Senin, 18 Juli 2011

cita, cinta, dan persahabatan

Hari demi hari berganti
Tiba saatnya kita berpisah
Melangkahkan kaki menuju bukit cita dan harapan
Menggapai impian yang disinari oleh sinar bintang

Waktu terasa berlalu begitu cepat
Senang dan sedih telah dilewati bersama-sama
Berjuta kenangan indah terukir di dalam hati

Terima kasih guru,
Atas pelita penerang dalam gulita yang kau berikan untuk kami
Terima kasih sahabat,
Atas segala kenangan yang telah kau ukirkan untuk kami

Disanalah,
Tempat kami menimba ilmu
Tempat berbagi suka, duka, canda dan tawa

Mungkin di tempat itu, tak kan ada lagi canda tawa
Mungkin di tempat itu, tak akan ada lagi kebersamaan kami
Namun, di tempat itulah seluruh kenangan tercipta
Hingga selalu ada senyuman di akhir cerita
Yang tak akan pernah terlupakan,
"Tentang cita, cinta, dan persahabatan."

*setelah meminta kritik dan saran, alhasil jadilah itu. termakasih telah membantu emak :* {}

Rabu, 13 Juli 2011

Kisah akhir putih abu-abu

Kisah Akhir Putih Abu-Abu

Woooohooooo!!!
Wow, waktunya beralih menjadi anak kelas 3 SMA nih. Dan inilah cerita kami para warga, masyarakat, bocah-bocah VESCITO (XII-IA-2) , alias twel(V)(E) od (S)cien(C)e (T)w(O).
Berawal dari niat menjalin rasa kekeluargaan dan kekompakan di antara kami, maka terbentuklah sebutan VESCITO itu. Dan awal hasilnya adalah, NIHIL. Maklumlah yaa, karena memang harus beradaptasi lagi. Awalnya berasa banget gep-gepannya. Si ini main sama si ini, dan si itu cuma mau main sama si itu doang.

Tetapi, entah darimana, bagaimana, dan sejak kapan, seiring berjalannya waktu kekompakan dan rasa kekeluargaan itupun terbentuk. Tidak membeda-bedakan ras, warna kulit, jenis rambut, tinggi badan, dan keturunan. Enggak yang cowok dan yang cewek, kami bisa menyatu, melebur jadi satu. Dari yang enggak tau dia siapa dan akhirnya sampe bisa tau jelek-jeleknya, error-errornya, dan juga baik-baiknya tambah keliatan. Udah mulai berani curhat dari hati ke hati, galau-galauan bareng sampe nangis-nangis. Dan jangan heran , para pria-pria dikelas kami mempunyai rasa empati yang cukup besar. Saling ngasih semangat dan juga saran. Yang terpenting, berusaha ngebuat mereka tidak lagi meneteskan air mata. Berbagai cara para laki-laki itu lakuin. Di kelas kami itu banyak banget para pelawak-pelawak berbakat. Denger-denger nih, di era 3000-an mereka akan menjadi para pelawak dan boy band profesional. Kalian bisa lihat sendiri betapa kece-kecenya mereka.

Kekompakan ini tentunya juga didukung oleh Papih kita tercinta,yaitu Papih Ridwan. Papih kami yang berkumis ini mirip banget dengan artis. Pria tertampan dikelas kami ini adalah guru kimia kami. Terkadang sebagai anak pertama dia disekolah, tetep aja suka ngelakuin hal-hal yang kurang patut dicontoh oleh adik-adik seterusnya yaa yaitu, ritual nyemil. Sebelum pelajarannya si Papih, pasti kita udah siapin berbagai jenis makanan di dalam kolong meja. Dan kadang kalo lagi ada yang gak punya duit, mereka cuma nyumbang ngunyahnya doang. Yaa namanya udah tau luar dalemnya, kami mah biasa-biasa aja. Mengijinkan dengan senang hati. Eitsss yang patut kalian tau, kami itu sayang banget sama si Papih. Sewaktu Papih ulang tahun, dengan hebohnya kami semua ngebuat kejutan buat Papih. Dan ini dadakan, sehari sebelumnya kami baru heboh buat mikir kejutan apa yang bakal dikasih ke Papih. Meski dadakan, akhirnya kita bisa ngebuat papih tersenyum saat ulang tahunya bersama kami. Semoga menjadi kenangan manis ya Piiiihh, meskipun hari-hari Papih bakalan berlalu tanpa kami.

Menjelang detik-detik yang menegangkan, kami sadar sebentar lagi harus berhadapan dengan beribu-ribu lembar soal, beratus-ratus rumus, juga 3 hari yang sangat sangat dan sangat kami takuti, yaitu Ujian Nasional. Jenjeeeenggg ………. Jenjeeeeeeng ……...
Seneng sebenarnya karena itu artinya sebentar lagi kami akan bisa meninggalkan seragam putih abu-abu ini. Tapi deg-deg seeerrrrrnya itu loh yang enggak ketolong. Dari yang ketiduran pas pelajaran, males ngerjain pr, males belajar sebelum ulangan. Itu semua harus dirubah sebisa mungkin. Dan harus juga menjadi anak yang rajin. Terkadang kalau ada PR, pulang sekolah kita ngerjain bareng-bareng saling bantu satu sama lain. Berusaha mengisi setiap kekosongan yang ada.

Berpuluh-puluh hari kami jalani, begitu banyak kenangan yang tidak dapat terlupakan. Didalam kelas itu, ruang yang mungkin tidak cukup besar untung menampung 38 murid dengan berbagai macam karakter tetapi, tidak akan bisa menghapus sedikitpun kenangan selama berada disana. Berawal dari itulah, kami menemukan sebuah arti kebersamaan dan kekeluargaan. Berpegangan tangan satu dan yang lainnya. Mengikat tali persaudaraan yang tidak mungkin akan kami lepaskan begitu saja. Vescito, rasanya tidak akan ada habisnya untuk membahas satu persatu kejadian yang ada disana. Mungkin saat ini, jarak akan memisahkan kami. Tapi percayalah, Rasa itu akan selalu ada di benak kami dan tidak sedikitpun akan terhapus.



“ Rasa itu akan selalu ada dalam benak Kami, walau jarak dan waktu akan memisahkan. ”






@yeaerbookSMAN37