elliptica |
1325 | Waru | Hibiscus tiliaceus |
1326 | Waru landak | Hibiscus mutabilis |
1327 | Wewean | Monochoria hastata |
1328 | White Walnut | Juglans cinerea |
1329 | Widuri | Calotropis gigantea |
1330 | Wijayakusuma | Epiphyllum oxypetalum |
1331 | Wijen | Sesamum indicum |
1332 | Wortel | Daucus carota |
1333 | Yakon | Smallanthus sonchifolius |
1334 | Yuka | Yucca aloifolia |
1335 | Zaitun | Olea europea |
1336 | Zebrina | Zebrina pendula / Cyanotis vittata |
Langganan:
Postingan (Atom)