Minggu, 23 Desember 2012

Surga di bawah Telapak Kaki Ibu

Ibu, ingatkah kau dengan waktu itu?

di sore hari, mama datang ke sekolahku untuk memberikan selimut saat ia tahu aku lupa membawa selimut untuk tidur. setelah diberinya selimut tersebut, aku bilang sesuatu ke dia "ma, riska enggak bawa sendal jepit, lupa. dengan santai mama cuma bilang "yaudah, ini pake aja" sambil melepaskan sendal di kakinya. "terus nanti mama gimana?" lanjuku. "enggak apa apa deket ini kok, mama gak usah pakai sendal" jawabnya.
saat dulu, mungkin aku sedikit menyepelekan hal itu. tapi ketika aku berfikir kembali, berfikir semakin matang, sungguh kau bisa melihatkan betapa hebatnya ibuku? iyaa, dia ibuku!
hanya demi aku ini, ia rela dan tanpa malu sedikitpun untuk berjalan tanpa alas kaki demi menjaga kaki anaknya agar tidak kotor.

sungguh, hantaman yang sangat besar dikepalaku. apa yang telah dilakukan ibuku? apa yang ada dipikirannya? dan akupun tak tahu bagaimana ia melewati sore itu dengan tanpa alas kaki. dan saat itu, sedikitpun aku tak tahu kelanjutan itu. dan kini, setelah belasan tahun berlalu aku sangat ingin tahu itu. tapi aku takkan sanggup untuk bertanya di hadapanmu.
benar-benar surga  berada di telapak kaki ibu. aku berhutang padamu, ibuku. aku akan menjadi sepertimu, menjadi wanita terhebat di dunia ini.

Aku sayang padamu, dari lubuk hatiku. maafkan aku, Ibu. selamat hari Ibu :')


IBU

"Ibu, kau pelita harapanku. aku percaya, cahayamu takkan pernah padam terangi aku"

ibi kini kau semakin renta
matamu kian kabur
tubuhmu kian mengecil
kulitmu semakin mengkeriput
tapi tidak sedikitpun berkurang untuk cintamu

ibu, sudah berapa banyak uang yang telah kau hamburkan untuk membesarkan aku
sudah berapa banyak keringat yang telah kau keluarkan
dan sudah berapa banyak tetesan air mata kau teteskan untukku
dan aku tidak dapat membalas semua itu

ibu, sungguh tak terhitung kebaikkanmu
sungguh tak terbendung rasa cintamu
hanya untuk manusia tak tahu di untung sepertiku
dan aku tetap tidak dapat membalas semua itu

ibu, hanya terima kasih yang dapat aku berikan saat ini
tapi ibu, aku berjanji aku akan menjadi wanita hebat sepertimu kelak
menjadi wanita yang kuat
menjadi wanita yang istimewa, di   hadapan suami dan anak-anakmu
menjadi anak yang tak pernah lupa akan pengorbananmu
menjadi anak yang paling berbakti dan sukses untukmu, kelak

Sungguh, Ibu aku berjanji.

si kecilmu







Kisah Abadi

Sebenarnya ini bukan tentang kematianmu, bukan itu.

Karena, aku tahu bahwa semua yang ada pasti menjadi tiada pada akhirnya, dan kematian adalah sesuatu yang pasti, dan kali ini adalah giliranmu untuk pergi, aku sangat tahu itu.
Tapi yang membuatku tersentak sedemikian hebat, adalah kenyataan bahwa kematian benar-benar dapat memutuskan kebahagiaan dalam diri seseorang, sekejap saja, lalu rasanya mampu membuatku menjadi nelangsa setengah mati, hatiku seperti tak di tempatnya, dan tubuhku serasa kosong melompong, hilang isi.

Kau tahu sayang, rasanya seperti angin yang tiba-tiba hilang berganti kemarau gersang. Pada airmata yang jatuh kali ini, aku selipkan salam perpisahan panjang, pada kesetiaan yang telah kau ukir, pada kenangan pahit manis selama kau ada. Aku bukan hendak megeluh, tapi rasanya terlalu sebentar kau disini.

Mereka mengira aku lah kekasih yang baik bagimu sayang, tanpa mereka sadari, bahwa kaulah yang menjadikan aku kekasih yang baik. Mana mungkin aku setia padahal memang kecenderunganku adalah mendua, tapi kau ajarkan aku kesetiaan, sehingga aku setia, kau ajarkan aku arti cinta, sehingga aku mampu mencintaimu seperti ini.

Selamat jalan, Kau dari-Nya, dan kembali pada-Nya, kau dulu tiada untukku, dan sekarang kembali tiada.

Selamat jalan sayang, cahaya mataku, penyejuk jiwaku,
Selamat jalan, calon bidadari surgaku ...

B.J. Habibie

***********

setiap pasangan selalu ingin menjadi seperti romeo & juliet, menjadi edward cullen & bella swan, dan habibie & ainun. cintai aku sampai mati dengan ketulusan, kesetiaan, kesabaran dan keihkhlasan yang dijalani dengan bersama. tidak dapat dipungkuri, pasti ada permasalahan disetiap sudut kehidupan. wahai pendamping masa depanku, sahabat setia kehidupan dan penuntun akhiratku, ajari aku mencintaimu dengan baik. menciptakan kisah cinta abadi, untuk kita. Ya, Aku & Kamu :)

Maka Izinkanlah, Tuhan.

"Tuhan, terkadang aku merasa tidak berarti di dunia ini"

Tuhan, aku tahu aku kecil di muka bumi ini
aku tahu, aku bukan siapa-siapa di hidup ini
aku tahu, tidak ada yang sempurna di nyata ini
tapi Tuhan, apa aku pantas untuk berdiri di besarnya bumi ini?

aku merasa begitu hampa
begitu kosong
dan begitu tidak bernyawa
tapi Tuhan, apa aku pantas untuk berdiri di besarnya bumi ini?

Tuhan, kapan aku memiliki itu semua
kapan harapanku terwujud?
kapan mimpiku menjadi nyata?
dan kapan aku bisa terbangun dari mimpi ini?
tapi Tuhan, apa aku benar-benar pantas untuk berdiri di besarnya bumi ini?

Tuhan, hanya Kau yang tahu betapa besarnya impianku
Tuhan, hanya Kau yang tahu betapa inginnya aku dapat berdiri
izinkan aku berdiri tegak dengan tetap tertunduk pada-Mu
izinkan aku merasakan keindahan itu
dan izinkan aku menikmati lirihnya usaha ini

"tapi Tuhan, apa aku benar-benar pantas untuk berdiri di besarnya bumi ini?"



Jumat, 30 November 2012

suatu saat, jika berubah

"Tuhan, jika memang dia yang terbaik izinkanlah dia untuk tetap disampingku"

mengawali pertemuan itu dengan berjuta cerita
hingga akhirnya kini, kau bersamaku
jika memang benar pepatah mengatakkan,"setiap ada pertemuan, maka pasti ada perpisahan"
maka, aku harus mempersiapkan itu semua

beruntungnya aku, kau yang memilih diriku untuk ada disampingmu
bangganya aku, memiliki kekasih seperti dirimu
suatu saat jika semua berubah
.....................................................................................................

KEJORA

tiba-tiba nemu cerpen belom jadi ini di draft, ihh sejak kapan? kenapa enggak diterusin? ini ceritanya gimana???? LUPA.


"kehidupan ini terlalu indah untuk hanya menyelami kesedihan" 
kata-kata itu yang selalu terngiang di kepalaku, ketika aku berada dalam kesedihan. ibu selalu mengatakkan itu ketika aku berusia 12 tahun. dan di saat itulah, ibu pergi meninggalkan aku.

hai, perkenalkan namaku Kejora. yaa, aku tahu kalian pasti akan merasa cukup aneh mendengar namaku ini. tapi itulah namaku. kalian ingin tahu, mengapa ibuku memberi nama itu? aku terlahir pada malam hari di awal bulan Juli. sama seperti bintang kejora, yang bermula saat maghrib tiba pada awal Juli ini tengoklah langit barat. Walaupun langit belum terlalu gelap, sebuah bintang cemerlang tampak cukup tinggi di langit. Awan tipis musim kemarau pada saat itu pun tak mampu membendung sinarnya. Itulah bintang kejora. Oleh sebab itu, ibuku ingin sekali memberikan nama itu kepada aku sebagai anak ketiga dari tigqa bersaudara. harapan ibu dengan nama kejora itu adalah, agar aku tetap dapat bersinar dan bertahan dalam keadaan apapun. jangan pernah larut dalam kesedihan dan ketakutan, karena Allah selalu bersama dalam diriku.

Meski kini ibu telah tiada, aku tetap bersemangat menjalani aktifitas baruku sebagai anak baru di salah satu SMA ternama ini. setelah tiga tahun di sekolah menengah pertama akhirnya, waktu yang selalu aku tunggu-tunggupun tiba. aku sangat menantukan seragam SMA ini. dan ini dia kali pertama aku akan menginjakkan kakiku ke SMA tercinta.
"Ra, banguuuuuun!!!! sudah jam berapa ini. nanti kamu telat kesekolahnya!" teriak Adin aku tersentak dalam lamunan didepan cermin "iyaaa, kakak bawel! aku udah bangun dari tadi kok"
kamu tau Adin itu siapa? Adin itu kakak kedua ku. yaa begitulah, lihat kan dia begitu cerewet. tapi memang sih, itu karena aku yang suka pemalas bangun pagi. jadi sudah biasa lah ini terjadi dalam isi rumah kami.

iringi rasa takut itu

sering terbersit kekacauan hati yang kian menghampiri
dengan imbuhan mengapa diiringi apa

aku ini kecil, dari sepengelihatan dunia
aku ini rapuh, dari kerasnya dunia
aku ini kosong, dari keberadaan dunia
aku ini apa di duniamu?

mengapa kau tertarik kepadaku?
mengapa kau memilih aku?
mengapa kau bertahan dengan ininya ku?
cintakah kau dengan begininya aku

yakin kah kau kepadaku?
tuluskan kau temani aku?
sesering pertanyaan klise, iringi besarnya ketakutanku
akan kehilangan dirimu

temani aku dengan segenap kemampuanmu
cintai aku dengan besarnya ketulusanmu
lindungi aku dengan kesetiaanmu
ku mengikatmu sekuat 10 jemariku, iringi besarnya ketakutanku
akan kehilangan dirimu

Senin, 26 November 2012

Saat Aku Tak Seperti

mungkin aku tak secantik wanita terdahulumu
mungkin aku tak sepintar wanita terdahulumu
mungkin aku tak semempesona wanita terdahulumu
tapi mungkin, hanya aku yang mencintaimu dengan kelancangan apa adanya aku

mungkin aku tak se"ada" wanita terdahulumu
mungkin aku tak sebanyak apa yang diberikan wanita terdahulumu
mungkin aku tak sepadan dengan wanita terdahulumu
tapi mungkin, hanya aku yang mengikatmu dengan kesederhanaanku

mungkin aku tak sebanyak dikagumi layaknya wanita terdahulumu
dan mungkin aku tak seberani ia menatap dunia dan kamu
tapi mungkin, hanya aku yang menjadi pujaanmu akan kemalu-maluanku

saat semua tak ada apanya dibanding aku
saat kekosongan tidak tampak dalam luarku
saat aku tak berdaya dengan keadaan dan perasaanku

saat aku,
sekali, dua kali, tiga kali tak berani menatap dunia
tertunduk, jatuh dalam bayangan
hanya sentuhanmu, sebagai lilin kecilku
penerang segala kegelapanku

walau aku tak seperti apa yang terdahulumu beri
walau aku tak semempesona terdahulumu miliki
tapi ketulusanku usaha lingkupi semua hatmu
kepadamu, lelaki pujaanku
yang terkasih dan tercinta

maka izinkan aku, dengan segala kekurangan bahkan dengan ketiadaanku untuk mencintaimu dengan indah dan semampuku

Jumat, 23 November 2012

Best Made of You

kaulah darahku, juga nadiku
kaulah nafasku, juga jantungku
engkaulah hatiku dan juga jiwaku

aku ingin hidup dan matimu
aku ingin matipun karenamu
aku ingin disiksa waktuku bersamamu
kaulah senyumku, juga tawaku
kaulah damaiku, juga bahagiaku

engkaulah teduhku tempatku bernaung
aku ingin hidup dengan mu
aku ingin matipun karenamu
aku ingin sisa waktuku bersamamu
kau yang selalu setia menemaniku
merasakan harumnya cinta hatiku
kau yang menyayangiku setulusnya

aku mau hidup denganmu
aku ingin matipun karenamu
aku ingin sisa waktuku hanya bersamamu
kaulah hidupku juga matiku

Best Made of You

aku pernah merindukan wanita ...
tapi tidak sebesar rinduku padamu
aku pernah mencintai wanita ...
tapi tidak seindah cintaku padamu
aku pernah dimiliki wanita
tapi tidak pernah merasa dimiliki,
seperti halnya aku merasa dimiliki olehmu!!!

kadang hal terbesar itu adalah hal yang kecil
ketulusan cinta yang terbaik terlihat dari matamu
mata yang kadang berbinar indah di hadapanku
mata yang menetaskan air mata
di saat diriku tiada
mata yang menemaniku
di kekosangan jiwa

senyum simpulmu adalah anugrah
tersenyum di saatku menangis ...
senyummu laksana tabir cerah yang diberikan Tuhan kepadaku

Sabtu, 28 Juli 2012

Aku dalam Sunyi #1

"Ibu, suara itu seperti apa?"

hai perkenalkan, namaku Rafi. itulah pertanyaan yg aku utarakankepada ibuku, sewaktu aku berusia 7 tahun. yaa, aku sejak lahir memang tidak bisa mendengar. hal itu di buktikan ketika aku masih bayi baru beberapa bulam dan sedang tertidur pulas, ayah dan ibuku dengan sengaja memecahkan balon tepat di samping kedua telingaku. namun, mereka mengatakkan, aku tidak merespon apapun. dan sejak itulah, ibu dan ayah membawa aku ke rumah sakit. dan ternyata, alu di vonis tidak dapat mendengar dan tidak dapat di obati.
inilah kisah hidupku sedari kecil tanpa setitik suarapun yang dapat aku dengar, semenjak aku lahir ke dunia ini.

jikalau, semua orang beranggapan hanya tidak dapat mendengar itu tidak masalah, bagi ku ini sangat sulit untuk aku atasi. terlebih lagi, aku tidak dapat mendengar suara, dari aku lahir ke dunia. bahkan suara tangisanku sendiri aku pun tidak dapat mendengarnya, apalagi keindahan suara yang ada di dunia ini?

Tuhan, jangan biarkan air mata ibuku ini terus mengalir atas nama cintanya kepadaku. sungguh, aku tidak ingin melihatnya bersedih. Tuhan, berilah kesabar yang besar kepada Ibu dan Ayahku untuk dapat membesarkan dan mendidik aku.
kau tahu betapa sulitnya mengajarkan membaca, bahkan hanya berbicara kepada orang tuli seperti ku?
sangat sulit! itulah yg ku lihat disetiap raut wajah orang-orang di sekelilingku.
dengan segala kelebihanku ini, aku juga menjadi sulit untuk berbicara. yaa bagaimana tidak? suara ku pun sendiri aku tidak bisa dengar, bagaimana bisa aku berbicara dengan lancar dan baik kepada semua orang.
ketika semua orang memujiku, bahkan merendahkan ku akupun tidak akan pernah tahu. dan, disaat itu mungkin aku harus bersyukur.

Aku adalah Sunyi, seperti diam dalam kegelapan. Sesak dan terikat menanti datangnya cahaya. 
Lilin-lilin kecil, bantulah aku keluar dari kegelapan ini.

Gadis-gadis kecil

alhamdulillah, bulan yang di nanti nanti akhirnya tiba. bulan ramadhan saatnya banyak banyak beribadah agar menjadi suci kembali. dan itu artinya, kita bertemu kembali dengan kegiatan setahun sekali, yaitu tarawih!!!

senangnya yaa bisa tarawih kembali, meski sekarang ngeliat mesjid ini gak sepenuh tahun tahun lalu. sumpah loh ini sepi banget!! akibat apa? renovasi? kan gak keganggu juga kok sebenernya.
it's oke, yang penting gue tetep mencoba untuk tetap menjalankan ibadah sunnah ini.

dan ini dia cerita tarawih gue bermulai, di hari kedua tarawih gue di mesjid nurul haq ini :
wah kebagian duduk di sebelah anak anak kecil nih! takdir mungkin kali yaa. dan kenapa gue milih posisi ini, yaa karena enak banget acnya berasa banget. dijamin gak bakal kepanasan kan. oke, waktunya sholat isya!

setelah sholat isya selesai, ritual wajib sholat disini pasti ada penceramahnya. dan saatnya mendengarkan ceramah sambil tadarusan gapapa kan yaa hehe.
*tiba tiba anak kecil sebelah nangis sendiri, dan terdiam*

dalam hati, ini anak kenapa yaa? kok nangis sih? oke deh paling juga abis doa aja kan.
gak lama kemudian, makin kejer dan abis itu merenung.
loh ini anak kenapa sih? tegor gak yaa, aduh kasihan. tapi malu, gimana cara negornya ya?
dengan beberapa menit ngumpulin keberanian, akhirnya tanya juga deh

"kamu kenapa? kok kamu nangis sih?" tanya gue
si anak cuma ngegeleng aja, aduuuuh gimana caranya biar ngomong yaa?
"nama kamu siapa?"
"Mita" jawabnya
"ayo kenalan dulu, aku kak ricka. mita kenapa? inget mama ya?" nebak nebak aja sok tau deh
si Mita cuma ngangguk
"mama kamu ada kan dirumah?"
geleng kepala
"mamanya udah meninggal kak" jawab temen sebelahnya
"ohh, yaudah mita jangan sedih yaa. kamu kangen yaa? doain yaa buat mama. belajar yg rajin yaa" ujar gue
"nama kamu siapa?" lanjut gue yaa
"Mala" kawabnya
"kalo kamu?"
"Fathia"

dari sanalah cerita perkenalan kami, Mala yg paling besar dengan kedewasannya yg ngelebihin dari yg lain. si Mita anak manis yg pendiam. dan terakhir, Fathia si paling kecil ompong.pelajaran gue dapet dengan beberapa jam bersama mereka adalah, mereka anak anak yg hebat yg bisa fokus sholat dan ternyata mereka pinter pinter semua ngajinya, udah pada Al Quran padahal masih sd loh. dan terutama dari MIta, masih kecil udah ditinggal Ibu. rasa kangen gadis kecil itu memang gak bisa di bohongi yaa. Ibu Mita pasti seneng lihat anaknya ngedoain tulus untuk Ibunya disana.
dan gue udah janji waktu itu sma amereka, mau kasih mereka hadiah. gak tau kenapa gue pengen banget kasih mereka hadiah sebagai hadiah perkenalan. alhasil itulah yg gue omongin kemereka
"Mita jangan nangis yaa, nanti aku kasih hadiah deh buat kalian bertiga"
"apa kak hadiahnya?" tanya Fatia dengan senang hati
"mau tau banget emang?"
"mau tau banget kak, apa?"
"besok aja yaa biar penasaran hehe" ledek gue

*keesokan harinya*
udah beliin tiga coklat nih buat mereka, semoga mereka seneng deh.
"kak Rickaaaa" sapa Mala
"haaai, Fatia mana?" tanya gue
"dia ga teraweh lagi kak, katanya kemaleman"
"yaaah, terus itu siapa?" tanya gue ke satu orang yg baru gue liat ini
"itu kak Rani, kak" jawab Mala
dan disitulah ternyata, penobatan yg paling terbesar beralih ke Rani. jujur kurang suka sama dia, selain dia kata katanya kasar. dia ini juga paling bandel. lagi sholat ngajak yg lain bercanda mulu. dan dia yg nanya, katanya mau kasih ahdiah kak? loh kan gue janjinya sama Mala, Mita, Fatia huuuu :O
but, it's oke gue negles dong kayak bajaj. besok aja deh kasih coklatnya, berharap si Fatia dateng lagi. kan gue janjinya sama dia, malah dia yg paling antusias kan

*keesokan harinya (lagi)*
dateng dengan santai, baru juga naro sendal gaaaan!!!
"kak Ricka, kak Ricka duduk di samping aku aja yaa. ayok ayok" ujar Rani
"kak Ricka, kak Ricka disini aja samping aku" si Mala gal mau kalah
"aku mau disamping kak Ricka"
*^#@!%&*( bug bag buuuuggggghhh!!!! aduh berisik amat yaa bocah ...

sengaja nih ngambil posisi pojok, tiba tiba anak anaknya malah pindah -_-"
oke, sekarang berarti gue di apit sama gadis gadis bawel ini haaaaa yaa Allah pusiiiing!
dan mereka masih nanya masalah hadiah, tapi tetep juru bicaranya yg paling gede si Rani. gue puter otak gimana caranya gue tepatin ajnji, gue janji kesiapa masa kasih kesiapa? dan ini ada lima bocah broh, bukan tiga lagi? terus gue gimana dong?????
setelah sholat gue dapet ilham deh hahay, keren kan! oke boss, gue kumpulin keberanian utk pilih cara. dan cara itu, gue bagiin tuh tiga coklat jd enam orang termasuk gue. oke niat bulet!! sips!
tapo sebenernya dalam hati gue gak rela bagi si paling besar Rani dan satunya lagi yg juga seumuran Rani, auk namanya siapa deh yaa. karena apa? karena abndel, omongannya aksar. kan gak suka yaa gue yaa maaf loh yaa.

sholat selesai, ini dia waktunya eksekusi penepatan ajnji. wah kesempatan emas kan, ternyata si Rani sama temennya itu keluar duluan. oke waktunya ngobrol sama Mala.
"Mala, aku mau kasih hadiahnya. tapi kan aku janjinya sama kamu bertiga sama Fatia dan Mita. berhubung banyak sekarang, dibagi bagi aja yaa gimana?"
"yah kak jangan, kak Rani sama (yg satu lagi) pulang sendiri kok" jawab Mala
"oh yaudah, nih yaa dua kamu bagi yaa. padahal ada nih untuk Fatia"
"yaudah kak, sini aja mau aku titip ke tantenya gak (tadi kita ketemu tantenya). apa nanti mau aku aksih kerumahnya?" tanya Mala
"yaudah terserah kamu, ini abwa aja semuanya. aku karena janji ke kalian bukan yg lain yaa. jadi aku bingung gimana sama yg lain"
"iya kak, makasih yaa kak Ricka"
"iya sama sama. loh kalian mau kemana?"
"mau kerumah kak Ricka, boleh yaa"
"mau ngapain?"
"mau liat aja, kak ricka kapan libur kuliah?"
"aku gak ada liburnya nih"
"yah kak Ricka, nanti kalo kakak libur kesini yaa"
"iya pasti hehe'
dari tadi yg berani ngomong yaa Mala aja. si Nanda sama Mita nya pemalu sih haha dasar yaa kamu.

"ini rumah aku..." ujar gue
"ohh ini yaa"
"kamu bisa gak pulang sendiri?"
"bisa kok kak"
"kalau teraweh nanti jangan bercanda yaa. hati hati di jalannya"
"iya, makasih banget yaa kak Ricka" kata Mala sambil balik arah

subhanallah, kenapa ucapan makasih banget nya si Mala bikin nyess di hati yaa. gue emang udah suka banget sama dia. keliatan paling dewasanya. emski awalnya jutek banget loh orangnya. tatapannya itu judes hahaha, mungkin dia orang padang juga :p

yaa begitulah kisah tiga hari dengan teman kecil ini, entah besok apa yg bakal terjadi yaa.
dan terimakasih gadis-gadis kecil dengan banyak pelajarannya. dari pertemuan pertama, aku sayang kalian. jadi anak anak yg baik yaa, Dek :)



Kamis, 12 Juli 2012

CINTA

cinta, begitu indah kehadiranmu
cinta, begitu ku agungkan adanya dirimu

tapi cinta,
ketika aku merasa ada ketidak adilan dalam dirimu
ketika aku merasa tersudutkan
dan ketika aku merasa lemah pada dirimu
apa yang harus ku lakukan, cinta?

apakah ini semua membuatmu semakin baik, cinta?
dan ini semua yang kau butuhkan?
kadang aku sulit memahami
kadang aku tak dapat mengerti

cinta, akan ku lakukan apapun untuk membuatmu tersenyum disana
hingga disudut aku berkata:
"Aku rindu, sungguh!"

Bulan Sendu

"Bulan, aku menunggumu!"

ketika aku tersadar ternyata aku menunggumu,Bulan
menanti kehadiranmu, berharap indahnya dirimu
atau mungkin, akan ada kejutan besar menghampiriku


Bulan, inikah hasil yang ku nantikan?
Bulan, inikah yang pantas ku dapatkan?
Bulan, ajari aku untuk menerima
Bulan, ingatkan aku dengan keikhlasan

mungkin inilah kenyataan
Bulan Sendu, aku tetap menunggumu
aku tetap berterima kasih, diberi kesempatan bertemu dengan dirimu
Bulan Sendu, kuatkan aku

Bulan Sendu, aku akan tetap menunggumu
hingga dapat bersinar terang dimasanya dengan seringai senyuman

Kamis, 14 Juni 2012

Reza fansuri baik banget, dia udah berani katakan hal yang bener-bener berbahaya di masanya! apakah perkataan itu, jawabannya adalah,,,,,,,, ihh kepo ya??? ahahaha :D, buka aja di @ezafansuri

Minggu, 01 April 2012

entah

Sepertinya aku lupa bahwa cara menghadapi orang itu berbeda-beda
Inginkah aku menyamakan diantar mereka itu?

Belum juga aku mengenal caramu
Belum juga aku memahami perlakuanmu mendidik aku
Aku sudah merasa sebisa dan semampu mungkin mengatasi ini semua
Tapi apakah memang itu semua salah caranya?

Apa yang kau dapat sebelumnya, aku berusaha lakukan dengan harapan terbaik pada dirimu
Tapi terasa, semua belum berjalan dengan baik
Bisa kah kau beri aku sedikit bocoran untuk mengatasi ini semua?
Atau berikan aku nasihat agar aku menjadi yang kau harapkan

Sungguh, aku tidak tahu harus berbuat apa pada posisi ini
Aku membutuhkan mu agar menjadi yang lebih baik
Aku membutuhkan mu untuk memberikan aku semangat
Bantulah aku dalam posisi ini

Kekecewaan apalagi yang aku perbuat?
Apa yang dapat kamu harapkan, dari seorang Aku?!

sulitnya utarakan

Menyusuri satu demi satu di setiap tingkah laku
Aku ini apa? Dan siapa?
Mengapa semua tampak terasa sulit
Inikah naluriah, atau hanya watak semata?

Apa yang ingin aku utarakan di dalam hati
Terkadang tidak dapat tersampaikan dengan baik
Entah ini egois atau gengsi semata menjadi tembok penghalang
Hingga menghasilkan perbedaan akan makna itu

Bukan! Aku bukan bermaksud itu
Lagi-lagi, aku harus hancur menatap orang yang ku sayang dengan kalimat kekecewaan
Apalagi yang telah aku perbuat? Hingga kamu menjadi korban selanjutnya
Ingin sekali mengulas itu kembali
Namun, terlihat percuma

Biarkan yang sudah terjadi terjadilah
Disaat kau bisa melihat sisi lain dibalik aku
Aku akan sangat bahagia
Maaf, untuk menjadi korban hati ku

sulitnya mengutarakan

Menyusuri satu demi satu di setiap tingkah laku
Aku ini apa? Dan siapa?
Mengapa semua tampak terasa sulit
Inikah naluriah, atau hanya watak semata?

Apa yang ingin aku utarakan di dalam hati
Terkadang tidak dapat tersampaikan dengan baik
Entah ini egois atau gengsi semata menjadi tembok penghalang
Hingga menghasilkan perbedaan akan makna itu

Bukan! Aku bukan bermaksud itu
Lagi-lagi, aku harus hancur menatap orang yang ku sayang dengan kalimat kekecewaan
Apalagi yang telah aku perbuat? Hingga kamu menjadi korban selanjutnya
Ingin sekali mengulas itu kembali
Namun, terlihat percuma

Biarkan yang sudah terjadi terjadilah
Disaat kau bisa melihat sisi lain dibalik aku
Aku akan sangat bahagia
Maaf, untuk menjadi korban hati ku
Menyusuri satu demi satu di setiap tingkah laku
Aku ini apa? Dan siapa?
Mengapa semua tampak terasa sulit
Inikah naluriah, atau hanya watak semata?

Apa yang ingin aku utarakan di dalam hati
Terkadang tidak dapat tersampaikan dengan baik
Entah ini egois atau gengsi semata menjadi tembok penghalang
Hingga menghasilkan perbedaan akan makna itu

Bukan! Aku bukan bermaksud itu
Lagi-lagi, aku harus hancur menatap orang yang ku sayang dengan kalimat kekecewaan
Apalagi yang telah aku perbuat? Hingga kamu menjadi korban selanjutnya
Ingin sekali mengulas itu kembali
Namun, terlihat percuma

Biarkan yang sudah terjadi terjadilah
Disaat kau bisa melihat sisi lain dibalik aku
Aku akan sangat bahagia
Maaf, untuk menjadi korban hati ku

Sabtu, 03 Maret 2012

akhir penantian

Waaah, ternyata terkirim. Semoga masih aktif nomernya.
Oke, siang hari di non aktifin lagi. Coba lagi yuk abis maghrib!
Yaaaap! Aktif loh akhirnyaaaa yipiiii!!!!
Tetooooot! Wow, di reject. Coba lagi yaa, oke reject lagi.

Sudah tidak ada lagi ke khawatiran, karena gak mungkin kan dia di culik beneran ahahaha.
Liat aja, masih sempet kok reject dan aktifin hp lagi.
Sudah cukup aku mengganggu kamu yaa.
Besok tidak ada lagi usaha untuk mencarimu kok, tenang aja.

Tidak tidak! Jika kita bertemu, hanya menunggu penjelasan.
Yaa, aku berharap tidak ada lagi amarah. Tenang saja, aku tidak akan bersusah dan berletih-letih ria untuk menghabiskan tenaga hanya karena permasalahan ini, insya allah.

Akan di duga, kisah kita akan berakhir yaa hehe
Tenang, aku merasa aku sudah lupa bagaimana caranya menangis. Lihat! Aku tidak menangis, selama seminggu lebih kau mendiami keadaan ini.
Menanti mu bersuara, tanpa adanya titik terang.
Tapi aku pasti sanggup!
Dan lihatlah :D

Oke, sampai bertemu di hari penjelasaan itu ya.
Pesanku, cari & menjadi yang terbaik untuk ia, siapapun dia. Jangan mengulangi hal sama kepada wanita manapun. Cukup aku, dan berakhir di aku okeeeeeeh ;)

Jumat, 02 Maret 2012

Bantulah aku

"Apakah aku hidup sendiri disini?"

Terkadang aku berpikir, ingin rasanya tidak merasakan rasa sedikitpun
Berhenti! Bumi tidak lagi berputar! Hentikan semuanya!
Aku membutuhkan sandaran

Tuhan, ijinkan aku bersimpuh kepada-Mu
Mencurahkan apa yang ku rasa
Meringankan beban ini

Tuhan, ijinkan aku duduk di pangkuan-Mu
Bantulah aku dalam menyelesaikan ini semua
Berikanlah aku jalan keluar
Hanya kepada-Mu lah aku meminta

Tuhan, ijinkan semua orang tersenyum bahagia di sana
Dengan atau tanpa adanya aku

Mencari dia yang hilang

Lebih dari 5 hari, enggak nemuin sedikitpun tanda-tanda adanya kamu. Dari tanya temen kamu, sms, dan segala macemnya. Setelah dikumpulin keberanian untuk telpon, enggak ada sedikitpun tanda hidup dari nomer kamu.
Kamu dimana sih ja? Di c*lik ya? Sama siapa?

Cuma mau tau kabar kamu, itu aja. Tau dari orang lainpun gak apa, yang penting aku tau kamu baik-baik aja dan ada dirumah. Tekanan banyak banget dari luar. Pikiran buruk muter-muter dikepala. Kamu begini, kamu begitu, tapi enggak ada satupun yang dapat dipastiin kebenarannya.

Yaa Allah, dimanapun dia berada dan dengan siapapun dia. Tolong jaga dia baik-baik.
Semoga kamu enggak kenapa-kenapa yaa.
Penjelasaanpun rasanya gak perlu asal udah tau kabar kamu.
Aku udah gak peduliin, mau kamu bawa kemana ini semua. Aku rela, aku ikhlas, aku pasrah.
Semua pasti menjadi yang terbaik.

Bukan lagi amarah, yang tersisa hanyalah sebuah kekhawatiran.

(untitled)

Saatnya roda berputar
Tidak lagi aku berada di atas
Saatnya aku dibawah
Merasakan dan memahami dengan baik pelajaran ini semua

Sungguh tidak kuat melihat sikap perubahanmu
Entah itu hanya perasaan atau memang kenyataannya
Satu yang pasti, aku tidak ingin sedikitpun melakukan hal jahat
Entah dimatamu itu semua akan berwujud apa

Aku tak ingin memberikan batas antara kau dan dia
Tak ingin membuat ia memilih, aku atau dirimu
Tak berharap salah satu menghilang begitu saja

Selalu aku berusaha bersikap seperti biasanya
Tidak mengajak ia untuk selalu bersamaku
Aku berikan kebebasan agar ia memilih

Seperti tidak ingin berada di sekeliling kalian lagi, jika terus seperti ini
Saat aku berfikir, mungkin menyendiri jauh lebih baik
Maka akan aku coba untuk lakukan
Demi kebaikan bersama

Mereka yang ku rindukan

Ternyata memang benar dengan lirik ini ;
Terlalu indah dilupakan
Terlalu sedih dikenang

Melupakan atau mengenangpun aku tidak sanggup
Mengapa ini semua harus terjadi?
Demi menyebut nama-Mu Tuhan, aku tidak sanggup berada di keadaan ini
Mengapa engkau mengujiku seperti ini?
Bukan ini yang aku inginkan
Bukan ini yang aku butuhkan

Tuhan, kembalikan mereka di sisiku
Sungguh, aku rindu!
Rindu, disaat bencengkrama dengan mereka
Rindu, saat kami suka dan duka bersama
Rindu, akan semua kehangatan yang tercipta

Ijinkan mereka kembali ke sisiku, Tuhan
Tentramkan hatiku, jika memang keadaan ini yang terbaik untukku

Tuhan, tolong jaga mereka
Berikanlah mereka kebahagian yang sempurna
Agar mereka dapat tersenyum disana

Kau yang ku rindukan,
Sahabat terbaik & pengisi hatiku :)

Selasa, 28 Februari 2012

Dimana letak alasan dan penjelasan itu?

Apa yang terjadi saat ini?
Kau mendiami keadaan, tanpa alasan dan tanpa penjelasan
Begitu saja, dengan mudahnya

Dapatkah kau berfikir,
Berapa banyak hal-hal berkecambuk di dalam pikiran & hatiku
Meski di setiap sela terdapat kesabaran
Tetapi kau tetap akan bertahan, mengijinkan aku untuk mengarahkan kau kepada nilai keburukan?

Aku tidak ingin hina
Aku tidak ingin picik
Dan juga munafik

Sebisa mungkin aku mencoba, mengarahkan sabar tepat pada arahnya
Tetapi sampai kapan?
Dimana etika yang kau jadikan sensitifitas itu?
Tidak kah bisa kau terapkan secara baik dan bijaksana kepada dirimu sendiri?
Serta dimana hak dan kewajiban yang kau agung-agungkan itu?
Atau kau merasa, hak mu belum kau dapatkan secara penuh?

Hei, kau yang disana!
Janganlah berdiam diri
Gunakan sebaik mungkin panca indramu
Berikan aku alasan dan penjelasan, agar aku tidak menjadi orang yang hina dan picik
Dengan tetap berusaha menekan rasa tertekan

Cinta Tulusku

Temen gue minta bantuan di buatin lagu dengan latar belakang cerita kisah percintaan yang dia alamin. Dan nantinya akan di aransemen lalu di recording sebagai hadiah ulang tahun pacar tercintanya.
Hanya ini yang dapat saya berikan dan bantu. Semoga sekiranya, dapat bermanfaat, renungan serta menghibur untuk kalian. Khususnya untuk wanita disana, Selamat Ulang Tahun, ia telah memberikan yang terbaik. Maka jangan disia-siakan.
Inilah hasilnya ;

Ketika kau hadir ke dalam kehidupanku
Lengkap sudah rasa ini
Cinta meluap
Dan sayang menebar

Tak ada lagi alasan
Untuk terus berada disampingmu
Cinta tulus ini hanya ku berikan
Untukmu seorang

Meski kau terus sakiti aku
Meski kau terus bohongi aku
Dan meski kau telah menjadikan ini
Menjadi kisah 2 hati
Rasa ini tdk dapat sekalipun berhenti
Ketika ku menatap kedua bola matamu
Disanalah aku hidup & bahagia

Mungkin aku bodoh, mungkin aku gila
Tetapi satu & aku tahu itu pasti
Ialah cinta tulusku padamu

Suatu saat, ketika itu datang

Ketika sayangmu berkurang, ijinkan aku untuk mempertahankanmu
Ketika cintamu terbagi, ijinkan aku untuk meyakinkanmu
Ketika rasamu hilang, aku akan merelakanmu untuk memlih

Sejuta cinta yang kau titipkan, dapat aku kembalikan
Namun, jika rasaku masih ada untukmu
Janganlah kau memohon untuk aku kurangi
Biarkan ia, mengalir
Biarkan ia, mengikuti arus
Biarkan ia, meski harus mengjantam beribu bebatuan

Ketika itu terjadi,
Maka tersenyum dan berbahagialah, akan semua pilihanmu
Karena, disaat itu
Senyummu adalah senyumku
Dan bahagiamu juga bahagiaku