Minggu, 23 Oktober 2011

Obatku Hanyalah Sebuah Senyuman (3)

Menjadi KM itu sangat seru loh. Gue bisa banyak memetik pelajaran dari ini semua. minggu ini kelas gue mendapat tugas untuk mengadakan penelitian ke RSKO, Cibubur. Semua sudah siap, dari persiapan acara disana sampai dengan ijin transportasi dari kampus. Anak-anakpun juga sudah tidak sabar untuk mengunjungi tempat tersebut.

Tepat hari ini adalah hari penelitian kami ke RSKO. Namun ternyata, kendala datang begitu tiba-tiba. Dosen kami tidak bisa membimbing kami untuk pergi ke sana. Dan akhirnya keputusanpu diambil, kami tidak jadi pergi kesana dengan alasan tidak ada dosen dan akhirnya anak-anak yang lain pun ingin pulang ke rumah masing-masing karena memang notabene teman-teman kami adalah perantauan dari kota-kota lainnya. Dengan resmi, kami gagal untuk mengadakan penelitian tersebut.

Keesokan harinya, gue di telpon oleh salah satu engurus dari RSKO tersebut. Ia menyatakan, bahwa kami harus menggati setengah dari pengeluaran untuk acara yang gagal kemarin. Terlebih lagi pembatalan secara sepihak. Total semua yang harus kita ganti itu sekitar 2 jutaan. Kalang kabutlah gue mikirin ini semua. akhirnya, dengan terpaksa gue hubingin mama dan abang utuk mentransfer uang ke atm gue. Sebenernya gue gak enak sama mereka karena harus minta uang dalam jumah yang cukup besar. Tapi gue eggak akan ngebiarin temen-temen gue mikul beban untuk bayar itu semua. gue ngerasa ini semua salah satu tanggung jawab gue. Terlebih lagi, temen-temen sudah harus mengeluarkan duit untuk membayar salah satu acara kamus yang kami sebut dengan, Makrab. Setelah itu, gue bayarlah tangungan itu. Mama dan abang gue tidak semerta-merta langsung memberikan uang itu. Sangat banyak pertimbangan dan ocehan sampai akhirnya gue bisa membayar itu semua. tapi buat gue, itu gak penting. Karena bagi gue yang tepenting, temen-temen gue gak perlu tau permasalahan ini dan masalah ini terselesaikan.

Gue gak boleh ngerasa capek bahkan untuk mengingat penyakit gue. Gue gak mau gecewain orang-oran disekeliling yang sayang sama gue. Oke, ini artinya ue harus berusaha mencari tempat pengganti untuk melakukan penelitia itu. Yaa, akhirnya dapat tapi sebelumnya gue harus minta ijin dengan dekanat unuk mengguakan bus kampus. Dan lagi lagi ……

Masalah itu datangnya gak pake ijin. Hari ini gue abis di ceramahain Bu Lili karena salah satu tindakan gue yang memang sudah kelewat batas.

“jangan sampe amu saya sentil yaa dari sini. Kamu itu masih baru, jadi saya gampang aja buat keluarin kamu dari sini” Marahnya.

Kata-kata itu selalu terngiang-ngiang di telinga gue. Bahkan sampai beberapa hari kedepan. Karena sesungguhnya gue memang sangat takut dengan gertakan itu. Takut semua itu akan terjadi.
takut meninggalkan teman-teman yang membuat hidup gue jauh lebih berwarna dan terasa normal

Tidak ada komentar:

Posting Komentar