Selasa, 02 November 2010

DIAM

terlihat sudah di depan mata. tak cukup sekali. berulang ulang kulihat. semakin dan semakin terenyuh. yaa, aku merasakan. bukan hanya merasai. DIAM. itulah yang ku lakukan. tak bisa ku gerakan bibir ini. mengucap sepatah katapun begitu sulit. tubuh ini serasa mati. namun hatiku takkan pernah mati.
diam, dan terus ku pandangi. hingga sampai saat ini, aku masih memandanginya. tapi tak dapat berbuat apa apa. kata tak bisa, hal pun tak bisa. terpendam segalanya dalam tanah. hampir ku tumpahkan. namun aku tetap kuat menjaganya. yaa, aku kuat. tak ingin terumbar semuanya. cukup hanya aku yang mengetahuinya.
dan sampai saat ini pula aku bisa merasakannya, mungkin hanya sebagian kecil. tapi aku cukup bisa untuk merasakannya. namun aku tetap DIAM.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar