Selasa, 14 Desember 2010

sang matahari

hening,
aku berdiri di satu titik dengan pancaranmu
ku tengok kanan kiri, mereka terlihat indah dengan sinarmu
kau sungguh begitu jauh dariku
hingga aku tak sanggup untuk menggapaimu
namun aku tahu,
bahwa kau selalu menemaniku
selalu ada disampingku
dan selalu menyinariku, matahariku

entah, saat sinarmu memancarkan panas yang teramat panas
hingga aku merasa tak sanggup untuk berhadapan langsung denganmu
dan aku harus berteduh sejenak di bawah rindangnya pepohonan
atau juga, saat kau memancarkan sinar terindahmu kepadaku
hingga aku merasa tak ingin ketika duniaku berubah sejenak menjadi malam
tetapi di saat itulah, aku selalu membutuhkanmu

saat kau tertutup oleh awan gelap yang akan menurunkan rintik rintik atau mungkin deras air hujannya kepadaku
engkau tetap berusaha untuk menyinariku
tetap berusaha hadir untuk diriku
berusaha menikmati rintikan bahkan derasnya hujan bersamaku
dan berusaha mengembalikan semua keadaan seperti semula,
seindah yang aku harapkan

itulah matahariku
yang selalu menemani kehidupanku
berada disampingku
mengiri langkahku
engkaulah Matahariku

Tidak ada komentar:

Posting Komentar