Minggu, 23 Desember 2012

Surga di bawah Telapak Kaki Ibu

Ibu, ingatkah kau dengan waktu itu?

di sore hari, mama datang ke sekolahku untuk memberikan selimut saat ia tahu aku lupa membawa selimut untuk tidur. setelah diberinya selimut tersebut, aku bilang sesuatu ke dia "ma, riska enggak bawa sendal jepit, lupa. dengan santai mama cuma bilang "yaudah, ini pake aja" sambil melepaskan sendal di kakinya. "terus nanti mama gimana?" lanjuku. "enggak apa apa deket ini kok, mama gak usah pakai sendal" jawabnya.
saat dulu, mungkin aku sedikit menyepelekan hal itu. tapi ketika aku berfikir kembali, berfikir semakin matang, sungguh kau bisa melihatkan betapa hebatnya ibuku? iyaa, dia ibuku!
hanya demi aku ini, ia rela dan tanpa malu sedikitpun untuk berjalan tanpa alas kaki demi menjaga kaki anaknya agar tidak kotor.

sungguh, hantaman yang sangat besar dikepalaku. apa yang telah dilakukan ibuku? apa yang ada dipikirannya? dan akupun tak tahu bagaimana ia melewati sore itu dengan tanpa alas kaki. dan saat itu, sedikitpun aku tak tahu kelanjutan itu. dan kini, setelah belasan tahun berlalu aku sangat ingin tahu itu. tapi aku takkan sanggup untuk bertanya di hadapanmu.
benar-benar surga  berada di telapak kaki ibu. aku berhutang padamu, ibuku. aku akan menjadi sepertimu, menjadi wanita terhebat di dunia ini.

Aku sayang padamu, dari lubuk hatiku. maafkan aku, Ibu. selamat hari Ibu :')


IBU

"Ibu, kau pelita harapanku. aku percaya, cahayamu takkan pernah padam terangi aku"

ibi kini kau semakin renta
matamu kian kabur
tubuhmu kian mengecil
kulitmu semakin mengkeriput
tapi tidak sedikitpun berkurang untuk cintamu

ibu, sudah berapa banyak uang yang telah kau hamburkan untuk membesarkan aku
sudah berapa banyak keringat yang telah kau keluarkan
dan sudah berapa banyak tetesan air mata kau teteskan untukku
dan aku tidak dapat membalas semua itu

ibu, sungguh tak terhitung kebaikkanmu
sungguh tak terbendung rasa cintamu
hanya untuk manusia tak tahu di untung sepertiku
dan aku tetap tidak dapat membalas semua itu

ibu, hanya terima kasih yang dapat aku berikan saat ini
tapi ibu, aku berjanji aku akan menjadi wanita hebat sepertimu kelak
menjadi wanita yang kuat
menjadi wanita yang istimewa, di   hadapan suami dan anak-anakmu
menjadi anak yang tak pernah lupa akan pengorbananmu
menjadi anak yang paling berbakti dan sukses untukmu, kelak

Sungguh, Ibu aku berjanji.

si kecilmu







Kisah Abadi

Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.

Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya, dan kematian adalah sesuatu yang pasti, dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.
Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat, adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.

Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang. Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang, pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada. Aku bukan hendak megeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.

Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang, tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik. Mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.

Selamat jalan, Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya, kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.

Selamat jalan sayang, cahaya mataku, penyejuk jiwaku,
Selamat jalan, calon bidadari surgaku ...

B.J. Habibie

***********

setiap pasangan selalu ingin menjadi seperti romeo & juliet, menjadi edward cullen & bella swan, dan habibie & ainun. cintai aku sampai mati dengan ketulusan, kesetiaan, kesabaran dan keihkhlasan yang dijalani dengan bersama. tidak dapat dipungkuri, pasti ada permasalahan disetiap sudut kehidupan. wahai pendamping masa depanku, sahabat setia kehidupan dan penuntun akhiratku, ajari aku mencintaimu dengan baik. menciptakan kisah cinta abadi, untuk kita. Ya, Aku & Kamu :)

Maka Izinkanlah, Tuhan.

"Tuhan, terkadang aku merasa tidak berarti di dunia ini"

Tuhan, aku tahu aku kecil di muka bumi ini
aku tahu, aku bukan siapa-siapa di hidup ini
aku tahu, tidak ada yang sempurna di nyata ini
tapi Tuhan, apa aku pantas untuk berdiri di besarnya bumi ini?

aku merasa begitu hampa
begitu kosong
dan begitu tidak bernyawa
tapi Tuhan, apa aku pantas untuk berdiri di besarnya bumi ini?

Tuhan, kapan aku memiliki itu semua
kapan harapanku terwujud?
kapan mimpiku menjadi nyata?
dan kapan aku bisa terbangun dari mimpi ini?
tapi Tuhan, apa aku benar-benar pantas untuk berdiri di besarnya bumi ini?

Tuhan, hanya Kau yang tahu betapa besarnya impianku
Tuhan, hanya Kau yang tahu betapa inginnya aku dapat berdiri
izinkan aku berdiri tegak dengan tetap tertunduk pada-Mu
izinkan aku merasakan keindahan itu
dan izinkan aku menikmati lirihnya usaha ini

"tapi Tuhan, apa aku benar-benar pantas untuk berdiri di besarnya bumi ini?"